09 : Perasaan Apa?

3.5K 486 79
                                    

Caine hanya tersenyum miris kembali mengingat awal mula perasaannya pada Rion. Kini, Caine menyesali satu hal dalam hidupnya.

Kenapa Caine harus semudah itu jatuh hati? Biasanya Caine tidak seperti ini. Apa yang telah Rion lakukan pada hati Caine.

Saat ini Caine tengah kontrol kerumah sakit, belakangan ini Caine kurang sehat. Seperti sering pusing, demam juga anemia.

Kadang Caine merasa benar-benar tidak bisa beraktifitas dengan baik. Bahkan kadang perut dan persendiannya terasa nyeri. Namun, yang paling Caine benci adalah munculnya sesak nafas yang Caine alami, itu benar-benar membuat Caine kewalahan. Apalagi ketika dirinya sendiri dirumah.

Setelah menerima pernyataan dari dokter, membuat Caine benar-benar lemas tak karuan.

Berjalan saja rasanya susah untuk Caine, ia tidak tau harus bagaimana saat ini. Apa yang harus Caine lakukan.

Saat tengah duduk di halte bus, Caine belum mau pulang. Caine ingin menenangkan dirinya sendiri.

Dari jauh terlihat Rion yang tengah menatapnya, Caine berusaha untuk acuh. Kenapa disetiap keadaan lemahnya, Rion selalu terlihat? Kenapa takdir selalu mempertemukan Caine dengan Rion.

Caine merasa sesuatu menusuk jantungnya, apalagi melihat Rion yang dihampiri seorang wanita yang Caine kenal sekali.

Itu Mina, mantan kekasihnya.

Ternyata mereka masih berhubungan? Itulah yang ada dipikiran Caine. Apakah Rion secinta itu kepada Mina? Caine merasa tidak adil.

"Masa gue gabisa ngungkapin perasaan gue sebelum gue mati," ujar Caine dalam hati.

"Bangsat, setelah gue nerima diagnosa kalau gue kanker darah, gue juga harus nerima fakta kalau si ungu itu masih sama mina." Caine menggerutu dalam hati sembari menahan air matanya yang hampir ingin keluar. "Berat banget anjing hidup gue, pantesan umur gue pendek."

Caine beranjak dari halte bus dan mencari taksi untuk cepat-cepat pulang. Caine benar tidak sanggup untuk saat ini.

Apa yang harus ia katakan pada orang tuanya tentang penyakit yang ia alami? Seperti apa kata-kata yang harus Caine siapkan untuk memberitahu juga fakta bahwa Caine mencintai Rion?

Memikirkannya saja membuat dunia Caine hampir hancur.








-








Pada waktu yang bersamaan, Rion mengantar Mina untuk kontrol kesehatan juga, di tempat sang sepupu.

Faktanya, Rion dan Mina tidak melanjutkan hubungannya setelah kejadian ketahuan oleh Caine. Rion berkata kepada Mina.

"Gue gasuka begini, lo maksa gue. Dan sekarang Caine itu salah paham."

Mina ingat kata-kata penuh penekanan dari Rion.

Namun, kenapa Rion bisa bersama Mina dan mengantarkan Mina untuk ke dokter. Mina adalah sepupu Rion ternyata.

Rion dan Mina kembali bertemu sekitar dua bulan lagi di acara keluarga, dan disitulah Mina meminta maaf kepada Rion setelah mengetahui sesuatu dari keluarga Rion, disitulah mereka memutuskan untuk melupakan semua masalalu dan menjalin ikatan persodaraan.

Saat memasuki ruangan, wajah Kevin terlihat khawatir dan tambah terkejut melihat Rion yang datang. Seperti memang takdir menyuruh Rion tau tentang kebenaran.

"Woi, Vin. Muka lu cemas amat, kenapa?" tanya Rion kepada sepupunya.

Keluarga Kenzo tuh keluarga besar. Dan Kevin, Rion, Mina merupakan sepupu. Ayah mereka bertiga adalah saudara.

Kevin menarik Rion untuk keruangan pribadinya, "Ikut gue, dan Mina lo tunggu aja disini dulu. Nanti aja gue periksa keadaan lo."

Rion yang terkejut ditarik Kevin hanya melongo tak karuan. Ada apa Kevin sangat cemas seperti itu?

Saat mereka sudah duduk berhadapan dengan serius di ruangaan pribadi Kevin. Tiba-tiba Kevin mengeluarkan sebuah kertas yang berisikan diagnosa nya pada pasien sebelum Rion dan Mina datang.

Di kertas itu, di diagnosa bahwa pasien terkena leukemia merupakan kanker darah. Awalnya Rion kira Kevin mempunyai jokes untuk diberikan padanya.

Namun, Rion langsung terkejut saat melihat nama pasien itu.

CAINE CHANA.

Seperti hatinya diremas dengan kuat, Rion menatap Kevin dengan tatapan tak percaya.

"Lo lagi bercanda, Vin?" tanya Rion dengan nada tinggi.

"Gue kagak bercanda anjing!" tegas Kevin.

"Calon istri lo terkena kanker! Lo tau? Dia dateng kesini sebelum lo dateng, dan nyampein keluhan dia selama ini dan gue ngecek dia dan ternyata emang ini yang dia alamin. Dia bilang dia sering kecapean, sakit mulu dan dia juga kayaknya suka stres belakangan ini. Lo apain dia?" tanya Kevin dengan emosi.

Rion terdiam, mengingat perdebatan yang ia mulai dengan Caine saat Caine lagi sakit, lagi tersiksa dengan kanker ganas itu. Rion merasa dunia nya runtuh.

"Lo sendiri yang mau dijodohin sama dia, sampe ngemis kekeluarga besar. Dan sekarang lo gatau penyebab dia stress dan sakit, kemana aja lo? Lo gatau se prustasi apa calon lo saat dateng kesini. Gue gatau apakah masih ada setitik rasa pengen hidup dihati nya dia."

"Sekarang, lo dateng kedia jagain dia, Yon. Gue gatau sampe kapan dia bisa bertahan, gue disuruh sama dia jangan bilang keluarganya. Dia pasti ketakutan, dia ga punya siapa-siapa, dan lo yang bilang kekeluarga dia dan kekeluarga kita lo pengen dia jadi milik lo, tapi lo ga jaga milik lo itu, Yon!"

Rion hanya terdiam, ah tubuhnya terasa lemas. Rion merasa dunia nya hancur.

Ternyata Rion lupa satu hal, bahwa dia tidak benci Caine yang hadir dihidupnya. Rion ingat sekarang...

Bahwa Rion mencintai Caine bahkan sebelum Caine tau nama dirinya.




-To be continued



Double deh double. Ini mau konflik aja, enakan end cepet gaksihhh...
Sorry for typo:)

Hal Indah? #rioncaineWhere stories live. Discover now