13. Jadi TTM

51 32 163
                                    

~ Happy Reading ~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~ Happy Reading ~

Mawar masih saja diam, sedangkan Armaga terlihat enggan melepaskan pelukan antara mereka.

"Emm, bisa berhenti dulu gak meluknya? maaf, gue engap." pinta ku.

"Eh, iya." angguknya terlihat seperti anak kecil.

"Lo nangis?"

Mawar bertanya dengan wajah polos, tentu saja ia tidak tau jika saat ini Armaga baru saja mengingat kembali momen indah saat bersamanya dulu.

Dengan ragu Mawar mengulurkan tangannya, hal yang tak pernah terduga terjadi. Sosok yang awalnya enggan peduli dengan pria itu menjadi luluh, ia menghapus air mata Armaga secara lembut.

"Kalau lo punya masalah lo boleh kok cerita ke gue, gue bakal berusaha ngertiin elo. Makasih, udah selalu sabar hadapi sikap gue. Elo satu - satunya cowok yang bisa narik perhatian gue," tawar Mawar.

Hati Armaga semakin berbunga - bunga mendengarnya, setidaknya usahanya setelah sekian lama hanya memantau berhasil.

"Mari, kita ke kelas. Gue tau sekarang, kenapa Risra gak dateng. Dia yang ngerencanain pertemuan kita bukan? ayo ngaku lo," unjuk Mawar tepat di hadapkan wajah Armaga, lawannya hanya mengangguk.

Lagian untuk apa dia berbohong? buktinya tentu sudah sangat jelas, ia tidak mau membuat mood Mawar jadi berubah.

"Mana tangan lo?"

"Hah?"

"Isss, lo mau gandengan tangan sebelum sampe kelas gak? anggap aja hal itu mungkin bisa ngehibur elo,"

Armaga kembali membeku, ia bahkan mencoba mencubit pipinya saking tidak merasa yakin.

"Bangun, atau gue bakal mukul elo." ancam Mawar setelah mendekatkan wajahnya ke wajah Armaga.

Karena malas menunggu lama Mawar langsung saja menggenggam satu tangan Armaga lebih dulu, rasa hangat menjalar begitu saja seiring dengan dentuman jantung yang memacu tanpa aturan.

"Sekarang kita pokoknya TTM, gue suka sama lo tapi gue butuh waktu sebelum gue beneran mau jadi pacar elo. Jadi usahakan kalau lo pergi jangan sampe ada cewek yang ngekor di belakang lo, gue gak suka! gue cemburu,"

Armaga hanya terkekeh ketika mendengarkan ucapan Mawar, sungguh ia sangat terhibur saat melihat ekspresi Mawar yang begitu cemburuan.

"Baiklah, tapi pulang sekolah nanti lo mau kan gue bonceng?"

Mawar seketika menghentikan langkahnya.

"Apa gue salah bicara?" batin Armaga mulai merasa cemas.

Mawar membalikkan tubuhnya, karena sejak mereka bergandengan. Lebih tepatnya, Mawar seperti orang yang menyeret Armaga.

"Lo bercanda? pake nanya, ya gue mau lah di bonceng sama elo. Gue malah gak mau elo bonceng cewek lain, kayak kemarin. Huh,"

Mawar masih terlihat kesal saat mengingat kondisi saat itu, bahkan tanpa sadar gandengan tangannya terlepas karena ia lebih memilih melipat kedua tangan nya di bawah dada.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Reinkarnasi Putri Mawar Merah Where stories live. Discover now