22

98 5 0
                                    

"Maksudnya puterimu tuh gimana?" kata ibu ino yg sudah sadar dari acara pingsannya

"Iya dia puteriku ayah, aku yg menemaninya saat dia dilahirkan" kata inojin

"HAH?" pekik ibu ino

"Ibu jangan berisik" kata inojin yg masih menggendong bayi cantik itu

"Maksudnya kamu ada main sama istri orang gitu?" kata ibu ino kaget

"Kata ayah kalau masih jadi istri orang ga boleh macam – macam, jadi aku belom macam – macam" kata inojin









"Sai lihat hasil didikan eror mu itu" kata ibu ino kesal

"Jadi udah bukan istri orang sekarang?" kata ayah sai

"Bukan yah berarti boleh macam – macam kan" kata inojin

"Hah?" pekik ibu ino

"Aku yg menemaninya melahirkan anak cantik ini bu" kata ino

"Menemani siapa?" kata ayah sai

"Sumire yah" kata inojin

"Sumire siapa?" kata ibu ino

"Cewe yg –" kata ino

"Ya ampun sai cewe yg sudah menikah itu maksudnya" pekik heboh ibu ino yg membuat bayinya terbangun dan menangis

"Ibu jangan berisik" kata ino sambil menenangkan bayinya

".." ayah sai dan ibu ino menatap perbedaan pada anaknya dia terlihat lebih dewasa dan memiliki rasa tanggungjawab









"Memang suaminya kemana? Kok dia tiba menemani istrinya lahiran?" kata ibu ino

"Dia dibuang suaminya bu" kata inojin

"Hah?" kaget ibu ino

"Bahkan suaminya mengirim gugatan cerai saat dia masih tidak sadarkan diri tadi, dia sempat pendarahan" kata inojin

"APA?! COWO BRENGSEK" Pekik kesal ibu ino











Bayi cantik yg sudah mulai tertidur pun terbangun dan menangis lagi

"Ibu" keluh inojin

"Kemarikan! Biar ibu yg gendong, kamu istirahat saja dulu" kata ibu ino

"Ibu, dari tadi kalau digendong orang lain dia akan tetap menangis" kata inojin

"Coba dulu sini" kata ibu ino

"Tapi bu –" kata inojin

"Ga ada tapi -tapian" kata ibu ino galak











Inojin menyerahkan bayi cantik itu ke ibu ino

Dan perlahan tangis bayi itu menghilang

"Tuh kan" kata ibu ino pelan – pelan

"Lah kok?" kaget inojin

"Udah sana istirahat" kata ibu ino

"Oke bu" kata inojun











"Sayang, masih pantes deh gendong bayi gitu" rayu ayah sai

"Sai jangan macam – macam" kata ibu ino dengan nada sebal

"Aku Cuma satu macam kok sayang" kata ayah sai

"Anak dan ayah sama saja" kata ibu ino kesal











Ke esokan paginya

"Ibu, Ayah aku mau kerumah sakit dulu" kata inojin

"Hm? Sumiri udah bangun?" kata ayah sai

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our DestinyWhere stories live. Discover now