2

626 132 16
                                    

happy reading!

love,

sirhayani

PART 2

Gila. Gila. Gila. Semoga saja rumor bahwa Luca penyuka sesama jenis itu hanyalah rumor palsu. Aku selalu mendengar di masa dewasaku kalimat ini; si ganteng milik si tampan. Ketertarikan seksual tak dilihat dari seberapa gemulainya cowok itu. Bahkan yang terlihat sangat maskulin justru banyak yang tertarik pada sesama jenis mereka.

Ini membuatku frustrasi. Yah, aku harus membuktikan bahwa Luca tidak seperti rumor yang beredar. Jika dia benar-benar homo, maka aku akan membuatnya kembali ke kodratnya sebagai laki-laki dengan menggunakan cara apa pun!

Aku bangun dan melihat-lihat sekitar kamar Zoey. Pandanganku berhenti di sebuah rak. Ada beberapa bingkai foto Zoey dan Mahardika. Dari semua foto mereka, hanya Zoey yang terlihat bahagia. Sedangkan Mahardika, jika tidak menatap dengan tatapan datar, maka dia terlihat ogah-ogahan.

Namun, setelah melihat lebih lama lagi wajah Mahardika di foto itu, aku merasa Mahardika memiliki aura seorang alpha. Tatapannya itu seperti tatapan seseorang yang memiliki sifat dominan.

Aku menoleh pada suara ponsel Zoey yang berbunyi dan segera berlari meraihnya. Sebuah nomor tanpa nama dengan foto profil Noah sedang melakukan panggilan video.

Aku harus menerimanya agar aku bisa mencari tahu lebih dalam seperti apa sikap Noah Kahil pada Zoey, kan?

Aku menggeser ikon terima panggilan setelah berbaring di posisi nyaman di atas tempat tidur. Wajah Noah yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya dan terlihat tidak mengenakan baju muncul di layar ponsel. Sementara aku menatapnya dengan membelalak.

Dia tertawa dengan suaranya yang nge-bas dan tersenyum dengan mata yang menyipit sepertinya karena bangun tidur. "Haha. Tumben lo mau angkat VC dari gue?" Dia menggeram pelan. "Gue habis begadang karena mikirin lo semaleman."

Dia sedang menggombal Zoey, ya? Aku kesal. Dia tak mungkin tak tahu tentang hubungan Zoey dengan sahabatnya. Cowok ini ingin jadi perebut tunangan sahabatnya sendiri?

"Kok ngambek gitu, sih? Lagi nggak mood? Mahardika lagi?"

Dia tahu! "Iya," balasku. "Lo tahu dia di mana sekarang?"

Noah tertawa renyah. "Dia di rumahnya. Katanya semalam habis pergi club bareng Kiara."

Aku terdiam sebentar. "Kiara? Siapa, tuh?" Aku harus mencari tahu secara halus.

"Masa lo lupa? Ah, wajar, sih. Lo enggak mau inget namanya. Dia itu pelacurnya Mahardika."

APA?! Oh, iya, di percakapan Zoey dan Mahardika ada pesan Zoey yang membahas pelacur. Bagaimana bisa Zoey bertaham di hubungan yang seperti ini?

"Gue an udah bilang, Zoooey. Ngapain lo bertahan sama dia? Kan ada gue yang cuma mikirin satu cewek, yaitu lo."

Dia ini tukang gombal, ya? "Lo temennya Mahardika, tapi malah ngegodain ceweknya."

"Baru kali ini gue denger lo manggil dia dengan nama Mahardika. Biasanya Dika. Baru kali ini juga lo nanya hal ginian, biasanya cuek aja," katanya, membuatku berusaha mengatur ekspresi agar tidak terlihat terkejut. "Yah, kita temenan sih. Tapi karena Dika ngebiarin gue deketin lo, gue langsung gas aja. Zoey, gue kan udah bilang berulang kali, Dika itu enggak cinta sama lo. Hubungan kalian sebatas tunangan bisnis. Selain itu, perasaan lo sepihak ke dia. Dia enggak bisa mutusin lo karena bokap lo lebih di atas bokapnya. Putus aja sama dia, Zoey. Gue bisa gantiin posisi Dika di hati lo."

Make Them Fall in Love with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang