JT 24

789 163 23
                                    


















*


Kim Taehyung mengatur nafasnya, memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya kembali membukanya dan menatap penuh pada sosok yang terlihat familiar namun asing dalam bersamaan itu begitu rumit.

" Tunjukkan luka mu. "

Jeon Jeongguk menatapnya dengan satu alis terangkat, kali ini dia tidak lagi setenang sebelumnya, jelas ada percikan kecil di atas permukaan air yang mana berhasil menimbulkan riak meski sangat samar. Tersenyum miring, dia tidak akan bertindak berlebihan, kali ini dia akan mengikuti alur permainan dokter cantik itu. Menurut untuk menunjukkan cidera nya yang menurut nya tidak seberapa namun berhasil membuat dokter Kim Taehyung menahan nafas. Ini bisa di bilang kali ketiga dia melihat jenis luka di tubuh Jeon Jeongguk dan ekspresi wajah yang dia tampilkan selalu menjadi hal favorit bagi Mayor Jendral. Katakanlah dia masokis atau mungkin mengidap penyakit aneh lainnya. Tapi jujur, cukup hanya dengan melihat raut wajah yang beraneka ragam di diri Kim Taehyung membuatnya merasa lucu, pasalnya dia bahkan tidak bisa melakukan hal seperti itu dengan leluasa......

Jemari Kim Taehyung sedikit bergetar, dia dengan perlahan mulai menuangkan cairan alkohol pada permukaan luka bakar di punggung tersebut, tampaknya aneh, terlebih lagi ada cukup banyak jejak luka yang bahkan terlihat jelas di matanya. Jeon Jeongguk tanpa sadar mendengung.

" Sangat buruk, bukan? "

Kim Taehyung tidak tahu kenapa pria itu bertanya seperti itu padanya, tapi dia mungkin berpikir bahwa dengan luka yang menumpuk seperti itu akan membuat siapa saja yang melihatnya akan bergidik ngeri, meskipun benar, tapi Kim Taehyung adalah seorang dokter, dan mereka jelas tidak memiliki kelainan dengan itu, sebaliknya mereka justru merasa kasihan!

" Kau tahu itu terlihat buruk tapi masih saja ingin menumpuk luka? " Kim Taehyung dengan sengaja mengatakan hal tersebut, tapi dia benar-benar tidak berniat menyinggung pihak tertentu, dia murni hanya ingin pria itu sadar akan sesuatu. Lalu melanjutkan- " Aku terkadang heran dengan kalian-para tentara. Kalian itu bertugas menjadi pelindung negara atau pergi menyerahkan diri dan dengan pasrah menumbalkan tubuh untuk kematian? "

Jeon Jeongguk tidak mengatakan apapun selain diam, mendengar Omelan dokter manis di depannya yang saat ini tengah menaburi obat bubuk di dadanya terlihat begitu imut. Jeon Jeongguk seketika ingat dengan kalimat kalimat yang prajurit kecil - Park Jimin itu katakan padanya sebelumnya. Benarkah dia telah jatuh cinta? Dengan pria cerewet ini? Sungguh?

" Aku punya sebuah cerita, cukup membosankan dan mungkin sudah sangat pasaran, apakah kau ingin mendengarkan nya? "

Kim Taehyung untuk sejenak menghentikan kegiatan nya dan menatap wajah Jeon Jeongguk dalam jarak yang bisa di katakan dekat, sepasang mata gelap identik itu antah mengapa sangat mirip dengan Jeon JungKook yang dia kenal tapi jelas ada perbedaan disini yang sangat memisahkan mereka layaknya berdiri di setiap sisi jurang pemisah. Setiap ucapannya cenderung seperti tidak serius, tapi Taehyung tahu ada begitu banyak makna tersirat yang dia coba sampaikan padanya. Jadi untuk kali ini, Kim Taehyung akan dengan lembut memenuhinya.

Melihat Kim Taehyung seperti mengiyakan pertanyaannya, Jeon Jeongguk lantas sedikit menjilat bibirnya yang kering, menatap langit-langit ruangan dan mulai menerawang pada sebuah kisah yang akan menjadi dongeng pengantar luka.

" Apakah kau menyukai anjing? "

"............"

" Anggap saja kau suka, dan ceritaku kali ini adalah seputar cinta sepasang anjing yang mengenaskan. "

Kim Taehyung sempat menahan nafas, entah mengapa firasat nya mengatakan sesuatu hal yang akan di ceritakan jelas akan berkaitan dengannya atau mungkin dengan orang orang di sekitarnya bahkan si pencerita sekaligus.

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum