bab 3: Kevin hilang

215 10 5
                                    

Di gudang lama, seorang pria dan temannya sedang menyeringai menatap 3 pengkhianat yang sudah tewas karena penyeksaan yang mereka bagi.

Wajar karena mereka bertiga mengkhianati boss mereka dan lebih memilih pihak musuh.

Black dragon adalah nama bagi klan/group Xaverio dan Rafael.

Namun black rose pula adalah musuh mereka berdua, sejak dari zaman kecil mereka mungkin.

Setiap klan dan group ada nama mereka yang tertentu.

Seperti klan/group shadow, black cobra dan Z.

Sudah tentu setiap klan dan group mempunyai pemimpin dan ketua mereka.

"Ini akibatnya mengkhianati ketua kau"ucap Rafael menyeringai menatap tubuh ehh bukan mayat yang berada di dalam plastik besar.

"Kau mau mayat ini di buang atau di bakar?"tanya Rafael menatap ke Xaverio.

"Aku lebih memilih membagi mayat ini kepada babi untuk di makan, barulah mayat mereka tak di sia-siakan" ucap Xaverio sambil meminum winenya.

"Kenapa babi? Kenapa tidak harimau sahaja?"

"Kita baru bagi harimau kita makan tadi"ucap Xaverio dan Rafael mengangguk faham.

"Dengar tak apa yang ketua korang cakap? Buang mayat mereka ke kandang babi, sekarang!"arah Rafael dengan tegas kepada bawahan/suruhan nya.

Selepas mendengar perintah ketua mereka, mereka langsung melaksanakan tugas mereka.

"Aku rasa macam tak puas lagi bunuh orang"lirih Xaverio.

"Cukup lah tu, takkan hari-hari kau nak bunuh orang, cukup lah 3 orang tu"Rafael menggeleng kepalanya lalu mencapai iPad besar.

Baru dibuka terlihat adalah dua abang dan adek sedang tertidur lena di atas katil size king.

"Uishh comelnya diorang"seru Rafael menunjukkan ipadnya kepada Xaverio.

Xaverio menatap ipad Rafael dan matanya tertumpu kepada sang adek.

Muka dah lah comel, kalau tidur lagi comel.

Tiba-tiba sang adek bangun dari tidurnya dan menggoncang tubuh sang abang.

"Abang bangun lah.. teman adek pergi tandas"ucap sang adek dari layar iPad itu.

Xaverio dan Rafael hanya terkekeh lucu melihat tingkah Kevin.

"Ermm jap.."ujar sang abang yang perlahan bangun dari baringnya.

"Cepatlah abang, cepat lah!"seru sang adek menarik tangan sang abang keluar dari tempat tidur.

"Penakut rupanya budak ni.."gumam Xaverio.

"Huff bila kita nak tangkap diorang?"

"Sabarlah, tak lama lagi"

"Macam mana aku nak sabar? 3 hari lagi sebelum kita keluar negara, apa kata kita culik je diorang tu?"ucap Rafael membuatkan Xaverio terdiam mendengar ucapan temannya.

"Idea yang bagus.."gumam Xaverio lalu menatap iPad Rafael.

Sang adek telah selesai membuang air dan sekarang tengah mencari anak patung arnabnya di ruang tamu, sedangkan sang abang kembali tidur di atas katil.

"Apa yang budak tu cari?"tanya Rafael.

"Anak patung arnab dia"ucap Xaverio.

"Macam budak perempuan"gumam Xaverio melihat tingkah comel sang adek.

"Adek cepat masuk tidur!"panggil sang abang yang masih baring di dalam bilik.

"Kejap abang! Adek tengah cari patung arnab adek!"seru sang adek mencari arnab patung nya di seluruh rumah.

MAFIA LOVEWhere stories live. Discover now