19. Ada apa dengan keynara

119 66 1
                                    

Biar klop vote nya juga, masa baca tapi gak kasih vote, tega banget kalianT_T

Typo bertebaran!,

Happy reading ✨🌷

••••

Keynara terus menatap dirinya sendiri lewat pantulan cermin besar di hadapanya, dia meringis kala luka lembab ada di mana mana bahkan di wajahnya, sudut matanya memerah hidungnya juga terus mengeluarkan darah.

Ruslan dia sudah keterlaluan, tapi dia tidak bisa melakukan apapun Keynara sudah biasa mendapat prilakuan seperti ini dari ayahnya, tetapi tetap saja rasanya sakit walau telah terbiasa.

"Laper.." gumam Keynara memegangi perutnya yang keroncongan, Ingin makan tapi dirinya tidak di perbolehkan makan di rumah oleh Ruslan tega memang mau nekat makan di rumah takut di gebukin lagi.

Dia berjalan menuju meja belajarnya mengobrak abrik meja itu mencari sesuatu di sana.

"Nah ketemu!" Keynara terseyum lebar saat di dalam laci nya ada uang 50 ribu, dia memutuskan mengganti bajunya untuk keluar rumah dan membeli makanan.

••••

Keynara sudah siap keluar rumah untuk membeli makanan, Keynara hanya menggunakan Hoodie oversize berwarna hitam yang sampai menutupi jari jemari kecil tangannya, di belakang nya ada kupluk untuk menutupi wajah lembab nya dan juga celana panjang untuk menutupi luka di kaki nya.

"Let's go!" Keynara berlari kecil menyambar kunci motornya dan juga masker lalu menuruni tangga menuju garasi untuk mengambil motor, Untung dia masih bisa mengendarai motor dengan keadaan seperti ini dan untung nya Ruslan tidak ada di rumah jadi dia bisa keluar.

••••

"Lempar lempar!" Jovan melempar bola nya kepada Arvin dengan senang hati Arvin menerima nya dan langsung memasukan bola itu ke dalam ring.

"WOAH! Arvin, Jovan menang!" Pekik Mazlan dan Arel mereka tidak mengikuti latihan karna mereka berdua tidak masuk basket di sekolah sebenarnya bisa saja mereka sekarang ikut main karna hanya berlatih, tapi mereka tidak mau Jawabnya adalah panas.

Kenzo Rafael Dan Naren mendengus mendengarnya, 3 lawan 2 mereka kalah melawan dua orang.

"Udah dulu lah, istirahat capek gue" ajak Arvin wajahnya sudah di banjiri keringat.

Mereka sudah lama berada di lapangan basket ini yang tak jauh dari markas.

Setelah berkumpul membicarakan tentang geng Lion dengan anak anak yang lain, mereka memutuskan untuk berlatih karna tanding basket dua hari lagi akan di mulai.

"Senin tanding gak sabar gue" ucap Arel menyugar rambut nya kebelakang karna gerah.

"Moga aja kita yang menang gue pengen liat wajah kekalahan si Nathan lagi" ujar Rafael tertawa di ikuti yang lain.

Lawan nya kali ini adalah dari sekolah SMA Cempaka di mana sekolah itu adalah sekolah yang di tempati oleh Nathan dan juga sekaligus dia ketua basket di sekolah itu.

"Gue ke depan dulu, mau nitip kaga?"

Di depan sana ada Indomaret, kebetulan dia haus jadi dia akan pergi kesana untuk membeli minuman dingin.

"Gue terakhir" lanjut nya membuat mereka heboh.

"Samain aja deh, soalnya kalo di tanya mau apa jelas jawabannya mau semua, kalo Lo mau beliin gue se indomaret ya boleh banget" sahut Arel tak lama mendapat jitakan di kepala nya dari Mazlan.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang