Bab 5

419 340 154
                                    

~Assalamualaikum~

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

~Assalamualaikum~

Sebelum baca vote dulu yuk!dan ramaikan komentar🤗.

~Selamat Membaca~

Aqilla pun tersadar dengan cepat ia menarik tangannya kembali, kontak matanya pun terputus.

"Eh, so-sorry," ucap Langit.

"Ee, gak papa kok" ucap Aqilla dengan menuangkan kecap ke baksonya.

Sedari tadi Vania hanya melihat kelakuan dua remaja yang berada di hadapannya ini.

*****

Kini Aqilla berjalan bersama Vania dengan berbincang-bincang tidak tau apa yang mereka bicarakan, Aku pun tak tahu.

Disisi lain
Langit yang sedang duduk di atas motornya sambil memperhatikan Aqilla, Alvaro pun begitu.

Langit pun berdiri dengan sigap berjalan ke arah Aqilla .untuk mengajak Aqilla pulang bersama, Alvaro yang melihat itu, tidak diam saja ia juga berlari ke arah Aqilla.

"Lo pulang sama gue," ucap Alvaro dan Langit bersamaan, dengan memegang lengan Aqilla.

Langit sebelah kanan, Alvaro sebelah Kiri.

Vania yang melihat kejadian itu, terkejut begitu pun dengan Aqilla.

"Apa apaan lo, gue yang lebih dulu mau boncengin Aqilla pulang," ucap Langit dengan mata menajam.

"Gue yang lebih dulu" ucap Alvaro dengan aura dinginnya.

"Gue!"ucap langit tiba -tiba menarik lengan kanan Aqilla dan tidak mau mengalah.

"Gue!"begitu pun sebaliknya Alvaro menarik lengan kiri Aqilla.

"Gue lebih dulu,"ucap mereka berdua.

Terjadilah Aksi tarik-menarik antara mereka berdua, akibat tarikan mereka berdua Aqilla menjadi pusing sebab ia ditarik ke kanan dan ke kiri.

Vania yang melihat itu tidak tinggal diam.

"WOY STOP LO BERDUA!" teriak Vania.

Mereka hanya mengabaikan teriakan Vania, dan terus menerus menarik-narik.

sekolah sudah sepi, teman-teman Alvaro sudah pulang lebih dulu sebab suruhan bosnya, karena ia ingin menunggu Aqilla.

Aqilla yang sudah kesal segera memberontak sambil berteriak.

"LO BERDUA BISA GAK BERHENTI!, TANGAN GUE UDAH SAKIT ANJING!" bentak Aqilla, mereka segera berhenti menarik.

"Aduh sakit banget" ucap Aqilla mengelus lengannya.

"Lo berdua apa apaan sih!, narik-narik kek gitu jadi sakit kan tangannya Aqilla!" bentak Vania, dengan meniup lengan sahabatnya itu yang sudah memerah.

"Lo juga Alvaro, katanya lo gak suka sama Aqilla dan nyuruh Aqilla jauhin lo, tapi kok .... " ucap Vania, menatap sinis Alvaro.

Alvaro hanya diam ia tidak tahu harus berkata apa.

"Lo juga jauhin aqilla," tunjuk vania kepada Langit dengan mata tajam.

"Yuk Qill kita pulang, malas gue ngeliat dia," ucap Vania, menatap sinis Alvaro dengan menaiki motornya, aqilla hanya mengangguk dan menaiki motornya Vania.

Motor Vania pun berjalan meninggalkan mereka berdua yang mematung, saat Vania dan aqilla sudah tak tertampak lagi, mereka melempar tatapan benci.

"Awas lo," tunjuk Langit ke Alvaro dan berjalan ke arah motornya.

Langit pun menaiki motornya dan menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, dan tersisa lah Alvaro yang berdiri sendiri.

'Ucapan Vania betul gue menyesal udah sia-siain cintanya Aqilla, dan juga seharusnya gue nggak hina dia di depan semua orang, maafin gue Qill,' batin Alvaro.

"Maafin gue Qill!" teriak Alvaro, suaranya menggema di sekeliling sekolah yang sudah sepi.

"Maafin gue," gumam Alvaro.

Tidak lama kemudian Alvaro pun meninggalkan pekarangan sekolah.

Bersambung


Lanjut nih ceritanya ❗
Jangan lupa meninggalkan jejak‼️
See you in the next part👋

05-04-2024

CHASING ALVARO'S LOVE Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ