🦋11

9.4K 887 69
                                    

Berinteraksi langsung dengan Penulisnya di Instagram yuk, karna DM Wattpad jarang terbaca, mending langsung ke Instagram saja
@widyaarrahma20_
























Raidan menatap wajah pakdenya saat mendengar penuturan pakdenya itu

"Maksudnya pakde ?"

"Pertanyaan kamu diawal saat tanya pakde ada tujuan apa kesini belum pakde jawab kan ? Ada hubungannya dengan ini"

"Dengan mba Hilya pakde ?"

"Betul"

"Memangnya ada apa pakde ?"

"Hilya juga sudah mengungkapkan siapa yg dia kagumi sampai diusia yg hampir kepala 3 itu dia belum mau menikah dan belum dekat dengan lelaki lain"

Kini giliran Raidan yg agak lemot terlihat lesu mendengar Hilya juga mengagumi seseorang dalam hidupnya

"Maaf pakde kalau boleh tau siapa pakde ?"

"Kamu"

Netra Raidan membola mendengar 1 kata yg keluar dari mulut pakdenya itu

"Se se serius pakde ?"

"Iyah, tujuan pakde kesini memang mau menanyakan apa kamu sudah ada seseorang atau ndak kalau sudah pakde bakal jodohkan mba Hilya sesuai kemauannya"

"Pakde gak lagi bercanda ?"

"Wajah pakde ada bercanda ? Pakde sengaja cuti dan menyuruhmu cuti apa itu dianggap bercanda ?"

"Ya Allah ya Robbi Alhamdulillah Ala Kulli Hal Ya Robb"

Raidan tak bisa menahan senyumnya, bolehkah dia berteriak sekarang ?

Ini seperti mimpi

"Jadi ? Bagaimana ?"

"Maksudnya bagaimana apanya pakde ?"

"Ya bagaimana, mba Hilyanya mau diapain ? Mau dianggurin ?"

"Jadi pakde membolehkan aku sama mba Hilya ?"

"Kamu linglung apa gimana Rai ? Kalau pakde gak ngebolehin sudah pakde jodohin mbakmu itu"

"Ya Allah maaf pakde, huh ya Allah masih kaya mimpi pakde"

Gus Hamdan terkekeh melihat tingkah Raidan yg salting namun ditahan, lihatlah wajahnya sudah memerah

"Mba Hilya gak masalah untuk usia, pekerjaan pun mba Hilya mau meninggalkan untuk bisa ikut kamu toh di satuan ada rumah sakit militer mba Hilya bisa masuk kesana kalau memang mau kerja. Kamunya gimana ?"

"Umik dan Abi udah tau pakde ?"

"Belum, belum ada yg tau"

"Emmm gimana yah pakde ya yang jelas pakde sudah merestui aku mau maju pakde tapi aku harus ngomong ke umik minta restu umik pakde"

"Pakde gak mau lama lama"

"Sabtu aku pulang ke umik pakde insyaAllah"

HALLO DOK !Where stories live. Discover now