lucky to be alive

1.9K 203 27
                                    

Disebuah rumah sakit pusat di tengah ibu kota Jakarta tengah di ribut kan oleh kehadiran seorang gadis yang baru saja mengalami kecelakaan mobil dan harus segera ditangani oleh dokter

Luka di bagian kepala nya semakin membuat kondisi nya begitu memburuk dan lama nya permbawaan dari tempat kecelakaan

Karena mobil yang rusak membuat orang-orang sedikit kesulitan mengeluarkan nya

Namun kini gadis tersebut berada di atas ranjang rumah sakit dengan masih berlumuran darah dan dikelilingi dokter dan perawat

Orang-orang yang berada di depan ruangan tersebut hanya bisa harap-harap cemas menunggu kabar dari dokter

"Callie mana adek kamu?!!" tanya Gracia panik yang baru saja datang

"Didalem Tante" jawab Ella karena Callie masih saja menangis di dalam pelukan nya

Gracia pun sama ia terduduk lemas saat Lia mempersilahkan nya menduduki kursi yang ia tempati tadi

"Mama Callie takut" lirih Callie langsung memeluk tubuh Gracia yang menunduk

Gracia membalas pelukan tersebut dengan erat sembari mendoakan anak  bungsunya tersebut

Hingga tak lama datang Lulu bersama Anin dan Sisca dengan panik juga

"Tante" panggil Lulu dengan langsung berjongkok didekat Gracia

''Maafin Lulu Tante" ucap Lulu memegang kedua tangan Gracia seperti meminta maaf

"Udah, ini bukan salah kamu!" lirih Gracia mengusap pelan kepala keponakan nya tersebut

Kini Lulu terduduk dengan bersandar pada kaki Gracia dengan sama-sama menangis

Ia sungguh tak menyangka hal ini akan terjadi, Lulu merasa bahwa ini adalah salah nya benar-benar salah nya

"Permisi, keluarga korban?" tanya seorang perawat ke arah mereka

"Saya Mamanya suster!" ucap Gracia langsung berdiri kehadapan suster tersebut

"Maaf sebelumnya apakah ibu memiliki golongan darah yang sama dengan anak ibu? karena golongan darah O tidak cukup stok dirumah sakit ini" jelas suster tersebut dengan jelas

"Sebentar saya telfon suami saya" ucap Gracia langsung menelfon Shanji yang sedang berada di luar negeri

Gracia
"Sayang kapan pulanggg?"

Shanji
"Hey kamu kenapa nangis!?"

Gracia
"Aku tanya kapan pulang? Raisha butuh kamu"

Shanji
"Apa? Ada apa sayang? Minggu depan, kenapa memang?"

Gracia
"Pulang sekarang"

Tangisan Gracia semakin menjadi dengan telfon yang kini terjatuh ke lantai

"Saya bisa, O kan?" tanya Lulu membuat suster tersebut mengangguk

"Bisa ikut saya sekarang" ajak Suster tersebut kedalam ruangan yang sama dengan Raisha

Gracia langsung menatap Lulu dengan harap dan dibalas Lulu dengan anggukan dan senyuman

40 minutes later

Lulu keluar bersama seorang dokter muda yang habis menangani Raisha

"Keluarga Raisha?" tanya nya

"Saya" jawab Gracia lemah yang masih duduk tepat di samping dokter tersebut berdiri

"Keadaan saudari Raisha sekarang masih belum stabil, jadi kami saran kan saudari bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut dirumah sakit ini. Jika berkenan bisa ikut saya untuk tanda tangan" jelas dokter tersebut

Penantian (LURAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang