The Second Mission || Celesterra

75 6 17
                                    

Note :

Aku sangat-sangat menyarankan untuk mendengarkan instrumen-nya selagi membaca. Jujur aja aku sendiri pun candu banget, makin candu karna perpaduan antara scene dan backsound-nya. Semangat berimajinasinya, yeorobun..💃🏻

 Celesterra : Pulau terapung di langit yang dimahkotai oleh istana kristal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.. Celesterra : Pulau terapung di langit yang dimahkotai oleh istana kristal ..

Tidak tahu seberapa banyak alam yang tersembunyi di dalam dunia antara kehidupan dan kematian ini. Setidaknya Zeano pikir, semua alam akan normal dengan medan datar selayak di bumi. Meski teramat kental dengan kemisteriusan, agaknya imajinasi Zeano masih belum bisa mencapai.

Terlalu luar biasa, seperti alam buatan teknologi di dalam film. Sama sekali tak menyangka jika imajinasi yang selama ini dianggap omong kosong.. telak benar adanya. Seperti tidak memiliki gravitasi, atau memang sudah menjadi tata letaknya. Tepat di atas hadapan, ada begitu banyak pulau terapung. Tanpa ada jembatan tuk menggabungkan satu pulau ke pulau yang lain.

Lantas, bagaimana caranya Zeano bisa pergi kesana?

"Berlian—"

Belum sampai hati mengutarakan maksud, Zeano terlebih dulu terkesiap oleh hembusan angin dari kepakan sayap.

"Hei! Tidakkah memikirkan aku?" Protes segera terjawab. Sosok itu berhenti di udara, berbalik tuk beradu tatap dari kejauhan. "Kau akan meninggalkanku begitu saja? Bagaimana bisa aku pergi kesana?"

"Kau bisa sendiri."

"Huh?" Zeano tidak memahami. Sungguh.. bagaimana caranya? Bahkan kini tubuh saja terasa lebih berat, seperti ada suatu beban di belakang tubuh.

"Bentangkan sayapmu, lalu terbang. Itu mudah."

Seudara pernyataan sekaligus perintah tak terduga, secara otomatis menarik atensi sepasang mata bulat itu tuk mencari arah belakang. Imajinasi yang tanpa sadar berkembang, menciptakan bentang indah dari sepasang sayap berwarna dark-grey di punggung.

Sial. Mengejutkan. Zeano tersentak.

Tapi tidak munafik, ini menakjubkan.

"Tapi bagaimana cara mengendalikannya?" Dari bagaimana suara kian mengecil di akhir, agaknya Zeano segera teringat akan peraturan utama dunia LOD ini.

Imajinasi.

Sedikitnya berhasil. Zeano dapat mengendalikan kepakan sayapnya, perlahan tubuh naik secara bertahap. Tetapi begitu pijakan hilang seluruhnya, gemuruh degup yang mendadak berujung memecah fokus akan imajinasi. Upaya terbang terganggu, sayap total berhenti berfungsi.

"Akh!"

Tubuh Zeano terhempas turun sejauh dua meter, sebelum kemudian tertahan di udara.. bersamaan dengan laju pernapasan yang sungguh akan berhenti. Tenggorokan tercekat perih sebab saliva mengering terlalu cepat, dimana degup kian menggila di dada. Kilat sepasang netra jernih itu sarat akan syok, menatap tajam menuju bawah.. berawan, atau barangkali berasap, seperti tak memiliki ujung dasar.

Soul JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang