Andai Bisa Terulang Kembali

28 1 0
                                    

Suara alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an mengalun di kejauhan dibawa angin yang berhembus di tengah terik matahari yang bersinar. Mira duduk memandang suasana di kejauhan, ia merasa badannya lebih segar dibanding kemarin saat ia hanya terbaring sakit
dengan keluhan sakit kepala, mual dan seluruh tubuhnya lemah dan hari ini adalah hari ketiga ia sakit. Mira coba menepis kalau alasan sakit adalah karena rasa kecewa yang tumpang tindih di hatinya.

"Kupikir dengan pergi jauh menghindarinya akan membuatku lupa bahwa aku pernah menyayangi dan merindukannya ... permasalahan yang sama terulang kembali!" bisik Mira dalam hati sambil meminum obat dan vitaminnya berharap sakit ditubuhnya terlebih lagi rasa kecewa dihatinya akan berkurang karena harus menghapus sebuah rasa yang telah lama bersemayam.

"Kenapa melamun?" Katanya mau cerita sesuatu padaku." Siska menepuk pundak Mira ketika ia tanpa sengaja melihatnya memandang jauh dengan tatapan yang sendu.

"Aku tak tau harus mulai darimana ceritanya? Aku terjebak dalam dua persimpangan yang bagiku keduanya merupakan pilihan yang sulit. Di satu persimpangan telah kulalui namun duri dan kerikil kerap melukai hati dan perasaanku hingga membuat asa ku hilang dan hampa tak bersisa lagi, Aku tak ingin mengulang kembali ke masa lalu sedangkan persimpangan yang lainnya mencoba memberi harapan indah dimasa depan namun aku sadar rasanya tak akan mungkin aku akan dapat meraihnya hingga aku pilih meninggalkan kedua persimpangan itu yang memang harus kutinggalkan." Mira mulai bercerita.

Mira mengoles keningnya dengan minyak kayu putih hingga terasa hangat menjalari keningnya. Mira memejamkan kedua matanya dan menghela nafas panjang seakan ingin melepaskan beban yang sedang membelenggunya. Siska tak tahu harus memberi jalan keluar seperti apa karena ia tak sepenuhnya mengerti duduk permasalahannya.

"Mungkin kamu hanya butuh waktu dalam masa penyesuaian ini Mir, aku percaya kamu pasti bisa melewatinya. Aku tahu kamu tidak selemah yang orang pikirkan." Siska mencoba memberi semangat pada sahabatnya bahwa semua pasti akan bisa terlewati dengan baik. Mira tersenyum mengucap terima kasih atas dukungan semangat dari Siska yang dirasanya sudah cukup membuatnya yakin dan percaya kalau ia akan baik-baik saja. Siska melangkah meninggalkan Mira yang masih duduk menahan rasa pusing di kepalanya. Mira memutar sebuah lagu sedih dengan volume rendah untuk sekedar menghibur hatinya. Satu, dua, tiga ...

Berulang kali kau menyakiti berulang kali kau khianati

Sakit ini coba pahami ku punya hati bukan tuk disakiti

Kuakui sungguh beratnya meninggalkanmu yang dulu pernah ada, namun harus aku lakukan karena ku tau ini yang terbaik

Ku harus pergi meninggalkan kamu yang telah hancurkan aku sakitnya sakitnya oh sakitnya ...

Ku harus pergi meninggalkan kamu yang telah hancurkan aku sakitnya sakitnya oh sakitnya ...

Cintaku lebih besar dari cintanya mestinya kau sadar itu, bukan dia bukan dia tapi aku ...

Oh begitu buruk kah ini hingga ku harus mengalah

Auw ...! Mira merasakan kepalanya terasa semakin pusing apalagi mendengar lagu-lagu yang mengisahkan kesedihan karena patah hati.

"Aku Kan tidak sedang patah hati tapi hanya ingin menyendiri, yah! Aku ingin sendiri dulu." Mira berkata dalam hati kemudian ia mengganti lagu sedih dengan lagu yang ceria agar hatinya pun menjadi ceria kembali.

Pagi ini dirasakan Mira begitu indah ... sinar mentari bersinar cerah hangatnya terasa ke seluruh relung hati Mira yang kemarin dibelenggu kesedihan. Namun setiap kali ia teringat masalah itu selalu saja banyak bintang-bintang yang berkeliling di kepalanya seperti saat Tom and Jerry dalam film kartun kalau kepalanya terbentur sesuatu pasti akan banyak bintang yang berputar mengelilingi kepala mereka

Ketika itu ...

" Jangan pergi ... ! Mira melihat sepasang mata itu menatapnya dengan mata yang sulit Mira tebak. Sekeras apa pun keputusan yang Mira ambil, ada sedikit rasa kasihan menatap mata itu yang seolah memohon agar Mira jangan pergi sekalipun Mira tak ingin bersama lagi.

"Aku tak bisa ... Tolong mengerti perasaanku ... " jawab Mira pada sepasang mata itu yang memohon pengertiannya bahwa Mira sudah tak bisa bersama.

Saat Mira Lupa dengan Patah Hatinya ...

"Aku pikir ... aku diam di rumah saja disuruh pemerintah, aku jadi putih, aku tambah glowing, tambah bersih, tambah uwuw ... nyatanya nggak! Makin di rumah aja aku tambah butek wkwkwk ...! Mira tersenyum melihat dan mendengar suara imut yang diselingi foto kucing-kucing yang lucu. Imut banget!!

Celotehan di video dan foto kucing yang sering ia putar saat lagi sedih ternyata dapat membuatnya sedikit tersenyum. Mira merasa kalau dirinya perlu refreshing agar dapat melupakan pertengkaran diakhir perjumpaan yang sedikit banyak membuatnya tidak bisa konsentrasi menyelesaikan cerita yang sedang ia tulis. Hari ini ia berencana pergi ke kebun jambu yang katanya lagi viral di Instagram dimana banyak yang mengunggah foto dengan pemandangan cantik di kebun itu dan ada juga yang unggah foto dengan seekor kuda disampingnya. Keren banget! Mira jadi penasaran. sesampainya di kebun jambu yang cukup luas ia lihat pengunjungnya juga banyak karena kebun ini terbuka untuk umum. Pohon jambu nya berjejer rapi dengan semak-semak pendek dan rapi karena rutin di pangkas. Mira menyusuri jalan menuju kebun buah jambu ini dan berharap bisa memberikan suasana yang mampu menyegarkan hati dan pikirannya serta inspirasinya bisa muncul lagi.

Saat sedang asyik memetik buah jambu matanya tertuju pada satu buah jambu yang lumayan ranum tapi buahnya cukup tinggi dan sulit dijangkau. Mira melihat ke kanan dan ke kiri siapa tahu ada seseorang yang bisa ia minta tolong. Beberapa orang yang lewat hanya rombongan ibu-ibu dan anak kecil. Mira berdiri menunggu beberapa saat hingga tiba seseorang pria dengan postur tubuh tinggi, berkulit putih dan lumayan ganteng sih tapi walaupun bagaimana gantengnya tapi tetap lebih ganteng kekasih hati sendiri yang tersimpan di singgasana hatinya tapi ... bagaimana ia minta tolong sama bule itu ya, bicara sama dia pasti harus pakai bahasa Inggris sedangkan bahasa Inggris ku masih berantakan, apa aku harus buka kamus dulu ya? Kelamaan! Keburu lewat bule nya. Mira bicara dalam hati sambil tersenyum sendiri.

"Execuse me! Sorry. Can you help me please?" Tanya Mira sambil tersenyum dalam hati dan berdoa semoga bahasa Inggris nya bisa di mengerti oleh bule itu.

" Yeah! Of course! What can I do for you?" Bule itu balik bertanya pada Mira yang mencoba menebak arti dari perkataan bule di depannya.

"Get the guava fruit for me, please!" Kata Mira sambil menunjuk ke arah jambu yang ia maksud.

"Which one? Over there?" Tanya si bule lagi.

"Yes, right! Sir!" Jawab Mira singkat

"Don't call me Sir! Just call me Ben!" Rupanya namanya Ben.

"Ok! Ben, thank a lot for your kindness." ucap Mira berterima kasih padanya.

"Ok. You welcome. Bye!" Jawabnya sambil berlalu.

Mira kembali berkeliling menikmati indahnya suasana kebun jambu ini lalu karena perutnya sudah tergoda sama buah jambu di tangannya ia segera mencari tempat duduk yang nyaman untuk menikmati buah jambu yang tampak ranum itu. Setelah mencucinya ia segera memakannya, ehm! Rasanya pasti enak sekali. Oh!ya bagi kamu yang sedang baca saat ini mau juga makan jambunya seperti si Mira datang aja ke kebun jambunya pasti kalian nggak akan rugi karena semua rasa gundah gulana dan beban pikiran kalian pasti hilang kecuali hutang ya hutang nggak akan bisa hilang sebelum dibayar.

Buatlah hidup menjadi ringan, kesalahan yang dilakukan jangan sampai terulang lagi dan keep smile!

CERPEN KUUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum