06. ADIK BAYI

664 71 8
                                    

Sebelum baca, harap follow dan vote terlebih dahulu. Instagram : @ffyah18___ Tiktok : @Wattpadpi_

...

"Happy reading"
.
.
.
.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan. Hari ini, jam ini, detik ini, Afifah As-syifa masih mengagumi sosok Afif Rafasya As-shidiq. Perasaan yang seharusnya hilang, justru saat ini malah semakin besar dan semakin menginginkan lelaki itu menjadi miliknya.

Satu bulan berlalu, Gadis yang selalu bangun setiap malam untuk meluapkan isi hatinya ini masih melakukan hal yang sama.

"Ya Allah, jika dia bukan takdirku, hilangkan perasaan yang ingin memilikinya ini."

••••••••••••

Pagi harinya, gadis bernama Afifah ini tengah sibuk memasak didapur milik Khusni, mengapa? Sebab yang biasa memasak disini, sedang sakit dan ia menyuruh Afifah untuk memasak sebab dia masakan paling enak dan sudah biasa menggantikan jika tukang masak dirumah Khusni sedang tidak ada ataupun sakit.

"Padahal tidak apa, Bu Nyai bisa masak sendiri. Jadi merepotkan kamu." ucap Khusni menghampiri gadis yang tengah sibuk memotong sayuran.

Afifah menoleh dan tersenyum. "Tidak apa, Bu Nyai. Afifah sama sekali tidak kerepotan,"

"Kalo kamu lapar, kamu makan disini saja, ya."

"Oh, tidak apa. Afifah sudah masak sama teman-teman didapur Bu Nyai."

"Oh, yasudah."

•••••••••••••

Huekkk huekk.....

Perempuan yang tengah makam bersama dimeja makan itu tiba-tiba merasakan mual, membuat dirinya langsung berlari ke arah kamar mandi.

Sedangkan kedua lelaki yang tengah makan ini saling bertatapan. "Bunda kenapa?" tanya Afif.

"Jangan-jangan...."

"BUNDA HAMIL?!"

Keduanya langsung berlari menyusul Alea yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi.

"Bunda kenapa?"

"Bunda mual?"

"Apa yang dirasa? Pusing?"

Pertanyaan yang dua lelaki lontarkan itu membuat Alea mengerutkan keningnya bingung. "Apa sih, orang cuman mual aja, masuk angin."

Alea kembali berjalan dengan dituntun oleh kedua lelaki itu, hal itu membuat Alea risih bahkan kebingungan. "Kalian ini apa sih? Aneh. Bunda bisa jalan sendiri."

Alea pun berjalan sendiri menuju tempat semula dan duduk seperti semula.

"Bunda punya keinginan?" tanya Alif.

"Nggak." ucap Alea kembali makan.

Setelah itu perempuan ini berdiri.

"Mau kemana, Bund?" tanya Afif.

"Mau ke atas sebentar." ucap Alea yang dibalas anggukan oleh Afif. Setelah itu Alea pergi, dan kedua lelaki itu kembali saling bertatapan.

KISAH KITA Where stories live. Discover now