Chapter 125 ♗

83 17 1
                                    

Yoggu: pengetahuan geografiku di bawah tanah. Jadi kalo pembahasan di sini rada nyeleneh maafkan ya

______________

-- 29 Ocbert, 1768 (3)

Dari kelima benda (atau kelima hal) yang ditargetkannya untuk terkumpul dalam selang waktu yang pendek ini, empat sudah berada pada penguasaanya. Yang satu ini, akan menjadi yang terakhir. Setidaknya untuk waktu ini.

Jurnalnya memberikan petunjuk tentang di mana benda yang satu ini berada. Salah satu gunung yang ada di area perbatasan antara Sera Hayden dengan bagian wilayah Turfa.

Gunung-gunung di area perbatasan ini memiliki dua jenis bentuk. Pegunungan berpundak selayaknya Pegunungan pemisah dua area wilayah, dan kemudian tiga buah puncak gunung yang sangat mencolok di antara jajaran pegunungan lainnya di samping mereka.

Yang ditunjuk oleh yang menulis jurnal itu adalah yang berada di kanan. Jika membaginya menjadi lima secara vertikal maka di area yang ada di tengah lah dimana Valias akan bisa menemukan benda itu.

Dia kesana dengan Rhinel dan Sheena. Mereka benar-benar melakukan pencarian dengan sungguh-sungguh sampai pakaian mereka kotor oleh noda-noda tanah. Belajar dari pengalaman, mereka mengenakan pakaian berbahan katun berwarna serba hitam dari atas ke bawah. Mereka tidak akan khawatir dengan pakaian mereka menjadi kotor dan berantakan. Wajah dan rambut mereka sama-sama kotor oleh noda tanah di beberapa bagian karena mereka memeriksa setiap lubang, setiap pohon, dan bahkan setiap cekungan pada apapun yang mereka lihat. Mencari suatu kejanggalan si sana sini, melakukan apapun yang mereka bisa untuk menemukannya.

Sampai Sheena mememukan sebuah lubang yang cukup menarik rasa penasarannya. Valias langsung masuk ke dalamnya bahkan meskipun dia harus merangkak.

Valias hanya bisa terdiam begitu melihat apa yang ada di dalam sana. Begitu dia memberitahu Sheena dan Rhinel yang masih ada di seberang kalau mereka sudah menemukannya, kedua mage itu pun melihat apa yang Valias lihat.

Seperti sebuah aula dinding baru yang besar. Memiliki sumber mata air, dahan-dahan rambat di dinding yang tampak seperti mereka terimbuhi suatu jenis baru mineral yang mereka tidak mengerti apa, segerombolan kupu-kupu bersayap cantik berterbangan, area yang harusnya gelap anehnya terlihat terang. Itu karena sebuah lubang besar si area langit-langit. Yang mungkin, akan bisa mereka temukan jika mereka melakukan pencarian di daerah yang lebih tinggi. Mungkin penulis itu sengaja memberitahu pembaca jurnalnya untuk melewati lubang yang ada di bawah bahkan meskipun yang di bawah jalan masuknya lebih kecil. Jika lewat yang di atas, bukannya menginjak tanah justru yang melewati lubang itu akan terjun bebas.

Sheena memekik ngeri untuk sesuatu yang Valias untuk sesaat tidak tau apa. Sheena menjambak-jambak kain pakaian di area lengan Rhinel merengek seraya menunjuk-nunjuk dengan jadi telunjuknya. "Rhinel! Itu! Tolong!!!!" Dia merengek dengan suara yang membuatnya terdengar seolah dia akan menangis sebentar lagi jika Rhinel tidak segera melakukan apa yang dia mau Rhinel lakukan.

Rhinel mengarahkan ujung tongkatnya pada seekor ular yang cukup besar, kira-kira ukurannya mencapai panjang dua meter dan diamater badannya selebar dua setengah senti meter. Mengucapkan mantra dan akhirnya ular itu terkurung di dalam sebuah tabir. Menyadari dia terhalang sesuatu yang tak terlihat ular itu terus mengetuk setiap sisi yang harusnya bisa dilaluinya dengan ujung wajahnya tapi karena tetap tidak bisa dia hanya bergerak melingkar di pinggir setiap sisi bagian dalam tabir tanpa akan pernah menemukan ruang untuk bisa keluar.

Melihat ular itu bergerak saja Sheena sudah kelewat merasakan geli menyerangnya ke seluruh badan, dia menutup wajahnya dengan kedua tangan hanya agar dia tidak akan bisa melihat ular itu. Rasa geli dan takut luar biasa bergabung menjadi satu membuatnya benar-benar menangis dan dia hanya berdiri di tempatnya dengan bahu bergetar serta menangis terisak histeris.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now