bab 6: Di culik

253 9 3
                                    

Kairen sedang melakukan kereta menuju ke rumah, dia perlu menghidangkan makanan dengan segera karena sang adek pasti tengah lapar sekarang.

Membayangkan ekspresi wajah kekenyangan sang adek membuatkan wajahnya tersenyum senang.

"Huff aku Kene cepat-cepat balik" gumam Kairen memandu sambil tersenyum.

Semasa masuk ke lorong utama rumah, Kairen dihadang oleh beberapa biji kereta hitam.

Nampak macam kereta mahal tapi kairen tak tahu lah tu.

Salah satu dari mereka berjalan mendekati kereta Kairen.

Kairen yang faham signal mereka pun keluar dengan berhati-hati.

"Maaf tuan muda tapi kami perlu membawa tuan muda menghadap ketua kami sekarang"ucap salah satu dari mereka.

"Maaf tak boleh sekarang, saya Kene balik. Ada hal penting yang saya perlu selesaikan"ucap Kairen dengan sedikit menahan rasa takut.

Walaupun dia seorang pengawal polis tapi dia tetap takut dengan orang yang lebih besar dari nya.

"Tolong dengar perintah kami tuan Kairen, kalau tak nak kami guna kekerasan tolong ikut kami"ucap lelaki itu mengarahkan pistol ke arah Kairen.

"God damn it"umpat Kairen mengangkat kedua tangannya perlahan.

*

*

*

*

*
Kereta mewah itu masuk ke dalam sebuah mansion mewah dan besar, tapi itu tidak menjadi tumpuan Kairen.

Apa yang di risau kan sekarang ini tentang sang adek yang berada di rumah.

Sedangkan sang adek tengah berada di dalam mansion mewah yang akan ditujukan oleh sang abang.

Orang yang membawa kereta itu menghentikan keretanya.

"Sila keluar tuan Kairen"ucap orang itu ramah.

Akur, Kairen keluar dengan perasaan takut. Melihat 5 orang berpakaian hitam di depan pintu mansion dan juga orang yang menjaga di belakang nya 10 orang.

Betul-betul kurang pekerjaan mungkin.

"Sila ikut kami tuan Kairen"ucap salah seorang dari mereka di hadapan pintu masuk mansion.

Kairen memeluk tubuhnya seperti anak kecil, sungguh dia takut sekarang ni.

"Ba-baik.."ucap Kairen perlahan lalu melangkah masuk ke dalam mansion itu.

Mengikut jejak kaki orang berjes itu sehingga sampainya di satu depan pintu besar.

Orang berjes hitam itu mengarah untuk Kairen masuk ke dalam.

"Sila masuk tuan Kairen"ucap orang itu membuka pintu untuk Kairen masuk.

Kairen perlahan masuk ke dalam ruangan sedikit gelap itu.

Baru sahaja tiga langkah, hidung Kairen tidak sengaja menyentuh dada bidang itu.

Kairen melangkah dua ke belakang lalu memegang hidungnya yang sakit.

"Auww.."sakit Kairen lalu menatap sosok tinggi itu.

Wajah Kairen menegang melihat siapa itu, seorang mafia yang sangat bahaya. Mafia yang pernah dia baca dalam kad laporan kerjanya namun di hiraukan sahaja kerana tidak berminat.

Kairen menatap wajah itu, wajah itu.. sangat menakutkan, dengan rahang mengeras.. tatapan tajam..

Lelaki itu.. Rafaella Leonorda Jackson.

MAFIA LOVEWhere stories live. Discover now