promise?

2K 198 13
                                    

"Tadi heboh, sekarang aku didiemin" ucap Lulu mencoba membujuk Raisha yang sedari tadi diam selama perjalanan

"Udah ya ngambek nya? mau makan dimana?" tanya Lulu menatap sekilas gadis tersebut yang sedang menatap lurus kedepan "Terserah!" jawab nya ketus

Lulu yang tak ingin memperpanjang masalah ini langsung membelokan mobil ke salah satu resto sushi yang ia lihat

"Raisha, maaf ya tadi aku lama" ucap Lulu masih dengan menatap gadis tersebut "Aku aja ga sempet pulang dulu tadi, di ajak ngobrol sama tante Jihan" lanjut Lulu mulai mencoba meraih tangan Raisha

"Gabisa kamu kabarin aku dulu? nunggu tuh ga enak tau!" dumel nya tanpa mau menatap balik wanita disamping nya

"Yaudah aku minta maaf, katanya mau makan yuk!" ajak Lulu lalu Raisha langsung keluar terlebih dahulu membuat Lulu harus mengejarnya

Kini mereka tengah duduk berdua menunggu pesanan datang, masih dengan saling diam

Raisha hanya fokus memainkan ponsel nya sedangkan Lulu terus memandangi gadis yang tengah pundung kepadanya

"Hey, ada aku didepan kamu!" ucap Lulu yang tak di gubris oleh Raisha "Kalau gini mending tadi aku pulang aja" lanjut Lulu membuat sang gadis panik

"Yaudah ihhh" kesal nya menaruh ponsel nya ke atas meja "Aku berharap ketemu kamu mood aku bagus setelah tadi berantem sama dia!" tutur Lulu

Mendengar itupun Raisha menyesal karena telah bersikap seperti itu "Iya deh aku minta maaf, maaf ya?" pinta Raisha yang langsung disenyumi oleh Lulu

"Kayak nya dia selingkuh" ucap Lulu setelah makanan mereka datang "Huh? gilak emang, tapi kamu juga" tutur Raisha dengan kekehan

"Dileher nya ada cupang and mama dia ngira itu bekas sama aku" jelas Lulu "Padahal ada nya di aku ya?" goda Raisha membuat wajar Lulu memerah

"Eh? kok gada?" tanya Lulu ketika memperhatikan leher Raisha yang bersih "Pake concealer, masa diumbar" tutur Raisha menaikan alis nya

Lulu ingin sekali memberitahu bahwa Zee akan mempercepat tanggal pernikahan, namun entah bagaimana mulut nya terasa terbungkam

Ia pun tak mengerti ada apa pada dirinya, kenapa ia begitu menutup mulut selama ini kepada Zee. Ia rasa jika Zee melakukan kdrt pun dia akan tetap diam

Waktu terus berlalu hingga kini mereka berada di sebuah taman kota, hanya berjalan sambil menikmati angin malam dengan jalan yang diterangi lampu jalan dan remang-remang bulan

Tubuh Lulu yang lebih pendek membuat nya bisa menyandarkan kepala nya di bahu Raisha saat berjalan

"Mau itu?" tanya Lulu saat melihat pedagang makanan di suatu sudut taman "Udah kenyang banget" jawab Raisha memegang perut nya

"Duduk disitu, mau eskrim deh" ajak Lulu ke tepi taman yang ada pedagang ice cream sandwich, Raisha pun menyetujui dan langsung menuju kesana

"Mas bisa campur ga?" tanya Lulu "Bisa mbak, mau berapa?" tanya Pedagang tersebut kembali, Lulu langsung menatap Raisha

"Dua mas, tapi saya full vanila aja" ucap Raisha mengerti dengan tatapan Lulu "Oke mbak, bentar ya" ucap pedagang dengan ramah

Mereka pun duduk setelah mendapat ice cream tersebut "Di Swiss eskrim nya enak ga?" tanya Raisha dengan terus memakan ice cream

"Enak sih, aku punya temen suka beliin kami satu jenis eskrim yang sama kalau yang gasuka manis pasti suka" jelas Lulu dengan senyum

"Siapa? kok suka beliin kamu?" tanya Raisha sewot "Ishh orang kaya, bukan cuman aku kok yang dapet" ucap Lulu mengelus lengan Raisha

"Kamu beneran gamau disana? papa kamu kaya loh sha, enakan di sana tau!" tutur Lulu meyakinkan Raisha

"Nanti jauh dari kamu, aku gamau!" tolak Raisha mentah-mentah "Kan aku masih ada kegiatan disana, ada cue Eli juga kan disana?" ucap Lulu

"Tetep beda, udah kenapa ikut-ikutan mama bahas itu terus sih" kesal Raisha "Kan buat masa depan kamu" ucap Lulu

"Iya iya, nanti aku fikirin" ungkap Raisha tersenyum kecut "Yaudah habis ini pulang, udah jam berapa nih" ajak Lulu yang sudah menghabiskan ice cream


22.51


"Aku mau nginep please" rengek Raisha ketika mereka baru saja memasuki mobil yang sedari tadi terparkir

"Lain kali aja ya? kalau gini yang ada mama kamu makin curiga sama kita" terang Lulu kepada Raisha

"Kenapa emang? kamu masih mau sama Zee itu? kalau gitu tinggalin aja aku sekarang!" pekik Raisha yang hampir menangis

"Sayang maaf, dengerin aku!" sesal Lulu mengelus tangan Raisha "Kita perlu waktu buat semua ini kan? gabisa aku langsung mutusin hubungan gitu aja sama dia! apalagi kami udah tunangan, kamu mau kan nunggu aku?" bujuk Lulu

"Tapi kamu janji kan ga ninggalin aku?" gumam Raisha menatap penuh harap ke Lulu "Kita pulang ya" ucap Lulu mengalihkan pembicaraan

"Lulu janji ga!!!??'' kesal Raisha dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya "Sttt iya aku janji, jangan nangis gitu jelek ihh" ungkap Lulu mencoba menenangkan gadis tersebut

Raisha hanya memandangi Lulu dengan wajah yang masih menunjukan kesedihan "Yaudah kita pulang ya" ucap Lulu langsung melanjutkan mobil pergi dari tempat itu

Sepanjang perjalanan Raisha hanya diam dan bersandar, memikirkan sedari tadi mood nya naik turun tiba-tiba

Dirinya di buat frustasi karena terus memikirkan apa wanita ini akan meninggalkan nya atau tidak, harus kah dia percaya atau tidak, harus kah dia menunggu atau tidak, harus kah dia bertahan atau tidak?

Difikiran nya hanya itu, ia tak perduli orang-orang mau berbicara atau menghina nya apa jika tau kenyataan bahwa Lulu berselingkuh dengan sepupu nya sendiri and she girl

Ia bahkan tak perduli jika harus di campakkan keluarganya seperti Eli sekarang, semua akan dia lakukan agar bersama Lulu

(Begitu fikiran ABG jaman sekarang ya gaes)

Sesekali Lulu menggenggam tangan gadis tersebut dan mengelusnya agar membuat Raisha tenang karena ia tau gadis tersebut sedang berkelahi dengan fikiran sendiri seperti yang biasa ia lakukan tentu nya

Hingga kini mereka sudah berada di pekarangan rumah Natio, sudah sepi aktivitas tentu nya

"Kamu langsung pulang aja, hati-hati dijalan" ucap Raisha saat Lulu akan turun dari mobil "Kamu juga langsung bersih-bersih! terus tidur" pinta Lulu

Cupp

"Iya sayang ku" ucap Raisha mengecup singkat bibir Lulu "Kabarin aku kalau udah sampai" ucap Raisha yang di angguki Lulu

Lulu pun kembali melajukan mobil menuju apartemennya, ia mendengar podcast karena tak ingin membuat fikiran nya kosong

Hingga tak terasa sampai di gedung apartemen yang dirindukan nya, ia bergegas masuk dan naik ke lantai unit nya. Sesampainya nya di kamar ia langsung menghempaskan dirinya dikasur

Belum sempat benar-benar terlelap, ia di ganggu oleh dering telfon. Lulu langsung mengambil ponsel nya dan tak berniat mengangkat telfon malah melihat pesan dari orang tersebut

"Besok kita akan makan malam bersama keluarga untuk membicarakan pernikahan kita"






















Maaf sayang baru up, habis ngerjain tugas.

Kedepan nya aku bakal up malam terus kayak nya, mohon pengertiannya sayangku💗

Penantian (LURAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang