JT SEQUEL ¹

684 112 7
                                    

#Part SEQUEL ¹ ini di khususkan untuk kisah YoonMin kita ya guys!!! Yang lain nyusul!!!













*

Kembali pada hari dimana meletusnya pangkalan militer di perbatasan Utara Korea Selatan dengan Korea Utara.

Para tentara dari kota berbondong-bondong datang ke pangkalan militer untuk membantu para korban yang harus segera di evakuasi. Bahkan presiden Korea Selatan itu pun langsung turun tangan untuk melihat kejadian tersebut, berdiri di bawah tenda mendengarkan dari para saksi disana lantas menggeleng-gelengkan kepalanya menatap reruntuhan di depan matanya yang begitu mengerikan.

" Saya tidak pernah menyangka Jendral Jeon In harus berkhianat seperti ini- benar-benar ironis. "

Komentarnya dengan pandangan rumit, para awak media pun dengan tanggap langsung menulis laporan, bahkan siaran langsung juga tidak terlewatkan, karena ini akan menjadi berita internasional untuk beberapa waktu ke depan.

Sebagian besar para korban yang telah di evakuasi telah mencapai ibukota, dan langsung di rujuk ke rumah sakit Seoul untuk segera di tangani. Kedatangan para korban telah di antisipasi oleh orang orang disana bahkan tenaga medis dari berbagai tempat di datangkan guna membantu evakuasi secara cepat dan tepat. Selama sepekan terakhir rumah sakit Seoul tidak pernah lengang. Baik pasien yang harus selalu di periksa juga para keluarga korban yang terus berdatangan dengan suara suara yang cukup berisik di telinga setiap orang termasuk dokter Min Yoongi.

Dokter pucat itu baru saja melakukan operasi tahap kedua dari seorang pasien wanita pengidap penyakit tumor otak, dimana sebelumnya penyakit itu harus kembali tumbuh karena pasien tidak melakukan upaya sesuai prosedur yang telah di tentukan, check up rutin. Terlalu mengabaikan tidak juga baik.

" Dokter Min- "

Min Yoongi yang tadinya akan pergi ke ruangannya lantas menoleh untuk mendapati sosok seorang perwira tinggi tersenyum padanya, tidak ada siapapun disana selain mereka berdua, jadi Min Yoongi yakin bahwa perwira ini lah yang baru saja menyapanya.

" Ya? "

" Saya Brigjen Kim Namjoon, bisa kita bicara sebentar? "



*



" Jadi-? "

Min Yoongi tidak tahu kenapa dia menuruti permintaan perwira tinggi bernama Kim Namjoon ini- karena pria itu seperti ingin mengatakan sesuatu yang mungkin cukup penting, jadi Min Yoongi berinisiatif untuk membawanya ke ruang kerjanya, ruang putih bersih dan berbau pewangi ruangan berbau bunga bercampur dengan obat-obatan yang sudah lazim kita temui di rumah sakit, setidaknya ini jauh lebih nyaman daripada harus berbicara diluar.

Keduanya duduk di meja Konsul, Kim Namjoon yang tadinya tengah mengamati lemari buku kecil di sisi kiri lantas langsung tertarik oleh suara dokter pucat di seberang meja.

" Begini- mari kita bicara tanpa mengaitkan pekerjaan. "

" Maksud anda? "

" Park Jimin. "

"....................." Kedua alis Min Yoongi tegang, tangannya yang tadinya dia letakkan di atas meja perlahan mulai basah oleh keringat tipis,

" Anda pasti mengenalnya, kan? "

"..................." Min Yoongi masih enggan untuk membuka mulutnya, tidak tahu apa yang tengah dia pikirkan tapi Kim Namjoon hanya bisa menghela nafas pelan. Mengeluarkan sebuah flashdisk hitam dari saku baju dinasnya, meletakkannya di atas meja dan di dorong hingga berjarak sejengkal dari kedua tangan Min Yoongi yang terlipat kaku.

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsWhere stories live. Discover now