05. Pertandingan basket

295 199 39
                                    

Suara-suara ricuh terdengar di seluruh penjuru sekolah, memberikan semangat untuk tim yang mereka pilih

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Suara-suara ricuh terdengar di seluruh penjuru sekolah, memberikan semangat untuk tim yang mereka pilih. Beberapa siswa memenuhi area pinggir lapangan, untuk menonton pertandingan basket. Mata mereka mengikuti setiap bola basket itu pergi, dan mengeluarkan teriakan setiap bola basket itu berhasil memasuki ring.

Langkah kaki Olivia dan Kayra membawa mereka ke sumber ke ramaian itu, lalu berhenti tepat diantara murid lainnya. Olivia dan Kayra sama seperti lainya, yang berteriak heboh, sesekali meloncat-loncat gemas saat bola basket nyaris dimasukan ke dalam ring.

Rangga Aditya, salah satu seseorang yang ikut serta disalah satu tim basket yang kini sedang bertanding. Jadi wajar saja jika pertandingan kali ini heboh, padahal cuma pertandingan biasa saja. Banyak pasang mata kaum hawa yang tidak pernah berhenti untuk menggagumi ketampanan Rangga yang seperti aktor Korea.

Rangga berlari kesana kemari untuk memainkan bola basket, dengan nafas yang sangat menggebu-gebu, decakan kasar keluar dari mulut nya ketika gagal memasuki bola basket ke dalam ring, keringat yang berkucuran sudah mebasahi tubuhnya, membuat para kaum hawa ingin membantu me-lap keringat tersebut. Rangga tersenyum puas ketika berhasil memasuki bola basket itu, ia membuat freestyle ala-ala Ronaldo.

Olivia melihat aksi Rangga, membuat dirinya mengukirkan senyuman diwajahnya.

"ganteng banget deh." Tanpa Olivia sadari, ia mengucap seperti itu didalam hati nya. Membuat Olivia menggeleng kepalanya, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.

Di tengah-tengah pertandingan basket yang masih berlangsung, Kaki Rangga berjalan ke arah Olivia dan Kayra yang sedang berdiri. Semua pasang mata yang ada harus membulatkan mata nya, saat Rangga berjalan menuju arahnya itu.

Olivia tersentak kaget melihat kehadiran Rangga.

"Gue boleh minta minum lu ga, haus banget nih." Nafas Rangga sedikit tidak beraturan, hal itu mampu dirasakan oleh Olivia yang kini berada di hadapannya.

Olivia sedikit melirik ke arah air mineral di genggamannya.

"Oh boleh ka, kebetulan masih baru juga." Olivia menyodorkan air mineral itu kepada Rangga, dan digapai oleh tangan kekar milik Rangga yang sudah dipenuhi dengan keringat.

Rangga menegukkan air itu kedalam mulut nya untuk membasahi dahaganya yang sedang haus, dengan sedikit tergesa-gesa.

Olivia dan Kayra saling melirik, dan mengerutkan dahinya, sesekali keduanya melihat Rangga yang sedang minum, terlihat sangat haus pikir Olivia.

"Thanks ya liv, nanti gue ganti." Rangga tersenyum ke arah Olivia, lalu membalikan tubuhnya, dan berlari kecil untuk kembali bermain basket.

Pertandingan basket sudah selesai, jam istirahat pun telah usai, semua murid SMA Nusa Bangsa kembali memasuki kelasnya Masing-masing untuk memulai kegiatan belajar kembali.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

"Liv gue rasa Ka Rangga demen deh sama lu." Ucap Kayra yang mengalihkan pandangan untuk menatap Olivia.

Olivia mengangkat alisnya sebelah, lalu tertawa remeh. Ia mendekatkan tubuhnya ke arah Kayra, dan menopang kepalanya diatas tangan yang berada dimeja hadapannya.

"Kay, lu tau kan Ka Rangga tuh friendly, jadi ya gue rasa itu hal yang wajar, gua juga yakin bukan gua doang yang digituin." Ucap Olivia dengan santai.

"Hm iya si, Tapi kaya beda deh." Kayra menyipitkan matanya, seperti sedang mengimidasi sesuatu, ia merasa yakin bahwa Rangga menyukai Olivia.

"Apanya yang beda coba, lagian gue juga udah ada juna, ga naksir sama ka Rangga." Olivia mengubah posisi nya seperti semula, lalu bangkit dari tempat duduknya.

Kayra memutar bola matanya dengan malas, ketika pendengar kalimat Olivia barusan. Ia sangat tau bahwa hubungan antara Olivia dan Arjuna sedang tidak jelas.

"Hm juna ga danta gitu ko." Olivia tersenyum penuh arti mendengar perkataan Kayra, lalu pergi meninggalkan kayra dan juga kelas.

Mendengar ucapan Kayra memang ada benarnya juga si, Tapi Olivia tidak ingin membahasnya lebih dalam lagi, ia memilih untuk pergi ke toilet sebelum Miss Wati datang ke kelas untuk mengajar Bahasa Inggris.

Olivia berjalan kembali menuju kelas, matanya sibuk melihat kanan dan kiri untuk memperhatikan situasi yang ada. Langkahnya terhenti, mata nya sedikit menyorot ke arah yang tidak jauh dengannya. Terlihat seorang wanita dan pria, yang sedang asik bercengkrama dan sesekali tertawa.

"Bener kan kata gue, cowo friendly." Olivia tersenyum miring, lalu melangkahkan kaki nya kembali.

Di sisi lain, sudut kanan dan kiri Rangga mengangkat, menciptakan senyuman. Mata nya tidak sengaja melihat sosok wanita yang sedang berjalan, dan melewati beberapa kelas.

"Cantik banget si cewek orang."

Rangga saat ini sedang berada di pendopo bersama Nadin, salah satu teman kelas Rangga, yang merupakan sekertaris OSIS, mereka berdua sedang membicarakan untuk masalah program kerja OSIS.

"Dia liat gue gak ya, cemburu gak ya liat gue sama cewek laen hehe.".

Rangga terkekeh kecil saat mengatakan itu dalam hati nya, membuat Nadin yang berada dihadapannya menatap Rangga dengan kebingungan.

🧚‍♀️

Hallo everyone!🤍
Terimakasih sudah baca+vote cerita aku, stay tune untuk chapter selanjutnya yak!😻😻

TRUST ISSUE (on going) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz