4. Menghilangkan Gengsi

100 65 76
                                    

~ Happy Reading ~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~ Happy Reading ~

Aku masuk ke kelas dengan wajah kesal, aku merasa tidak suka jika terus di amati oleh pria yang tidak aku kenali sama sekali.

Bukan apa ya, dia itu kayak sengaja buat aku jadi mangsa pada predator gila pria tampan.

Ya aku akui tu orang emang gantengnya kebangetan, tapi itu tak akan mempengaruhiku.

"Udah dong Mawar... Kamu itu mukanya dari tadi di tekuk mulu, udah bagus kali ini ada cowok yang bisa naksir kamu. Biasanya geh di kacangin kamu kalau ngomong," tegur Risra.

"Biarin! orang mereka gak suka sama aku makanya kayak gitu, coba aja kalau suka behhhh setiap hari hidupku di sekolah lebih gak tenang sama sekali." resahku memilih mengambil buku dan membaca.

"Huh... Terserahmu saja mawar," geleng Risra.

Kring... Kring... Kring...

Bel sekolah pun berbunyi, semua siswa atau siswi mulai mempercepat langkah mereka menuju ke kelas masing - masing sebelum kembali ke lapangan.

"Astaga sial sekali hari ini, mana aku dapat tugas buat bawa bendera. Aku maunya jadi orang yang berdiri di belakang," keluhku.

"Heh! itu kan bendera negara kita, kamu ini apa gak hormatin perjuangan pahlawan dulu?" tegur Risra.

"Mulai deh seriusnya, bodo! aku mau keluar duluan," bangkitku yang tanpa sadar menabrak pria tadi.

"Ckkk, lo lagi - lo lagi. Bisa gak sih lo gak muncul terus di depan gue? liat noh di luar! cewek elo udah pada berbaris," geram ku yang langsung mendahuluinya membuat lawan bicara hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Padahal dia yang menabrakku, bukannya harusnya dia yang minta maaf? Mawar, perubahanmu sangat besar." batinnya.

Risra tau jika pria yang ada di depannya terlihat begitu sedih, ia pun menepuk punggungnya pelan sambil tersenyum.

"Sabar ya, temen gue emang kayak gitu suka sensian. Mau PMS kali tu orang, tapi si Mawar aslinya baik kok. Kalau lo mau gue bisa kasih lo no dia, mungkin aja kalau chatan dia gak terlalu seganas ketemu elo." usulnya.

"Boleh gue mau," angguknya cepat.

"Mana hp lo?" tanya Risra mengadahkan tangannya membuat pria itu kebingungan.

"Emm, lo bisa kasih ke gue lewat kertas aja gak nanti? lagian kita sekarang kan harus ke lapangan," pintanya yang langsung di angguki oleh Risra.

"Yaudah yuk bareng aja, tenang gue gak manfaatin elo kok. Gue bisa liat dari mata elo, kalau elo itu sebenernya suka sama Mawar." terangnya membuat wajah pria itu memerah.

"Btw, gak enak juga ya ngomong kayak gini tapi gak tau nama elo siapa. Boleh tau gak? ya... Masak setiap ada murid baru gue harus tau pas elo udah maju ke depan dan bilang, hallo bla bla bla," racau nya membuat lawannya terkekeh.

Reinkarnasi Putri Mawar Merah Where stories live. Discover now