[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인

Chapter 116 ♗

--- 22 Novbert, 1768

Mata Marma tertempel tertuju pada papan kalender Jonah yang tergantung pada bingkai di salah satu sisi ruang kerjanya. Tau betul lama waktu yang sudah berlalu dari sejak hari penobatan Frey dan juga hari perjamuan ulang tahun putra Hadden itu.

Frey saat itu bersikap seperti dia akan langsung menunjukkan gerakannya tidak lama dari setelah dia membuat pengumumannya tentang pembentukan unit ksatria khusus baru buatannya itu. Tapi sudah tiga minggu berlalu dan masih belum juga ada tanda-tanda apapun? Tidak ada kabar burung tentang Frey tengah menyiapkan sesuatu. Terlalu sunyi. Kesunyian tak wajar itulah yang membuat Marma merasa ada yang mengganjal. Mungkinkah dia berencana untuk baru memulainya pada waktu tahun baru nanti? Kejutan tahun baru, begitu? Padahal, jika seandainya dia ada di posisi Raja muda baru itu, dia tidak punya alasan untuk menunda penggencaran rencananya. Jika memang dia sebagai Frey ingin membuat ketir para bangsawan yang sudah lama menyalahi kitab kesepakatan lama Hayden, seharusnya dia langsung membuat pergerakan dalam waktu pendek saja. Bukannya justru malah seperti memberikan waktu untuk para pelanggar melakukan penyembunyian perbuatan-perbuatan mereka.

Atau justru dia sengaja? Membuat para bangsawan terus dilanda kegelisahan di setiap harinya, tidak pernah tau pasti kapan Frey akan mendatangkan para ksatria berzirah hitam itu ke depan pintu gerbang kediaman mereka.

Marma menggeser pandangannya ke jendela yang mengarah pada dinding tinggi yang menjadi pembatas antara Hayden dengan Solossa. Dia berpikir, kapan Raja Solossa akan menginjakkan pengaruhnya pada Hayden? Terus terang, Marma tidak sabar. Untuk melihat bagaimana Hayden akan menjadi jika Hayden benar-benar diakuisisi untuk menjadi bagian dari pemerintahan Kerajaan Solossa. Dia hanya merasa kalau hal itu akan menjadi lebih menyenangkan. Joan Nazar adalah pria yang menarik. Eksentrik, dalam cara yang yang disukai Marma. Berbeda dengan keluarga istana Hayden, mereka seperti roti tawar yang dicelupkan ke dalam air. Sangat membosankan dan membuat lidahnya basah dengan cara yang membuat suasana hatinya buruk.

Sekarang Frey Nardeen ingin menjadi seperti seekor singa yang bahkan tidak mempunyai cakar dan tidak mempunyail surai mahkota, menunjukkan sebuah gigi taring emas barunya yang juga hanya merupakan sebuah tempelan di gigi tak runcingnya? Jujur saja hal itu agak menggelitiknya. Tapi setelah menanti, Marma belum juga diberi tunjuk apa-apa? Dia mulai hilang selera.

Tapi, di kala dia tengah bertopang dagu memikirkan betapa dia menganggap remeh ucapan Frey di hari penobatannya itu, di saat itulah pelayannya datang masuk ke ruangannya mengantarkan sebuah surat yang dipertujukan untuknya.

Dan penampilan dari amplop surat itu sudah cukup untuk membuatnya terdiam hingga roh di dalam tubuhnya seolah baru saja termuat ulang.

Amplop yang berwarna hitam dan mempunyai tekstur. Amplop bertekstur seperti ini biasanya hanya untuk surat undangan kepada acara pernikahan seorang bangsawan. Dan tidak ada seorang bangsawan yang menggunakan warna hitam untuk surat undangan pernikahannya. Adanya penggunaan tekstur di amplop ini menandakan yang ada di dalamnya merupakan surat yang spesial. Dari pihak bagian istana. Dan tentang warna hitamnya, dia tau unit ksatria yang dibentuk Frey itu mengenakan zirah berwarna hitam sebagai penonjol identitas mereka. Keberadaan simbol cap di atas lilin leleh menambahkan ketepatan tebakannya. Ditambah warna emas lilin. Dari melihat sisi-sisi itu saja Marma sudah bisa menduga apa yang akan berada di dalamnya.

--- Seorang perwakilan dari Yang Mulia Raja Frey akan datang ke tempat Anda pada Desbert 4, 1768 di waktu sebelas siang. Harap Anda untuk berada di tempat pada waktu tersebut. ---

Isinya singkat. Tidak memberitahu detil tentang atas tujuan apa kunjungan itu, akan berapa lama kunjungan itu akan memakan waktu, atau apakah yang menerima suratnya bahkan punya tempat untuk mengusulkan waktu perjanjian lain.