Berinteraksi langsung dengan Penulisnya di Instagram yuk, karna DM Wattpad jarang terbaca, mending langsung ke Instagram saja
@widyaarrahma20_3 hari sebelum acara Hilya sudah di Pesantren, begitupun bunda dan Babanya hanya saja gus Hamdan tetap berangkat kerja di pagi hari dan pulang sorenya karna beliau belum ambil cuti
Di H-1 acara Suasana Pesantren sudah sangat ramai, masjid dan Gedung serbaguna sudah di hias cantik dengan dekor serba Lilac sesuai warna kesukaan Hilya
Acara Akad akan dilaksanakan pagi dan hanya dihadiri para keluarga terdekat sedangkan Pesang pora dan resepsi akan dilaksanakan malam harinya
Hilya sedari tadi tak mau lepas dari Babanya, Babanya hanya mengecek gedung pun dia cari
Hingga saat ini Hilya belum tau dekorasi yg sudah terpasang digedung itu seperti apa yang pasti dia hanya meminta serba Lilac dan Putih
"Baba janji ya besok jangan nangis, Hilya ikut nangis"
"InsyaAllah baba akan senyum untuk mba, lagipun kalau Baba nangis artinya Baba bahagia sayang"
Hilya masih setia bersandar di pundak Babanya duduk bersama di ruang tamu yg sudah dikeluarkan semua kursinya
"Baba Ridho kan ?"
"Mba sudah nanya itu kayaknya 210 kali deh mba"
"Hehehehe ya gimana ya Hilya takut Baba ndak Ridho hanya karna keinginan Hilya"
"Kalau Baba ndak Ridho untuk apa Baba memberikan putri Baba satu satunya ini untuk lelaki lain ?"
"Makasih yah Ba, sudah nyiapin semua ini"
"Tugas Baba mba, ini tugas Baba mengantarkan mba ke Pelaminan, tugas Baba menyerahkan tanggung jawab atas mba ke suami mba"
"Arzanka kapan dateng Ba, katanya hari ini"
"Sorean mungkin, atau malem hari ini dia masih kerja ambil cuti mulai besok jadi mungkin habis kerja baru kesini"
Sore sebelum besoknya Akad diadakan Simakkan bersama Hafalan Hilya yang sudah 30 Juz
Hilya membaca dari Juz 1 sampai 15 dan akan dilanjut Raidan nanti malam setelah Isya yang akan diakhiri doa Khotmil Quran
Hilya sudah cantik dengan balutan gamis berpayet berwarna Lilac dengan Bunda disamping kanan dan Ammah nya disamping kiri
Para Bu Nyai dari Pesantren terdekat juga kerabat banyak yg ikut menyimak hafalan Hilya di ruang tamu
Dengan lancar lidah gadis itu menyuarakan ayat demi ayat yang sudah dia hafal diluar kepala
Hingga 10 menit sebelum Adzan Maghrib Hikya selesai di ayat terakhir juz 15 yang nanti akan dilanjutkan oleh Raidan di masjid setelah Isya
Selesai simakkan Hilya dan yang lain langsung bubar masuk ke kamar untuk mengambil Air wudlu dan Sholat Maghrib berjamaah di Aula karna di Masjid sudah dibersihkan untuk jamaah khusus santri putra dan para Kyai
Setelah selesai Sholat Maghrib, dzikir, dan tadarus dilanjut sholat Isya berjamaah, Hilya kembali masuk ke kamar untuk kembali memakai baju tadi
"Mba makan dulu yah, belum makan loh dari siang" ucap Ning Adhifa saat putrinya keluar kamar
"Gak Nafsu bunda"
"Gak mau bunda kalau mba kaya gini, makan yah"
"Nanti deh kalau Khotmilnya udah selesai yah bun"
"Gak mau, bunda mintanya sekarang"
"Udah makan mba, sini tak suapin" ucap Arzanka yg baru pulang dari masjid
"Gak nafsu tau Zan, degdeggan terus mules"
"Tak jamin kalau yang suapin aku pasti nafsu, dah yuk makan"
Hilya pasrah ditarik tangannya oleh sang adik menuju meja makan lalu duduk disalah satu kursinya dan mulai memakan nasi dengan lauk opor ayam dan sambal goreng kentang
"Kamu cuti berapa hari ?"
"4 mba, IB nya 2"
"Oh, seminggu dong disini"
"Iya mba, mau puas puasin di Pesantren"
Hilya mengangguk dengan terus menerima suapan dari adiknya
"Nah kan abis, aslinya mba tuh laper cuma caper pengin disuapim" ucap Arzanka sata sepiring nasi telah tandas
"Hehehe tau aja kamu tuh"
"Dah aku mau wudlu lagi tadi kentut terus mau ke masjid"
"Makasih yah Pak Polisi"
"Sama sama Bu Dokteer"
Hilya meminum air putih dinginnya hingga habis lalu kembali duduk ditempat duduk seperti sore tadi
Mereka mulai menyimak hafalan Raidan di Masjid melanjutkan hafalan Hilya
Hilya terus menikmati suara indah adik sepupu sekaligus calon suaminya itu, dia baru menyadari suara Raidan ternyata bagus
Tanpa Hilya sadari 2 lelaki sedang mati matian menahan air matanya membayangkan acara akad besok
Beliau adalah gus Hamdan dan Gus Fajrin
Gus Hamdan sebagai Babanya Hilya yg besok akan melepas putrinya untuk mengabdikan diri sebagai istri dan akan jauh darinya karna Hilya harus pindah ke Jogja
Sedangkan Gus Fajrin yg tak punya anak perempuan sudah menganggap Hilya anak perempuannya
Sedari kecil Gus Fajrinlah yang selalu menjadi tempat Hilya lari ketika dijahili Babanya, ketika dilarang membeli sesuatu oleh Babanya, ketika diledek sepupu sepupunya
Hilya akan lari ke Gus Fajrin tak ayal gus Fajrin pun ikuut terharu, keponakan kecilnya besok akan menempuh kehidupan baru, menaikki kapal baru mengarungi samudra kehidupan pernikahan
*************
Gaeeesss kalian kenal Nanda Arshita gak ?
Dalem bayangkanku Hilya tuh secantik beliau
Aku bener bener mengagumi kecantikkan beliau loh, bener bener masyaAllah cantiknya
YOU ARE READING
HALLO DOK !
Teen Fiction"Maaf membuatmu menunggu, saya kira kamu tidak menunggu saya, saya kira bukan saya yang kamu inginkan" ~ Mahagra Raidan Arsyanendra Zafia Jabbar Wiratama Squale Gus Perwira & Hallo Ning