Aku tidak pernah membayangkan
Jika aku hanya tinggal di dunia bayangan
Lalu di mana kehidupan ku yang sebenarnya?
Apa benar aku sekarang seorang putri Mawar?
Ku pikir kenapa mama dan papa sempat memberikanku nama itu, ternyata ini karena pengaruh du...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
~ Happy Reading ~
Armaga tidak berniat untuk mengganggu Mawar, ia tau jika gadis itu pasti sedang mengendalikan dirinya saat ini.
Cukup lama mereka terdiam, yang terdengar hanyalah suara rintikan hujan. Mata Armaga tak sengaja melihat sebuah gitar di bawah kursi panjang, karena suntuk ia berniat memainkannya.
Sebelum bermain Armaga menarik napas dalam, seakan semua bebannya benar - benar tertuju atas apa yang dia nyanyikan.
Aku terkejut saat mendengar suara petikan gitar yang sangat indah, rasanya aku ingin memalingkan wajahku untuk melihat ke arahnya. Tapi saat ini aku begitu malu, jadi aku tetap pada posisi ku.
Armaga menyanyikan lagu 'You Are My Sunshine' dengan penuh perasaan, ia bahkan sampai memejamkan matanya. Menghiraukan suara rintikan hujan yang semakin lama semakin deras, hingga Mawar di buat kagum dengan suara dan keahlian Armaga dalam memainkan alat musik tersebut.
Mawar adalah pencinta lagu Inggris, jadi meski pun ia tidak mengetahui keseluruhan dari apa yang Armaga nyanyikan. Setidaknya ia dapat memahami perasaan si penyanyi, sampai - sampai ia memilih angkat bicara karena sudah tak dapat menahan diri untuk bertanya.
"Kau hebat sekali," sebuah pujian dengan ragu ku lontarkan padanya.
"Terima kasih,"
"Wajahmu terlihat begitu murung, apakah lagu itu memiliki arti yang sangat dalam bagimu?"
"Tumben kamu bicara aku kamu, biasanya kasar." ledek Armaga.
"Oh... Lo mau gue ngomongnya kayak gini?"
"Hahaha tidak santai aja, mau lo ngomong kayak gimana pun gue ma tetap enjoy."
"Hmm,"
"Masalah lagu tadi, cukup punya makna yang dalam. Dulu aku pernah mencintai seseorang, aku ingin sekali dia juga membalas cintaku. Tapi sayangnya aku sempat melakukan kesalahan yang cukup fatal, hingga dia jadi pergi untuk selamanya."
"Maaf, aku jadi membuatku kembali mengingat hal buruk."
"Tapi aku sekarang sudah merasa lebih baik, saat aku telah menemukannya untuk yang kedua kalinya. Aku tidak pernah melihat kalian dari sisi mana pun, karena percaya atau tidak kalian itu tetap satu orang yang sama. Terlahir dari Reinkarnasi,"
"Apa maksudmu dengan kata kalian? itu bukan aku kan?"
"Jika aku katakan itu kau apakah kau mau mengakuiku? hmm, tidak semudah itu Mawar, aku hanya merasa sakit saat kau mungkin menginginkan pria lain."
"Jangan berbicara omong kosong, di dunia ini mana ada yang namanya Reinkarnasi. Jadi jangan pernah berpikir kalau aku ini adalah gadis yang dulu kamu cintai, aku tidak suka!"
Aku merasa tidak senang saat Armaga mengatakan hal seperti itu, seakan ia mampu sembuh saat aku menjadi miliknya. Tapi aku tidak mau jika dia hanya menganggap ku sebagai wanita pertama yang ia kenali. Cihhh! siapa yang Sudi!
