Aku tidak pernah membayangkan
Jika aku hanya tinggal di dunia bayangan
Lalu di mana kehidupan ku yang sebenarnya?
Apa benar aku sekarang seorang putri Mawar?
Ku pikir kenapa mama dan papa sempat memberikanku nama itu, ternyata ini karena pengaruh du...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~ Happy Reading ~
Suasana terasa begitu kaku, jantungku terus berdebar tak beraturan saat pria ini menggendongku.
"Ekhem, kalau mau bawa ke UKS ya bawa aja gak usah pake acara ngelirik! apa lo pikir gue ini boneka?" dengusku membuang muka ke arah lain.
"Kenapa dia selalu marah - marah?" batinnya bingung.
"Padahal gue udah niat gak mau deket - deket sama cogan, gue malas banget berurusan sama cewek centil entar." batinku tak tahan.
"Oh iya, elo gak tau kan UKS di mana?" tanyaku dan dia hanya menggeleng.
"Turunin aja gue di sini, gak papa kok. Terus elo duluan ke kelas aja, gue bisa sendiri."
"Enggak!"
"Dih ngotot, heh yang sakit itu gue bukannya elo. Jadi gak perlu sensi kayak gitu lah,"
"Gue yang heran sama sikap elo, bisa - bisanya elo malah santai pas lagi sakit kayak gini."
"Emang kenapa? gue kan bukan milik elo."
Seketika ucapan terakhir Mawar malah membuat Armaga mematung.
◍• Didunia Lain •◍
Terlihat seorang gadis sedang berlarian di sekitar danau, bibirnya memancarkan senyuman saat melihat ada banyak sekali burung - burung kecil yang ikut bermain bersama.
"Ihhhh berhentilah terbang terlalu tinggi, mana mungkin aku menangkap kalian jika seperti itu." keluh seorang gadis dengan gaun merah.
Rambutnya panjang melebihi pinggang, lensa matanya berwarna coklat keemasan.
"Hmm, menangkap burung saja susah. Liat ini," terdengar suara berat pria yang tiba - tiba menarik burung kecil seperti magnet.
Terlihat burung - burung itu hinggap dengan patuh di lengannya, raut wajah mereka terlihat bingung.
"Kau curang! mana ada sesi menangkap seperti itu, cepat lepaskan mereka lalu tangkap secara manual jika kamu memang benar - benar bisa." tantangnya.
"Boleh saja, tapi apa yang bisa putri kecil berikan untukku sebagai hadiah?" tanyanya berjalan mendekat.
"Emmm, aku akan mentraktir mu makan. Gimana?"
"Aku tidak suka makanan,"
"Lalu?"
"Menikah saja denganku bagaimana?"
"Issss,"
Gadis itu merasa kesal, ia langsung membalikkan tubuhnya berjalan menjauhi pria yang hanya tersenyum melihat ekperesi wajahnya.
◍• Kembali Kemasa Sekarang •◍
"Tunjukin gue kemana arah UKSnya, atau lo mau kita di sini terus?"
