•> His Family

20 4 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Syifa dan Aksa berjalan beriringan memasuki area sekolah setibanya dilobby gedung utama Aksa dipanggil oleh pak Chico untuk membahas masalah basket, jadilah Syifa melanjutkan langkahnya seorang diri menuju kelasnya.

" Pagi Sif! Jadi gimana soal ajakan gue kemarin?" Sapa cowok yang kini sudah mensejajarkan langkahnya dengan Syifa.

Namanya Bagas, Bagas Raja Saputra siswa berprestasi yang pialanya memenuhi lemari kaca Archipilago. Rata-rata adalah lomba fisika dan kimia tingkat kabupaten hingga provinsi. Dia sangat tidak munyukai Galven dan teman-temannya. Bagas yang merasa memiliki prestasi segudang bisa kalah famous dengan Galven yang hanya bermodal tampan dan anak berandalan sekolah.

" Sorry ya gue nggak bisa" tolak Syifa halus seraya terus mempercepat jalannya.

" Ayolah, kenapa sih Lo nggak pernah mau jalan sama gue? Lo takut ketahuan sama Aksa? Tenang kita bisa sembunyi-sembunyi lagian cuma nonton sama makan doang kok"

" Kan udah gue bilang, gue nggak bisa Gas. Udahlah jangan ajak gue lagi gue ke kelas dulu"

" Heh sol sepatu!" Panggil Aksa yang entah sejak kapan sudah berjalan dibelakang mereka."Ngapain?" Tanyanya dengan muka songong.

" Lo nggak usah ikut campur deh, ini urusan gue sama Sifa bukan sama lo!" Balas Bagas

" Syifa pake y! Nyebut namanya aja salah mau ajak jalan yakin? Bisa ngelewatin gue? Ntar nangesss!" Ejeknya.

" Bacot Lo!" Ujar Bagas kemudian mulai berlalu meninggalkan keduanya.

" Pffttt sol sepatu? Hahaha" tawa yang sedari tadi Syifa tahan akhirnya pecah saat Bagas mulai tidak terlihat lagi.

" Jangan mau dideketin sama fuckboy begitu, inget kamu punya aku!" Ucap Aksa.

" Eh tadi bilangnya apa? Sifa haha"

" Aku serius!"

" Iya-iya, posesif banget sih"

" Enggak! Aku jagain kamu, kan kamu pacar aku"

" Nih, jagain sama takut kehilangan bedanya tipis banget!"

" Yaudah nggak usah-"

" Halah paling kamu takut aku ketemu sama cowok yang lebih keren daripada kamu!"

Aksa mendengus kemudian berjalan mendahului Syifa menuju kelasnya. Sedangkan Syifa hanya terkekeh melihat tingkah Aksa yang menurutnya sangat menggemaskan.

Sedangkan di koridor lantai dua anak-anak Lavender yang lain tengah mengawal Senja sampai ke kelasnya seperti biasa mereka baru saja nongkrong dari ruang musik.

" AW! Apaan sih dorong-dorong"

Hampir saja Senja terjatuh akibat dorongan seseorang dari arah belakang. Dia menoleh dan mendapati kakak kelasnya yang selama beberapa hari ini selalu sinis terhadapnya.

DANGEROUS BROTHERS!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang