13. [Tito Varendisk]

42 3 0
                                    

Di pagi hari yang tenang, sedang berjalan-jalan bersama gita untuk menenangkan perasaan mereka, dikarenakan setelah ini mereka harus memulai perjalanan menggunakan kapal untuk melintasi lautan.

"Git, lo tau kan kalo habis ini kita ngelanjutin perjalanan pake kapal?" Tanya warren sambil bersantai dengan memasukan kedua tangan nya di saku.

"Tau kok, kenapa emang nya?"

"Gapapa sih, tanya aja kok."

-----

"Kak flora kenapa? Kok keliatan mikirin sesuatu."

"Kak? Kak flora?"

"Ngelamun ini."

Christy yang berada di samping flora segera membangunkan flora yang dari tadi melamun dengan tatapan kosong.

"Bwaah."

"Astaga, kakak kaget christy." Pekik flora lalu ia memegang dada nya yang barusan kaget tadi.

"Lagian kakak ngelamun sih."

"Mikirin apa emang?"

"Emmh, lagi mikirin kak fiony."

"Kenapa emang nya sama kak fiony?"

"Kakak khawatir sama tangan kanan nya kak fiony yang kena tembak." Jelas flora lalu memalingkan pandangan nya.

"Ditembak sama siapa emang nya kak?"

"Sama reva, kakak gatau apa yang dipikirin reva sampek segitu nya."

"Mending gak usah dipikirin deh kak."

"Iya, makasih ya adek kakak."

"Oke kak."

----


"Lo mau apa dari gw?" Tanya marsha sambil memegang dada nya karena sesak.

"Gw mau lo jadi pengikut gw." Jawab laki-laki di depan nya.

Laki-laki di depan marsha itu pun mengambil sebuah batu yang di genggam dan mulai mengarahkan nya ke batu merah milik marsha untuk menghancurkan nya.

"Jangan hancurin batu merah itu, itu pemberian nenek gw buat dijaga."

"Gw cuma punya batu itu, tolong jangan di hancurin."

"Oke, gw bakalan jadi pengikut lo asal lo gak ngehancurin batu merah itu." Mohon marsha.

"Deal?" Tanya laki-laki di depan nya yang menatap tajam ke arah marsha.

"Ya gw janji." Jawab marsha.

Laki-laki itu mulai berdiri dan mengambil batu merah itu di lantai dan memberikan nya ke marsha.

"Jangan lupain janji lo marsha."

"Iya gw janji, siapa nama lo?" Tanya marsha dengab sedikit ragu lalu ia menerima batu merah yang di beri laki-laki itu.

"Gw tito varendisk, panggil aja tito." Jawab laki-laki di samping marsha alias tito.

"Nama lo bagus juga, pasti lo dari marga varendisk kan?"

"Ya betul, hanya gw yang tersisa dari marga kerajaan gw."

Marsha hanya mengangguk kecil dan mulai berjalan menyusul tito yang dari tadi berjalan di depan nya.

Yang ada dipikiran marsha saat ini adalah bagaimana cara nya agar dia bisa lolos dari laki-laki aneh ini, bahkan kekuatan marsha pun belum bisa menandingi dia, dan seperti nya marsha perlu bantuan orang yang lebih kuat untuk membunuh tito varendisk ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Leggero [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang