🔹52🔹Takut

41 3 2
                                    

*Noted : (buka komen)👉🏻

🔹52🔹
Takut

🔹52🔹Takut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Gemstone,
9.16 pagi

Malik sedang berjalan di terowongan tribun tepatnya pintu keluar kolam renang. Tiba tiba ia dihampiri Ojan yang barusan lari ngebut dan ngerem mendadak di depannya.

"Malika Malika! Lo udah denger soal Xander kan??"

Malik diam sebentar. Yang ia ingat; "Hari ini Xander pulang?"

"Iyah. Bukan. Xander kecel-" Mulut Ojan tiba-tiba dibekap Yudi.

Anak itu muncul dari arah belakang Malik dan buru buru menghentikan ucapan Ojan.

"Suutt! Di situ ada ratu." Bisik Yudi.

Kabar Xander ini pertama diketahui oleh salah satu anggota Zheodrix lain, lalu sampai ke Ojan. Karena terpantau Ara tidak memakai sumpalan telinganya, maka mereka sepakat kabar Xander jangan sampai terdengar ratunya. Mereka tidak mau Ara khawatir.

Yudi baru saja melewati Ara yang berada tak jauh dari mereka, tepatnya hanya terhalang tikungan, jadi ia tergopoh membekap Ojan. Tadi Ara sedang bersiap pulang yang artinya akan lewat jalan ini.

"Mav. Tumben lo nyampe sini. Ada apa?"

Dan benar saja, ratu mereka muncul. Tiga pemuda itu langsung jadi perhatian Ara.

"Mau.. ini, kita mau jemput Xander berjama'ah." Ojan berusaha menjawab se-normal mungkin. Tidak apa kalau kesannya seperti kepergok mabal. Itu lebih diwajarkan Ara.

"Aka naik taksi kan?"

"Iyah Ra. Katanya kangen ketoprak. Jadi tadi minta jemput di abang langganan." Jawab Ojan seadanya di otak, yang penting lancar dan tidak aneh.

"Dia baru pulang. Bukan lagi seserahan nikahan." Maksud Ara, ya tidak perlu rombongan kalau sekedar jemput Xander.

"Hehe, memanfaatkan dispen juga, ratu. Anak ini doang nih yang pure nakal." Elak Ojan menunjuk Yudi.

"Kalau gitu gue nitip cake yang biasa. Gue mau ke optik."

"Optik mana Ra?"

"Sedikit lewatin bandara."

"JANGAN!!" Yudi Ojan kompak.

Ara yang tadinya mau pergi, jadi kembali menoleh ke Ojan dan Yudi. Justru Malik yang spontan kaget ditambah bingung juga karena ia belum tahu.

"Ada.. itu. Apa sih namanya Yud??" Ojan kehabisan alasan.

"Itu loh.. masa lo lupa." Yudi juga bingung.

Merasa ada yang janggal, Ara mengambil kunci motor di tangan Malik.
"Kalian mencurigakan." Dari sini ia berubah intens.

"Aish.. bilang aja sih. Motor gue jadi korban noh." Misuh Malik, alias kunci motornya disandra Ara.

QUEEN-ZAWhere stories live. Discover now