12. [Kamu Kenapa Reva]

38 3 0
                                    

"Rev malam ini, malam yang paling indah." Seru zee sambil menatap ke arah samping nya

"Hmm." Dehem reva

Di malam itu zee dan reva sedang berada di taman bunga, mereka menikmati suasana nya sambil menatap bunga-bunga disana.

Tapi dengan suasana nya berbeda reva terlihat sangat murung seperti sedang menahan sesuatu, beda dengan zee yang selalu ceria saat melihat bunga-bunga di depan nya ini.

Berulang kali zee mengajak bicara reva, tetapi jawaban reva selalu deheman singkat atau bahkan mengabaikan ucapan zee saat itu.

Hingga zee mulai teringat dengan kejadian 2 jiwa waktu itu, mungkin yang membuat reva murung adalah itu dikarenakan mungkin ia belum bisa merelakan jiwa nya yang menyatu dan mungkin saja ia lebih suka dengan jiwa nya sebagai seorang adel dan bukan menjadi seorang reva.

Zee berpikir kalau reva saat itu belum bisa merelakan jiwa nya untuk bersatu maka. Kenapa ia memutuskan menyatukan jiwa nya agar kembali seperti semula, atau mungkin saja dari awal ia tidak tau konsekuensinya.

Tapi mau bagaimana pun. Ia harus menerima itu dan ia juga senang dengan raga baru nya yaitu menjadi reva, dimana dia bisa jauh lebih berbeda dari biasa nya dimana bisa mahir bertarung meskipun menggunakan sebuah senapan sekali pun.

"Rev, lo gapapa kan?"

"Gapapa kok kak."

"Dari tadi keliatan nya murung terus, kenapa?"

"Gapapa."

"Dari tadi jawab nya gitu terus." Batin zee sambil menatap sinis ke reva

"Ouuh, oke kalo gitu." Seru zee

Tak selang beberapa lama, flora datang dari arah tempat pemandian air panas. Flora mengabarkan kalau ia sudah selesai mandi air panas dan mungkin ini giliran zee dan reva untuk mandi juga.

Mendengar kabar dari flora, zee senang dan mengajak reva untuk kembali ke tempat pemandian air panas.

"Ayo ke pemandian rev." Ajak zee sambil terus menatap reva meskipun reva memalingkan pandangan nya.

"Lo duluan aja kak, sama flora." Jawab reva singkat

Mendengar perkataan reva tadi, zee pun terdiam dan langsung berjalan menggandeng flora di samping nya ke arah pemandian.

Tetapi tiba-tiba langkah flora terhenti seketika, tubuh flora membeku seketika, zee pun memutar balik kan badan nya, dan mata zee pun membulat sempurna saat melihat reva yang tiba-tiba menodongkan shotgun nya ke kepala flora.

Flora hanya diam, tak menggerakkan badan nya sekalipun, sama dengan zee mata nya terus menatap ke arah shotgun di kepala flora itu.

Reva menodongkan shotgun milik nya ke arah kepala flora dengan tatapan yang dingin dengan tangan kanan masuk ke dalam saku, dan tangan kiri menodongkan shotgun nya.

Zee pun mendekat kan diri nya ke arah reva, lalu ia mengeluarkan pedang great dragon pemberian warren ke zee, dan mengarahkan pedang nya itu ke tangan kiri reva yang masih menodong seperti, ancang-ancang untuk menebas tangan kiri reva jika reva mau menarik pelatuk nya.

"Rev, reva lo mau apa?" Tanya zee yang sedikit panik, dengan posisi tangan kanan nya memegang pedang nya dan tangan kiri di bawah.

"Diem flora, jangan gerak." Ujar zee sambil memberi aba-aba ke flora untuk tetap diam.

Flora hanya mengangguk pelan sambil menahan air mata yang hendak keluar, karena ia takut hidup nya akan sebentar lagi selesai.

"Jangan macem-macem ya rev." Ucap zee sambil menatap mata reva dengan tatapan serius.

The Leggero [Hiatus]Where stories live. Discover now