Hanya fiksi harap bijak
Hari-hari berlalu begitu cepat tak terasa kini usia kehamilan Shanju sudah menginjak 9 bulan dan kata dokter perkiraan hpl Shanju seminggu lagi.
Karena hal tersebut pun Boby dan Shanju akhir-akhir ini mulai prepare untuk persiapan kelahiran anak keempatnya. Bahkan Boby juga kerap melakukan simulasi kalau tiba-tiba Shanju kontraksi apa saja yang harus ia lakukan, mulai dari menyiapkan mobil, kemudian menggendong istrinya, dan menghitung perkiraan waktu yang dibutuhkan dari rumah mereka sampai ke Rumah Sakit. Kata Boby hal itu dilakukan untuk mengantisipasi takut Shanju lahiran di jalan karena perjalanan yang lama. Ada-ada saja memang si Boby-Boby ini.
Mereka minggu lalu sudah membeli berbagai pelengkapan yang diperlukan untuk menyambut sang buah hati. Dan sekarang mereka sedang packing perlengkapan ke dalam koper untuk Shanju dan dedek bayi. Meskipun hplnya masih seminggu lagi tetapi mereka sudah mempersiapkan sedari sekarang buat jaga-jaga, agar apabila sewaktu-waktu Shanju kontraksi mereka tinggal meluncur ke Rumah Sakit tanpa perlu ribet mikirin packing.
"Akhirnya selesai juga" ucap Boby setelah menutup kopernya
"Udah selesai mas? Sini dong duduk di sebelah aku" ajak Shanju sambil menepuk kasur
Mendengar hal tersebut Boby pun segera menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
"Kenapa hm?" Ucap Boby lembut
"Dedeknya pengen dipeluk" ucap Shanju dengan nada manja
"Dedeknya apa kamu yang pengen di peluk" goda Boby
"Ishh kamu mah dedeknya ini yang minta, kalo istri ngidam tu diturutin aja kenapa sih jangan malah di goda" ucap Shanju dengan muka cemberut karena sebal
"Iya iya sayang yaudah sini aku peluk" ucap Boby terkekeh sambil mencubit pelan pipi istrinya karena gemas dengan tingkah manjanya, kemudian langsung membawanya ke dalam pelukannya
Setelah berpelukan cukup lama mereka pun memutuskan untuk turun ke ruang keluarga untuk menunggu anak-anaknya pulang dari kegiatannya masing-masing.
**************
Ruang keluarga"Gre sama adek pulang" ucap Gracia dan Celine
"Ehh udah pada pulang anak-anak mama, langsung ke kamar bersih-bersih ya sayang" ucap Shanju kepada kedua anaknya
"Siap ma" ucap mereka dan segera naik ke kamar untuk bersih-bersih
Tak lama setelah Gracia dan Celine pulang, Shani juga sampai di rumah.
"Cici pulang" ucap Shani kemudian menghampiri kedua orangtuanya dan duduk di samping Shanju
"Ehh cici udah pulang, gimana sayang kerjaan kantor lancar kan?" Tanya Shanju lembut sambil mengusap rambut anak sulungnya
"Lancar ma, cici udah mulai bisa adaptasi sama kerjaan-kerjaan kantor, untung juga sekretaris aku ci desy jadi bisa sambil belajar-belajar juga ma" ucap Shani
"Syukurlah kalo kamu udah mulai enjoy ngejalaninnya, mama ikut seneng" ucap Shanju
"Semangat cici, kan apa papah bilang kamu pasti bisa ngejalaninnya, pelan-pelan aja sambil belajar dan beradaptasi" ucap Boby menyemangati Shani
Shani kini telah lulus dari kuliahnya, ia sudah wisuda 5 bulan yang lalu. Dan setelah lulus ia langsung diangkat menjadi CEO di salah satu perusahaan milik Boby. Awalnya ia merasa terbebani dengan jabatannya karena menurutnya masih banyak yang harus ia pelajari dan adaptasikan. Terlebih ia menjadi CEO yang artinya memiliki peran yang penting dalam berjalannya perusahaan.