PWM || B'day - 1

264 40 10
                                    

Kedatangan seseorang, mengejutkan semua orang yang berada di dalam ruangan, terutama Noeul.

Ia membuka matanya lebar-lebar, saat pria tersebut mendatanginya dan berdiri di hadapannya.

"Boss," ucapnya masih dalam keterkejutan, sambil bangkit dari duduknya.

"Apakah, dia sangat membuatmu terkejut? Sampai-sampai, kamu hanya menatap temanmu?" tanya James, sedikit meledek dengan menekankan kata teman, pada Noeul.

Dirinya hanya menoleh ke belakang dan tersenyum tipis. Lalu, menuntun Boss ke tempat yang tidak begitu bising, di ruang latihan. Sebab beberapa menit lagi, mereka akan kembali berlatih.

"Apa yang kamu lakukan, di sini? Syutingmu sudah selesai? Apakah melelahkan? Katakan, katakan padaku," cecar Noeul. Secara tak sadar, ia menampilkan ekspresi menggemaskan bagi Boss.

Wajah lelahnya tergantikan dengan hal yang ingin Boss lihat darinya, Boss menarik lengan Noeul. Membawanya ke dalam pelukan hangat.

"Aku merindukanmu, hanya itu dan biarkan aku memberi sisa energi ku, untukmu," ujar Boss, membenamkan wajahnya di belakang leher Noeul.

Ia menghirup aroma yang sudah lama, tak ia hirup karena kesibukan masing-masing.

"Noeul! Kemarilah, sebentar lagi kita berlatih," teriakan James, membawa keduanya kembali pada kesadaran. Bahwa, tidak hanya ada mereka di sana. Tetapi orang lain, juga berada di tempat yang sama.

"Terima kasih," ucap Boss, ia menyatukan ujung hidungnya pada ujung hidung Noeul.

Mereka berjalan beriringan, hingga berhenti di tempat James berdiri. Boss mengeluarkan ponselnya, dari saku jeans.

Ketiganya membuat video singkat yang berulang, atas ajakan Boss dan saat ia merekam video lain, Noeul memeluknya dari belakang. Menempelkan pipi ke lehernya, lalu menurunkan dagunya ke bahu Boss.

Boss bertanya tentang ada apa dengan dia, dua kali ke kamera ponsel dan ia mematikan rekamannya, usai Noeul menjawab, jika dia adalah orang yang keren.

Dirinya melihat Noeul berlatih dan merekamnya menjadi beberapa bagian. Kemudian, Boss memberi isyarat pada Noeul lewat cermin yang lebar, kalau dirinya akan pulang. Ia juga pamit pada manajer Noeul.

Noeul melanjutkan latihannya dengan senyum yang terlihat jelas di wajahnya. Begitu juga Boss, rasa lelah selepas syuting cukup terbayar dari pelukan mereka.

Ia merebahkan dirinya di kasur, setelah membersihkan diri dan mengirimkan pesan kepada Noeul.

Boss
Apakah kamu akan pulang lebih awal, hari ini?

Dirinya, membuka aplikasi yang menampilkan berbagai video dengan durasi berbeda, tiap video dan saat ia akan menggulir, satu pesan masuk di bar notifikasinya.

Sudut bibirnya terangkat, menampakkan senyum riang ketika membaca pesan dari Noeul.

Noeul
Ya, Boss.
Ada sesuatu yang ingin, kamu katakan?

Boss
Tidak ada.
Istirahatlah segera, setelah sampai rumah.

Dirinya membalas secepat yang ia, lalu bangkit. Berjalan ke arah lemari, mengganti pakaian santainya dengan kemeja coklat berlengan pendek, dipadukan celana chino berwarna krem.

Saat Boss berbalik untuk mengambil ponsel, seusai menata rambutnya, satu notifikasi muncul di layar ponselnya, dan ia segera membaca pesan yang dikirimkan padanya.

Noeul
Begitukah? Tidak ada sama sekali? Baiklah. Aku akan pulang, sekarang.

Boss dapat membayangkan wajah Noeul yang sedikit merajuk, saat mengetik pesan tersebut. Sebab, Boss tidak langsung memberitahu Noeul maksud dari pertanyaan Boss.

PLAYING WITH MEWhere stories live. Discover now