bab 1: abang dan adek

406 12 2
                                    

Di sebuah rumah berkembar, ada dua orang abang dan adek tengah menikmati sarapan mereka.

Sudah tentu dengan Omelan sang adek yang terus menerus protes tidak mau minum vitamin.

"Adek minumlah, kejap lagi abang Kene pergi kerja"ucap sang abang yang jenguh dengan tingkah sang adek.

"Tapi bang.. abang pun tau yang adek tak suka vitamin kan.."rengek sang adek menolak vitamin itu jauh dari darinya.

"Kevin jefferie Dharmendra, minum vitamin kamu atau abang tak akan belikan aiskrim selama seminggu" ancam sang abang.

Kevin menghela nafasnya berat lalu dengan paksa meminum vitamin itu sehingga habis.

"Dah habis, sekarang boleh belikan adek aiskrim bang Kai?"

"Lepas abang balik dari kerja"

"Hpmm kalau abang lupa lagi tak nak kawan abang"

"Ye lah adek abang yang gemes dan comel, dah cepat siap pergi sekolah" ucap Kairen.

Kevin mengangguk faham lalu menghabiskan semua sarapan nya dan yang terakhir air kesukaan nya air Milo.

*

*

*

*

*
Di tempat lain, seorang pria dan temannya di buat emosi bila mendengar bahawa bawahan dan atasan mereka di tangkap oleh seorang polisi biasa.

"Kalian memang ngak becus apa ha buat kerja!"marah sang bos yang terus emosi.

Temannya hanya santai melihat pemandangan yang sudah biasa baginya.

"Tidak ada gunanya kau emosi Xaverio Laurenzo Silvano, mereka akan tetap melakukan kesalahan yang sama"ucap temannya yang hanya menatap situasi di depannya sambil meminum winenya.

Pria bernama Xaverio menatap temannya lalu berdengus kesal, dia mengkode agar yang lain keluar.

"Kau memang tak ada kerja apa ha Rafaella Leonorda Jackson, mana orang-orang mu? Mereka sudah bunuh polis sialan itu?"

"Sayang sekali dia hanya cedera parah tapi tidak apa di lain waktu orang-orang ku akan membunuh polisi itu"ucap Rafael.

"Ck polisi memang suka mengganggu operasi ku sahaja"kesal Xaverio dengan nada dinginnya.

"Daripada kau emosi tidak jelas, apa kata kita keluar ambil angin. Pagi yang sejuk dapat menenangkan fikiran kita bukan?"ucap Rafael lalu berdiri keluar dari ruangan itu.

Xaverio diam, betul apa yang dikatakan oleh Rafael itu.

Singkat cerita, Rafael dan Xaverio berjalan-jalan di kawasan bandar dengan kemeja hitam, masker hitam dan topi hitam.

Mereka pakai begitu karena mau menutup identiti mereka, bahaya kalo orang umum melihat mafia berbahaya berkeliaraan di kota bandar besar.

"Huff sedikit sejuk"ucap Rafael merasa sedikit sejuk di seluruh badannya.

"Udah ku katakan padamu pakai hoodie sahaja"ucap Xaverio males.

"Yahh aku tidak tau kalau akan sesejuk ini"ucap Rafael menghela nafasnya berat.

"Kalau kau demam, aku tidak akan menjaga mu"

"Jahat, padahal siapa yang menolong kau semasa kau terjatuh di dalam longkah waktu membawa motor dulu"ucap Rafael membuatkan wajah Xaverio memerah.

"Diam kau"ucap Xaverio dingin.

Tak lama setelah itu mereka terdengar suara teriakan yang sangat kuat di belakang mereka.

MAFIA LOVEWhere stories live. Discover now