Bab 29

4.1K 458 86
                                    

Medina Allura
Aku 32 tahun, ngajar filsafat di Jogja. Sudah lama aku hidup di Jogja, sejak awal kuliah sampai jadi dosen. Bisa dibilang, aku udah jatuh cinta sama Jogja. Kamu pernah ke Jogja? 😊

Fayre Delani
Gue bln depan 35 tahun 😌 Gue punya butik di jaksel sama steak house di jakpus. Butik gue juga jual baju-baju cowok kok. Lo harus mampir deh. Ke butik atau steak house, terserah. Ke dua2nya juga bowleh...

Edrea Lynelle.
Aku 33 tahun, kepala cabang di Bandung. Eh sama nih kita banker. Tapi kamu keren banget udah jadi dept head 👏 karir kamu cepet banget, pasti pekerja keras nih ☺

Malam itu di rumahnya, Ares sedang menyantap mi instan sambil berbalas pesan dengan wanita-wanita lajang rekomendasi dari ibunya. Tentu saja ia yang lebih dulu menghubungi. Ares mulai membalas pesan yang masuk satu demi satu.

'Pernah dong. Aku lumayan sering ke Jogja. Terakhir tahun lalu pas raker.. eh kamu ada IG?'

Send.

'Wah kebetulan aku suka beli baju sama makan steak. Boleh minta IG?'

Send.

'Makasih 😊 Kamu di Bandung mana? Aku sering ke Bandung. Boleh minta IG?'

Send.

Tanpa berlama-lama Ares langsung meminta akun Instagram mereka. Ia segera ingin tahu bagaimana penampilan para wanita rekomendasi ibunya ini. Ares kembali menyeruput mi instannya yang masih panas. Beberapa menit kemudian pesan demi pesannya berbalas. Tentu saja mereka juga meminta akun Instagram-nya. Ares melihat semua akun yang diprivat, sama seperti akunnya.

Sejenak ia mengecek profil akun para kenalannya. Medina Allura adalah wanita berhijab yang tampak anggun meski wajah tidak terlalu jelas karena memasang foto candid. Fayre Delani cewek stylish ala Jaksel, terlihat dari outfit crop top yang memamerkan perut dan bahu. Wajah juga tidak terlalu jelas karena memakai sunglasses, tetapi Ares menyukai kulit pucat dan lengan kencang wanita itu. Sementara Edrea Lynelle, wanita berwajah lumayan manis dengan rambut panjang kecoklatan yang di-curly.

Okeeee, so far mayaan. Ares manggut-manggut dengan senyuman kecil. Walau tidak seperti Kirana yang sungguh tipenya, setidaknya ia bisa mengecek mereka terlebih dahulu. Terlebih, ia sudah menyimpan penasaran terhadap Fayre.

Tidak berapa lama, permintaannya diterima. Ares langsung meluncur menuju Instagram Fayre sambil tergesa menyeruput mi instannya.

Tumben mama ngenalin yang beginian? batinnya. Eh tapi mama nggak punya Instagram. Berarti mama nggak tahu kalo Fayre kayak gini? Cengiran Ares mengembang kecil. Ares segera mengecek feed Instagram Fayre dan mencari foto wajah yang lebih jelas. Dari tadi ia hanya menemukan foto-foto estetik yang menampilkan seluruh badan.

Kedua mata Ares melebar saat akhirnya menemukan foto selfie Fayre. Namun hatinya segera dilanda kecewa.

Ck, ternyata biasa aja. Jemari Ares bergerak mengecek foto-foto lainnya. Seksi sih, tapi....

Bukan seleranya.

Ares sudah kehilangan minat meski feed Instagram Fayre estetik seperti selebgram. Wanita itu juga tampak sering bepergian. Paling sering nongkrong di Bali. Tapi Ares sudah tidak tertarik.

"NO." Ia menggeleng dan menuju akun Medina Allura. "Hmm..." Berikutnya Ares menggumam kecil saat melihat Medina yang sering mengenakan dress-dress muslimah yang tampak anggun dan berkelas dengan warna-warna pastel atau monokrom. Bisa dibilang, Medina muslimah yang tampak anggun juga modis. Ares tentu saja mencari foto wajah yang jelas. Ia melihat gadis yang berparas cantik. Aura feminim tampak sangat kental. Tapi entah kenapa, kecantikan itu tidak menyentuh seleranya.

POINT OF VIEW [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang