01. High School

692 222 60
                                    

Pagi yang cerah bertanda bahwa alam semesta menyambut hari ini dengan suka ria, matahari yang sudah terlihat jelas diantara awan-awan, burung yang berterbangan dan sesekali mengeluarkan kicauannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi yang cerah bertanda bahwa alam semesta menyambut hari ini dengan suka ria, matahari yang sudah terlihat jelas diantara awan-awan, burung yang berterbangan dan sesekali mengeluarkan kicauannya.

Olivia menatap arah langit, lalu menyipitkan matanya yang terkena pantulan cahaya matahari, dengan sigap ia segara menutup matanya menggunakan telapak tangannya seperti sedang hormat. Senyuman yang hangat terukir diwajahnya ketika melihat kondisi langit hari ini.

Olivia Salsabila, nama yang sangat cantik seperti pemilik nya. Hari ini Olivia menginjakan kaki disekolah pertamanya, yaitu SMA Nusa Bangsa. Dia calon anak kelas X, yang artinya hari ini adalah hari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Bisa kenal dengan teman-teman baru, lingkungan yang baru, membuat Olivia sangat senang hari ini.

Jam 06.30 Olivia sudah sampai di SMA Nusa Bangsa. Pakain seragam putih biru yang masih menyelimuti tubuh nya dan ditemani dengan ransel bewarna biru langit yang sedang ia panggul. Dengan rasa semangat yang bergemuruh di dalam dirinya. Olivia menyelusuri setiap lorong sekolah yang cukup luas itu untuk melihat-lihat suasana yang ada, sebelum kegiatan MPLS dimulai. Mata yang sangat cantik dimiliki Olivia, melihat kanan dan kiri dan diiringi dengan senyuman manis milik dirinya. Terlihat bahwa gedung sekolah ini terdiri dari 3 lantai, memiliki 3 lapangan, dan taman yang
dihiasi oleh berbagai jenis tumbuhan.

Langkah kaki mungil yang dimiliki Olivia berhenti tepat di depan mading yang ada disekolah. Matanya berminar kagum melihat isi mading yang berisi beberapa gambar dan ditambahi sebuah kata-kata bijak di dalamnya. Sangat kreatif dan menarik untuk dibaca oleh Olivia.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Pukul 07.20 acara MPLS pun segera dimulai, semua peserta didik baru segera berkumpul dan berbaris di lapangan sekolah yang sangat luas itu. Semua berbaris dengan teratur sehingga menciptakan beberapa barisan dengan sempurna dan rapih.

Sebuah microphone sudah berada di lengan kekar miliknya. Berdiri dengan tegak dihadapan semua murid yang sedang berbaris.

"Hallo semua, kenalin nama saya Rangga Aditya, Saya kelas 11 IPA, Saya ketua OSIS sekaligus Ketua panitia MPLS tahun ini juga, Saya harap seluruh peserta MPLS SMA NUSA BANGSA bisa mengikuti segala arahan dan aturan yang ada selama masa pengenalan lingkungan sekolah ini." Laki-laki itu mengeluarkan setiap kata, dan dibarengi dengan senyuman yang terukir diwajah nya.

Memiliki wajah yang sangat tampan, postur tubuh yang sempurna, bibir yang tipis membuat senyuman yang sama tampannya seperti wajahnya. Pasang mata seluruh kaum hawa sangat berbinar-binar melihat sosok itu, bisik-bisik mulai terdengar diantara semua yang ada. Hampir seluruh kaum hawa terpanah dengan sosok Rangga.

"Liv ganteng banget ya ka Rangga, gue yakin dia pasti famous banget deh disekolah ini." Bisik Kayra Ningrum, yang sedikit memajukan tubuhnya, ke arah telinga Olivia yang sedang baris di hadapannya. Kayra adalah teman baru Oliv yang tadi ia temui saat dia sedang melihat-lihat mading. Kayra sangat tersenyum lebar, menandai bahwa dirinya sangat terpesona melihat Rangga.

"Hmm iyaa lumayan siii." Olivia sedikit menoleh ke arah Kayra, lalu menatap kembali sosok itu, dan Sebagai kaum hawa yang normal, Olivia juga sangat setuju dengan ucapan Kayra.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Beberapa hari sudah Olivia mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah, dengan berbagai macam tugas yang ada, dia mampu melewati semua itu dengan baik, bahkan tanpa ada masalah sedikitpun.

Masa pengenalan lingkungan sekolah sudah selesai. Dan hari ini adalah hari senin, hari perdana Olivia mengikuti upacara bendera di SMA nusa bangsa.

07.10 Olivia berdengus kesal melihat jam di pergelangan tangan berkulit putih miliknya, di dalam mobil yang dikendarai oleh mamahnya, Olivia terlihat sangat kebingungan dan merasa cemas. Memainkan jari nya dengan tidak tenang, ia juga sesekali menatap jam tangan dan berharap bisa memundurkan waktu. Pasalnya upacara akan dimulai jam 07.20, Tetapi saat ini dia masih didalam mobil yang terkena macet. Olivia terdiam sejenak, satu ide terlintas dikepalanya.

Olivia memutuskan untuk turun dari mobil dan memilih berjalan kaki, jarak kemacetan dengan sekolah tidak begitu jauh, namun sangat terasa capek jika berjalan kaki. Olivia hiraukan semuanya itu, ia tidak memikirkan dirinya saat ini. Olivia hanya tidak ingin telat, di hari pertamanya upacara menggunakan seragam putih Abu-Abu.

Langkah kaki Olivia begitu cepat, dan setengah berlari kecil, napasnya sedikit tidak teratur, sehingga membuat Olivia harus terhenti sesekali untuk mengatur nafas. Penampilannya sudah sedikit berantakan, keringat sudah membasahi dahi nya, dan beberapa helaian rambut telah keluar dari kuncir kudanya. Saat sedang tergesa-gesa, langkah Olivia tiba-tiba terhenti ketika ada sebuah motor yang berhenti tepat disamping dirinya, membuat Olivia sedikit menjauhkan tubuhnya dari motor tersebut.

Pengendara itu mengenakan celana berwarna abu-abu yang menandakan bahwa ini adalah anak sekolah, postur tubuh yang bagus, mengenakan jaket jeans berwarna hitam namun masih terlihat sedikit seragam sekolah di baliknya.

Pengendara itu perlahan membuka helm full face berwarna hitam yang ia gunakan, merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan ke arah spion disebelah kiri, lalu memperhatikan Olivia.

"Hey, Sekolah di SMA Nusa bangsa kan ya?" Rangga tersenyum melihat Olivia, dan melirik bet lokasi yang berada pada bagian lengan kiri baju seragam milik Olivia, menandai bahwa tebakan nya benar.

Dengan nafas yang masih terbata-bata, Olivia membulatkan matanya saat mengetahui bahwa pengendara itu adalah Rangga.

"Hallo, iya kak." Olivia berjalan mendekati Rangga, dan sesekali merapihkan helaian rambutnya.

"Macet ya, bareng gue aja yu, percuma jalan juga, gabakal keburu."

Olivia hanya terdiam, ia menggigit bibir bagian bawah miliknya, dan sedikit mengepalkan kedua tangan disamping rok yang ia gunakan. Olivia melihat jam tangan di lengannya, tersisa 3 menit lagi. Ia mendengus kasar, dan melihat ke arah sekolahnya yang belum juga terlihat, lalu kembali menatap Rangga.

"Boleh deh kak, Makasih ya." Olivia menjawab dengan sedikit Ragu. Sebetulnya ia merasa tidak enak, tapi keadaan yang membuatnya seperti ini.

Entah kebaikan apa yang sudah Olivia lakukan, ia merasa beruntung dalam dua hal hari ini. Pertama, ia tidak jadi telat, dan yang kedua, kapan lagi kan bisa bareng ketua OSIS yang famous ini.

Motor Rangga membuka jalanan menjadi dua bagian, diantara murid lainnya yang sedang berjalan kaki.

Melihat Rangga dan Olivia bersama, membuat semua yang ada menoleh ke arahnya, ada beberapa yang berhenti berjalan hanya untuk melihat keduanya. Mata mereka hampir terlepas dari tempatnya, kerutan didahi telah terukir jelas. Bisik-bisik mulai terdengar dan berbagai tatapan sudah Olivia dapatkan pagi ini. Olivia hanya tertunduk, merasa tidak nyaman dengan situasi saat ini.

"Thanks ya kak." Motor Rangga terparkir sempurna diantara motor lainya, Olivia segera turun sebelum banyak pasang mata yang melihatnya.

"Iyaa sama-sama liv, sana duluan masuk, nanti makin banyak yang ngomongin kalo kita berjalan berdua." Rangga tersenyum jail ke arah Olivia, sepertinya Rangga tau bahwa Olivia merasa tidak nyaman.

Kaki mungil Olivia kini sudah berada di sekolah, dengan nafas yang masih tidak beraturan, ia harus mempercepat langkahnya menuju kelas, sebelum upacara pagi ini dimulai Olivia ingin merapikan dirinya yang sudah terlihat kumal.

🧚‍♀️

Hallo everyone!🤍
Terimakasih sudah baca+vote cerita aku, stay tune untuk chapter selanjutnya yak!😻😻

TRUST ISSUE (on going) Where stories live. Discover now