24. Adek Kalem?

32.1K 2.8K 509
                                    



Dimana ada Taeyong disitu ada si gembrot. Seperti sekarang ini sang Mamih sedang asyik mengobrol bersama teman-temannya namun tangan kanannya membantu memegang dot susu sang anak yang sedang menonton Ipad dengan paha Taeyong menjadi alas kepalanya.

"Yaampun mbrot udah 2 jam gue disini, masih aja lu minum susu." Kata Yuta saat melirik Jeno yang masih anteng dengan layar yang menampilkan kartun anak-anak.

"Udah bang, jangan di gangguin. Nanti nangis lagi anaknya." Kali ini Taeyong menyahut untuk memperingatin Yuta.

Pasalnya sang anak hari ini lumayan sangat nurut. Terbukti, Jeno hanya mengintili Taeyong kemana pun tapi tidak dengan permintaan aneh seperti biasa. Taeyong bisa sedikit bernafas lega, Jeno hanya ingin sang Mamih tidak jauh dari jangkauan matanya.

"Jangan dibiasain, Yong. Nanti kalau udah gede baru malu kagak ada yang mau badan gede begitu." Saut Yuta kembali. Taeyong sebenarnya sedikit setuju, namun melihat si bontot merengek minta susu mau tidak mau Taeyong membuatkannya kembali.

"Masih kecil Bang, biarin. Gue masih mampu juga ini beliin susu, kalau udah gede gue suruh rajin olahraga nanti si Adek. Gampang itulah." Ujar Jaehyun yang mendengar percakapan antara Taeyong dan Yuta tentang Jeno dari arah ruang keluarga.

"Hadeh, bener-bener definisi anak sultan anak lo ya, Jae. Itu lagi nonton udah bisa ngangkat kaki aja gue liat, dia tau kali ya Bapaknya anak tunggal kaya raya." Balas Yuta sambil melirik Jeno yang masih anteng menonton tanpa melirik kearah sumber suara.

Biasanya Jeno akan membalas perkataan Yuta jika menyinggung hatinya, namun sejak tadi si gembrot tampak asyik dengan dunianya sendiri. Tanpa memperdulikan sindiran yang dilayangkan Yuta untuk si Adek.

"Udah bang, jangan di isengin terus. Nanti nangis, lo nya repot." Ujar Jaehyun menengahi.

Yuta hanya mengangguk tapi kakinya tetap saja melangkah mendekati Jeno. Dengan sengaja Yuta menyenggol kaki Jeno dengan lututnya, tetap saja Jeno hanya melirik sekilas dan melanjutkan menonton kartun tuyul kembar tanpa terganggu sedikitpun.

"Waduh tumben amat bocah gembrot diem doang." Kata Yuta menatap Jeno dengan pandangan tidak percaya. Ia semakin mencoba menyenggol Jeno namun tetap saja bocah itu tidak merespon apapun.

"Fix ini bukan anak lu, Jamal!"

"Sembarangan! Anak gue itu!" Balas Jaehyun tidak terima.

Yuta melirik Jeno dengan sudut matanya, "Tapi ini beneran gue gangguin nggak ngamuk kayak biasa, liat ya." Kata Yuta semakin gencar menganggu Jeno.

"Mbrot, uy mbrot." Kali ini Yuta tidak lagi menyenggol Jeno, tapi menoel-noel paha Jeno dengan gemas.

Aksi Yuta tidak luput dengan pandangan sepenjuru ruangan, Taeyong juga merasakan perubahan si bontot. Biasanya bocah itu ada saja drama yang dia buat, apalagi Yuta dengan terang-terangan menganggu Jeno yang sedang menonton tetap saja bocah itu hanya diam menatap fokus dengan Ipad.

"Ngantuk anaknya mungkin, Bang. Jangan di gangguin terus ah." Kali ini Jaehyun mendekati Jeno yang lagi rebahan di Paha Taeyong.

Jaehyun menatap Jano dengan lembut, "Adek ngantuk, ya? Tidur siang dulu sini, nak, sama Papih." Jaehyun menunggu respon dari Jeno. Benar saja anak itu langsung merentangkan tangan untuk minta digendong oleh Jaehyun.

"Adek nggak mau tidur dikasur." Ujarnya pelan, akhirnya Jaehyun maupun Taeyong bernafas lega mendengar permintaan aneh Jeno kembali.

Jaehyun mengangguk paham, "Terus Adek mau tidur dimana, Sayang?" Tanya Jaehyun dengan lembut.

Jeno tampak diam cukup lama, "Adek mau tidur digendong terus sama Papih. Boleh ya, Pih?" Pintanya dengan nada memohon.

Taeyong yang tadinya hanya diam langsung bergegas berdiri untuk melihat Jeno dalam gendongan Jaehyun. Ia mengusap dahi Jeno hingga memeriksa leher untuk memastikan anaknya tidak kenapa-napa.

Choose Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang