Bab 8

362 246 170
                                    

Assalamualaikum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum

Sebelum baca vote dulu yuk!dan ramaikan komentar🤗.

~Selamat Membaca~

*****
Malam hari pun tiba, kini geng Alvaro dan Langit tengah berkumpul di tempat yang sudah ditentukan, Alvaro dan Langit tengah berada di garis star, dan seorang gadis seksi yang memegang bendera.

"Siap!" teriak gadis itu.
"Satu!,dua!, ti ... ga!" teriaknya dengan melempar bendera itu ke atas.

Keduanya menancap gas dengan kecepatan tinggi, posisi Mereka kini sejajar, Alvaro menambah kecepatan motornya dan meninggalkan Langit.

Langit yang melihat itu, tidak tinggal diam ia juga menambah kecepatan motornya dan pergi menyusul Alvaro.

Mula-mulanya Alvaro yang memimpin, dan di ganti lagi oleh Langit, lama kelamaan tertampaklah garis finalnya garis yang dituju oleh mereka berdua.

Banyak sorak-sorai yang meneriaki mereka berdua, setelah dekat dengan garis finalnya dan...

Brum Brum Brum

para penonton berteriak ketika motor Langit dan Alvaro masuk ke garis finalnya,  mereka berdua seri, tetapi belum pasti, mungkin ada seinci dari bagian motor mereka ada yang masuk terlebih dahulu.

Itu sudah di foto untuk di perlihatkan kepada yang mengumumkan.

"Pemenangnya adalah ...." ucap seseorang yang bertugas untuk mengumumkan siapa yang menang, ucapan Akhirnya ia gantung, membuat jantung penonton dan Keduanya jedar jedur.

"Adalah ... ALVARO!" ucapnya sembari membesarkan suaranya.

"Yes, bos Alvaro menang bro!" teriak Anggota geng Alvaro.

Langit hanya menatap datar ke depan, ia menancapkan gas motornya pergi meninggalkan tempat itu dan diikuti oleh gengnya.

Alvaro hanya tersenyum kecil di balik helmnya.

"Gue menang" gumamnya

*****

Di sisi lain Langit Yang sedang mengendarai motornya di bawah langit malam, sepi nan gelap.

Ia berhenti di suatu taman kecil di pinggir danau, untuk meredakan emosinya, ia duduk di salah satu bangku yang dekat dengan danau.

'gue gak nyangka gue kalah Ama Alvaro sialan itu' batin Langit, menatap ke arah depan.

"Dia gak boleh dapetin Aqilla, Aqilla milik gue  seorang, gak ada yang boleh ambil dia termasuk lo Alvaro Lo kira gue udah kalah ... Nyatanya belum ini belum selesai, gue gak terima kekalahan ini gue akan ambil Aqilla dari Lo Alvaro" ucap Langit dengan tersenyum miring.

"Aqilla hanya milik gue," ucap Langit, dengan mengepalkan tangannya.

*****

"Wah keren banget bos, bisa kalahin Langit" ucap Justin bertepuk tangan.

"Lo lupa apa, bos itu gak gampang di kalahkan yang namanya balapan," ucap Devano.

"Iya tuh, eh bos gimana kalau kita pergi ke bar, sekalian ajak juga tuh anggota kita" ucap kenzi.

"Iya bos, kita rayain kemenangan kita, biasanya bos kalau menang jarang banget bos rayain" ucap salah satu anggota Alvaro.

"Bener tuh, sekalian nongki-nongki kita"ucap kenzi.

Alvaro berfikir sejenak, dan tak lama kemudian ia mengangguk pertanda setuju, ia segera menancapkan gas dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Asikk party kita!" teriak Justin.

Mereka pun pergi ke bar menyusul Alvaro.


  Bersambung

Pendek dulu moga suka🤩
Jangan lupa tinggalkan follow,vote,dan komen. Agar author semangat dalam melanjutkan ceritanya dan doakan semoga update lebih cepat.See you again👋

  27-04-2024

CHASING ALVARO'S LOVE Where stories live. Discover now