Bab 9

243 156 105
                                    

~Assalamualaikum~Halo👋,apa kabar? Sehat-sehat kan semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~Assalamualaikum~
Halo👋,apa kabar? Sehat-sehat kan semuanya.Maaf readers baru update,soalnya sibuk banget selama sekolah.

Sebelum baca vote dulu yuk!dan ramaikan komentar🤗.

~Selamat Membaca~


Keesokan harinya, kini Aqilla tengah berjalan di koridor menuju ke kelasnya, tiba-tiba ada seseorang menutup matanya dari belakang.

"Hadeh, gue tau pasti lo Vania kan," tebak Aqilla, dan tebakannya betul itu adalah Vania.

"Iss, kok lo bisa tau sih," ucap Vania, dengan wajah cemberut.

"Ya gue tau lah, kan lo besty gue," ucap Aqilla.

"Hadeh serahlah," ucap Vania.

Mereka berdua pun berjalan ke kelas bersama, sembari berbincang-bincang.

"Ee Qill, gue denger katanya Kakak kelas kelasnya Alvaro, katanya mau tandingan basket, lawannya sekolah sebelah," ujar Vania.

"Berarti Alvaro dan Langit pun main dong," ucap Aqilla.

"Sepertinya begitu, kan selain ketos dia juga ketua Basket," ucap Vania.

"Baru-baru di angkat yah,kok gue gak tau," ucap Aqilla.

"Ya mana gue tau, udah ah gak usah bahas itu lagi," ucap Vania.

"Kan lo yang lebih dulu bahas itu Bangke," ucap Aqilla.

"Hehe iya yah," ucap Vania.

*****

"Anak-anak kalian ada bawa baju basket yang saya suruh kemarin?" tanya guru olahraga mereka, yang bernama pak Satrio.

"Ada," jawab mereka berbarengan kecuali Alvaro dan Langit.

"Bagus, jadi anggota kalian sudah cukup 5 pemain yaitu, Alvaro, Langit, Devano, Kenzi,dan Justin, jadi sekarang kalian siap-siap," ucap Pak Satrio, dan pergi.

Mereka pun bersiap-siap, setelah itu mereka ber-5 segera berjalan ke arah lapangan Basket, dan jangan lupa Lawan mereka dan penonton, tentunya Fans Alvaro dan Langit.

Alvaro yang tengah melirik ke arah bangku penonton, ia melihat ke arah sana dan ke sana seperti mencari seseorang tetapi ia tidak menemukannya.

'Di mana dia, apa dia tidak menonton' batinnya, begitupun Langit tengah mencari seseorang.

"Apakah kalian sudah siap!" teriak Pak Satrio.

"Siap!"

"Baiklah sekarang kita mulai!, Satu!, Dua!, Tiga!,"
peluit pun berbunyi, dan mereka mulai bermain.

Setelah beberapa menit mereka bermain, tim Alvaro lebih tinggi yaitu 19 sedangkan tim lawan 16, mereka di istirahatkan 5 menit.

Alvaro yang tengah asik mencari seseorang, dan matanya melihat seseorang yang ia cari itu tengah duduk di salah satu kursi penonton, siapa lagi kalau bukan Aqilla Citrani yang ia cari, ntahlah jika Aqilla tidak ada, semangatnya seketika hilang,saat Aqilla ada semangatnya mulai bangun kembali.

Seketika Alvaro tersenyum tipis melihat keberadaannya, waktu istirahat pun selesai mereka mulai bertanding lagi.

Mereka pun bermain, Alvaro yang sedikit melirik Aqilla yang duduk sambil memperhatikan, dengan semangat Alvaro memantulkan bolanya  dan melemparnya ke atas,dan berhasil memasuki ring basket.

Setelah berapa lama bermain, kini tim Alvaro menang, dan banyak fans Alvaro meneriakinya.

*****

Setelah selesai pertandingan, Aqilla pergi ke kantin membeli air minum dan berjalan ke arah taman, ia duduk dan membuka airnya lalu meneguknya.

Alvaro yang melihat keberadaan Aqilla di taman ia segera berjalan meninggalkan temannya yang asik mengobrol, sesampainya di depan Aqilla, ia mengambil air Aqilla dan meneguknya Sampai habis.

"Kok lo ngambil air gua sih," kesal Aqilla, dengan berdiri dan menatap tajam Alvaro.

"Gue haus," ucap Alvaro singkat.

"Kalau haus pergi beli sendiri sana," ketus Aqilla, kembali duduk dan membaca bukunya.

"Lo berubah," gumam Aiden.

"Hah!, Lo bilang apa barusan," ucap Aqilla.

"Nggak ada,"

"Bohong, jelas-jelas lo bilang sesuatu tadi, apa yang lo bilang hah," ucap Aqilla.

"Kan udah gue bilang, gua gak ada bilang apa-apa," ucap Alvaro.

"Yaudah lah serah," Aqilla pun kembali membaca bukunya.

"Lo baca apaansih," ucap Alvaro, yang ingin merebut bukunya tetapi Aqilla dengan cepat menghindarkan bukunya dari tangan Alvaro.

"Kepo, cukup air gue yang lo ambil, tapi jangan buku ini, kenapa sih lo gangguin gue lebih baik lo pergi sana," usir Aqilla, dengan mengibaskan tangannya.

'Lo berubah yah , gak kayak dulu lagi'batin Alvaro

"Lo ngusir gue," kesal Alvaro.

"Nggak, yaiyalah pake nanya, atau gue yang pergi," saat hendak Aqilla ingin berdiri dengan capat Alvaro memegang lengan Aqilla.

"Yaudah gue aja yang pergi," ucap Alvaro, dan berlalu pergi meninggalkan Aqilla sendirian.

Aktivitas mereka berdua dilihat oleh seseorang, ia mengepalkan tangannya dengan menatap tajam Alvaro yang berjalan pergi.

'Awas lo Alvaro, gue gak bakal biarin lo deketin Aqilla' ucap orang itu.

Bersambung

Setelah membaca alangkah baiknya Tinggalkan jejak ya readers biar makin semangat updatenya.pendek dulu moga suka🤩
See you again👋

     19-05-2024

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CHASING ALVARO'S LOVE Where stories live. Discover now