12. Pertemuan Awal

53 27 37
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~

{ Flesback Masa lalu }

Terlihat seorang pemuda yang baru saja turun dari atas kuda hitam, ia memakai pakaian khas Kerajaan berwarna merah.

Matanya tak sengaja melihat ke arah sebuah bunga yang terlihat layu, ia pun berniat sedikit memberikan energinya hingga bunga tersebut menjadi hidup dan terlihat indah kembali.

"Selamat datang pangeran, Baginda Raja sudah menunggu kedatangan pangeran di singgasana. Mari saya antarkan,"

Pemuda itu hanya mengangguk dengan senyuman tipis, terlihat ia begitu berwibawa.

Sesampai di depan Baginda Raja ia di sambut dengan hangat, awalnya sang Raja ingin menjamu pangeran dengan makanan enak. Tapi putri nya yang sudah menginjak usia remaja datang, terlihat begitu manja.

"Ayahandaaa, aku ingin bermain di danau itu lagi. Boleh ya,"

"Tapi putriku, Danau itu cukup jauh. Ayahanda takut terjadi sesuatu padamu,"

"Ahhh, ayahanda selalu saja begitu. Padahal kemarin aku pergi dengan Amaci, tidak apa - apa kok. Amaci kan hebat,"

Amaci adalah nama kuda putih milik putri Raja tersebut, ia saat ini terlihat begitu merajuk.

"Sudahlah ayahanda, izinkan saja Mawar pergi. Dia tidak bisa terus - terusan terkurung di Kerajaan,"

Ibunda mencoba membujuk suaminya.

"Nah, benar itu kata Ibunda. Boleh lahhh, Mawar janji bakal nyamar kalau pergi sama Amaci. Boleh yaaa,"

Mawar memohon dengan tatapan mata yang begitu menggemaskan.

"Huh... Apa boleh buat, baiklah kali ini Ayahanda izinkan. Tapi jangan sering - sering pergi ke sana,"

"Asyiiik, terima kasih Ayahanda." girang Mawar yang berlari masuk ke dalam pelukan ayahnya.

Pangeran yang sejak tadi menonton hanya tersenyum, meksi ia tidak dapat melihat wajah gadis itu dari belakang. Tapi ia sudah bisa membayangkan ekpresinya, hal itu membuat Ibunda jadi ikut menggelengkan kepalanya.

"Oh iya, Pangeran Armaga kan baru saja tiba di kerajaan kita. Apa Mawar tidak mau mengajak nya berkeliling?" tanya Ibunda.

"Hah?"

Mawar terlihat bingung, ia pun langsung membalikkan tubuhnya.

"Duhhh maafkan Mawar kalau tadi sikapnya kurang sopan, apa pangeran mau jalan - jalan? kalau mau ayo barengan sama Mawar," ajaknya tersenyum penuh arti.

Armaga sampai mematung saat melihat wajah Mawar, tingkahnya yang menggemaskan tanpa sadar membuat pipinya memerah.

"Emm, hallo. Salam kenal pengeran, aku Putri Mawar. Mauku ajak keliling Kerajaan?"

Reinkarnasi Putri Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang