04 - MASALAH DI SEKOLAH

49 15 10
                                    

Pukul 05.55 pagi, Gempa sudah bangun lebih awal seperti biasa. Dengan cekatan, ia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan bagi adik-adiknya.

Gempa mengenakan seragam sekolahnya dengan rapi. Ia mulai menyiapkan berbagai jenis sandwich untuk sarapan, seperti sandwich selai kacang, sandwich selai stroberi, dan sandwich telur. Tak lupa, ia juga menyiapkan sereal kesukaan Thorn dan Solar.

Sambil menatap sandwich yang sudah tersaji, Gempa berpikir tentang hari ini. Ia berharap tidak ada lagi masalah yang terjadi, terutama setelah insiden semalam dengan Taufan. Gempa menghela napas lega, senang bisa mengatasi situasi itu dengan baik.

Tak lama kemudian, Thorn dan Solar mulai berdatangan ke dapur, masih dengan mata mengantuk. Mereka tampak senang melihat sarapan yang sudah disiapkan Gempa.

"Wah, selamat pagi Kak Gempa! Makasih ya, kelihatannya enak sekali," seru Thorn riang.

"Iya, Kak. Kau memang yang terbaik," timpal Solar sambil tersenyum.

Gempa balas tersenyum. "Sama-sama. Ayo, cepat sarapan supaya tidak terlambat ke sekolah."

Namun, saat mereka mulai menikmati sarapan, Gempa teringat akan masalah yang mungkin terjadi di sekolah Thorn dan Solar. Ia pun bertanya dengan hati-hati.

"Oh iya, bagaimana kabar kalian di sekolah? Apa ada masalah atau sesuatu yang terjadi?"

Thorn dan Solar saling berpandangan sejenak, lalu Solar menjawab dengan ragu, "Umm, sebenarnya ada sedikit masalah, Kak ...,"

Gempa mengernyit, menunggu Solar melanjutkan.

Tak lama kemudian, Taufan, Blaze, dan Ice juga bergabung di meja makan untuk sarapan. Mereka tampak bersemangat melihat sajian roti sandwich yang tersedia.

"Wah, sarapan apa nih, Kak Gempa? Kelihatannya enak!" seru Blaze sambil mengambil satu sandwich.

"Iya, nih. Kak Gempa memang yang terbaik dalam menyiapkan sarapan," timpal Ice dengan senyum lebar.

Gempa tersenyum melihat adik-adiknya menikmati sarapan. Ia pun teringat akan mobil supercar milik Taufan.

"Oh iya, Kak Taufan. Bagaimana dengan mobilmu? Sudah selesai diservis?" tanya Gempa.

Taufan mengangguk antusias. "Sudah, Gem! Mobilnya sudah selesai diperbaiki. Aku tidak sabar mencobanya lagi nanti."

"Baguslah kalau begitu. Jangan ngebut-ngebut, ya. Ingat, keselamatan yang utama," pesan Gempa dengan nada tegas.

"Iya, iya. Tenang saja," balas Taufan sambil tersenyum lebar.

Setelah selesai sarapan, Gempa pun bersiap untuk mengantar Thorn dan Solar ke sekolah. Ia masih penasaran dengan masalah yang dihadapi adik-adiknya itu.

"Nah, ayo kita berangkat. Kak Gempa akan mengantarkan kalian ke sekolah," ajak Gempa.

Thorn dan Solar saling berpandangan, lalu mengangguk pelan. Mereka pun bergegas mengikuti Gempa menuju mobil. Gempa memperhatikan Thorn dan Solar yang tampak sedikit gelisah.

Dalam perjalanan, Gempa kembali bertanya dengan hati-hati, "Jadi, apa masalah yang terjadi di sekolah kalian?"

Hening! Mereka terdiam.

"Kalian kenapa? Apa ada yang mengganggu kalian?" tanya Gempa penasaran.

Thorn dan Solar saling berpandangan, lalu Thorn akhirnya angkat bicara.

"Sebenarnya, Kak, ada sedikit masalah di sekolah kami. Tapi kami belum mau cerita dulu. Kami takut Kak Gempa khawatir," ujar Thorn dengan ragu.

Gempa mengerutkan kening. "Masalah apa? Kalian bisa cerita pada Kak Gempa. Kakak akan berusaha membantu."

THE LOST ELEMENTAL GUARDIANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang