JT 31

770 147 15
                                    
















*



Tok Tok Tok

" Senior Kim- Senior Kim Seok Jin!! "

Kim Taehyung menatap pintu yang masih tertutup rapat di depannya dengan ekspresi wajah tidak sabar, situasinya saat ini darurat dan dia benar benar tidak bisa meninggalkan pasien daruratnya nya di dalam kamarnya seorang diri dalam waktu yang lama.

Ketika dia hendak mengetuk atau lebih tepatnya menggedor-gedor pintu itu kembali, di saat itu pulalah pintu terbuka dari dalam menampilkan sosok Kim Seok Jin yang terlihat jelas seseorang khas bangun tidur dengan muka bantal juga rambutnya yang biasa selalu tertata rapi kini mencuat kemana-mana bahkan menyamai sarang burung di pepohonan.

" Apakah kau tidak bisa lihat jam berapa sekarang!? Oh- mimpikan, aku bahkan hampir saja- "

" Senior!! Tidak ada waktu! Ayo cepat ikut denganku!! "

" Ha- "

Tubuh Kim Seok Jin limbung dan hampir saja terjerembab jika dia tidak bisa dengan cepat menstabilkan kondisi tubuhnya yang di paksa untuk berlari bahkan di jam 03:08 dini hari!! Orang gila mana yang barusan melakukan nya!?

Tubuh Kim Seok Jin yang hanya mengenakan piyama longgar bergambarkan salah satu animasi kartun pinguin biru itu terombang ambing karena gerakannya yang seperti seekor ayam di buru anjing gila.

" Hei!! Bisakah kau tidak menyeretku- "

Pintu kamar Kim Taehyung di buka kencang olehnya, Kim Seok Jin yang lagi lagi ingin protes karena gerakan Kim Taehyung yang kasar bisa saja mengganggu penghuni lainnya pun harus tertahan karena matanya yang tadi masih kantuk berat lantas langsung membelalak lebar, dia bahkan seketika melemparkan semua kutukan nya akan sikap barbar Kim Taehyung ke belakang kepala, bahkan berjalan lebih dulu mendahulukan Kim Taehyung untuk masuk ke dalam kamarnya, menatap lekat pada sosok yang kini terbaring tak berdaya di atas kasur Kim Taehyung yang bahkan sudah tak lagi berbentuk karena bercampur dengan darah juga nanah serta kotoran lainnya.

" APA YANG TERJADI!!!? "







*









" Sebelumnya aku masih menghormati mu karena kau- adalah Kakek ku, tapi sepertinya sekarang tidak perlu karena aku tidak akan menghormati seekor anjing gila. "

" Apa katamu!!? "

Ruangan itu seketika membeku, udara dingin semakin terasa mencekam jiwa setiap manusia lemah, Jeon Jeongguk sama sekali tidak gentar pada pendiriannya. Bahkan dia dengan berani menangkap layangan cambuk yang sebelumnya di tujukan padanya oleh Jeon In. Pria tua itu menatap garang pada cucunya, dia sama sekali tidak merasa bersalah akan setiap tindakan yang telah dia perbuat, sebaliknya dia merasa perlu mendidik mereka untuk tahu apa itu arti peraturan.

Kini, di hadapkan dengan cucunya yang terlihat sangat pembangkang, jelas dia sangat marah, cengkraman keduanya sama sama kuat, Jeon Jeongguk tidak menampilkan ekspresi apapun di wajahnya selain wajah tegas, bahkan tidak sedikitpun dia meringis ketika cambuk kuat nan tajam itu melukai tangannya hingga membuat kulitnya mengelupas, sungguh tindakan yang amat sangat berani dan perlu di acungi jempol.

" JEON JEONGGUK!!! "

" Aku menantang mu, Jeon In. "

Kali ini Jeon Jeongguk benar-benar telah kehilangan kewarasan nya, dia bahkan tidak lagi menggunakan embel-embel sebutan Kakek untuk pria yang lebih tua, melainkan langsung menyebutnya dengan namanya tanpa rasa hormat.

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang