Rindu itu Ada

46 4 0
                                    

"Padahal nggak apa-apa Mas ketemu nanti malem juga," ucap Nazril pada Langit yang sudah duduk kembali di kursi tunggu.

"Nggak lah, kamu disini udah hampir lama banget. Masa Mas nggak nemuin kamu dek," ucap Langit seraya menatap lurus kearah lorong dimana Indah pergi.

"Yaelah aku bukan bocah yang baperan kali Mas. Aku tahu kok Mas kan sibuk, aku juga sekarang sibuk,"

"Ril, Mas boleh tanya?" tanya Langit pada Nazril yang langsung diangguki oleh pemuda itu.

"Dokter tadi... Dokter rumah sakit ini?" Tanya Langit pelan. Nazril mengernyitkan dahinya bingung.

"Ya iyalah Mas dokter rumah sakit ini, dia itu dokter inceran para pasien dan para dokter muda," sahut Nazril antusias.

Inceran dokter muda? Langit menganggukkan kepalanya mengerti, wajar bukan jika mantan tunangan nya itu inceran banyak pria?

Bahkan sampai detik ini, Langit akui pesona mantan tunangan nya tak pernah memudar.

Indah secantik dan sebaik itu.

"Kenapa Mas? Suka ya? Waduh... Bisa-bisa jatuh cinta pandangan pertama iki," ucap Nazril dengan logat Jawa nya itu.

"Pepet aja Mas, aku dukung tok. Mas Langit juga kan harus nya udah married, tapi yo ndak married- married toh Mas,"

"Aku udah baca rumor kedekatan Mas sama putri-putri politikus itu. Kenapa nggak sama salah satu dari mereka aja toh?"

Langit memutar bola matanya malas, Nazril adalah orang yang kesekian kali mengatakan bahwa ia harus memiliki istri dari putri-putri politikus yang di rumorkan dekat dengan nya.

Bukan hanya Nazril saja, sang Papa sudah berkali-kali mencoba memperkenalkan dirinya dengan banyak anak teman nya. Tapi apalah daya ia hanya diam mengabaikan saja.

"Dia... Udah punya pacar Ril?" tanya Langit pelan. Nazril mengernyitkan dahi nya bingung.

Dia siapa?

"Dia sopo sih Mas?" tanya Nazril bingung.

"Dokter tadi," jawab Langit pelan, yang sontak membuat Nazril terbelalak namun tak lama tertawa.

"Kan bener apa kata ku !!! Mas Langit jatuh cinta ini sama dokter kesayangan ku itu. Waduuuhh," ucap Nazril disela-sela tawa nya.

"Ck... Rese," Langit berdecak kesal karena sepupu nya itu malah menertawakan nya begitu saja.

"Aku bukan jatuh cinta sama dia Ril. Tapi ya, memang dia mantan tunangan ku,"

"HAH???" Nazril terkejut dan sontak berdiri membuat Langit ikut terkejut.

"DIA MANTAN TUNANGAN MAS?" Pekik Nazril dengan berteriak membuat teman sejawatnya itu menoleh kearah Nazril dengan tatapan tajam.

Nazril meringis lalu melayangkan dua jari sebagai tanda damai.

"Jangan berisik Ril, ini rumah sakit bukan kost-kostan mu," celetuk salah satu perawat wanita yang ada di meja resepsionis.

"Duduk Ril, kenapa harus berdiri sih," ucap Langit yang malu akan kelakuan sepupunya itu.

Nazril kembali duduk, ia lagi-lagi memandangi Langit membuat Langit menatap tajam.

"Serius Mas mantan nya dokter Indah? Mas ngaku-ngaku doang kali?" Nazril masih tak percaya dengan pengakuan kakak sepupu yang sudah merangkap seperti ayah nya itu.

"Ck, nggak percayaan banget sih sama Mas mu ini,"

"Bukan nggak percaya Mas. Tapi ya moso dokter Indah yang ayu tenan itu mau sama Mas yang begini,"

Dia LangitWhere stories live. Discover now