Chapter 16

691 66 16
                                    

Happy reading


Kini Apo dan mile sudah ada di taman, Apo bingung harus melakukan apa sekarang.

"Kita ingin melakukan apa?" Tanya mile.

"Sebenarnya aku tidak tahu, aku hanya ingin jalan-jalan saja di taman" jujur Apo.

"Kenapa kita tidak ke hotel saja dan melakukan itu"

Plak....

Sambil tersenyum Apo memukul mulut mile, bisa-bisanya mile mengatakan hal tersebut disini, bagaimana jika ada yang mendengarkan ucapan mile.

"Bisakah mulut mu mengeluarkan hal yang sopan? Kenapa otak mu isi nya kotor terus" Apo heran kenapa mile memiliki wajah kalem dan tampan tetapi tingkatnya sangat diluar galaksi.

"Mungkin karena berada didekat mu isi otak ku hanya ingin melakukan itu dengan mu" jujur mile.

"Ahh jika kamu bisa melakukan hal itu dengan ku maka kamu akan pergi?" Tanya apo, jujur sedikit kepo dan membuat diri nya berkeringat dingin.

"Tentu saja tidak, akan terus melakukan nya dengan mu karena aku menyukai mu dan tidak akan pernah pergi dari mu" jawab mile dengan lantang, dia sudah sangat jatuh ke pesona Apo, jika mile tidak menyukai Apo mungkin dari dulu dia akan memperkosa Apo dan meninggalkannya begitu saja.

"Oh begitu" mendengarkan ucapan mile, Apo sedikit kasihan, bagaimana perasaan mile jika dia tahu kalau Apo mendekatinya hanya karena ingin merusak hubungannya dengan davika.

"Jujur saja aku tidak pernah sesuka ini dengan seseorang, biasanya aku hanya menjalankan hubungan yang hampa" mile mendudukkan dirinya diatas rumput, diikuti oleh Apo.

"Kenapa kamu menyukai ku?" Tanya apo dan ingin tahu alasan mile menyukainya.

"Aku suka pantat mu"

Apo mendatarkan wajahnya, alasan macam apa itu.

"Jangan bercanda!" Kesal apo.

"Aku tidak bercanda, selain pantat mu yang berisi aku menyukai wajah mu yang manis dan juga cantik"

Blushhh

Wajah apo kenapa terasa merah, apa dia bulshing dengan perkataan mile yang mengatakan kalau diri nya manis dan cantik.

"A-aku tidak cantik! Aku ini pria sejati dan seharusnya tampan"

"Sadar lah diri mu cantik tetapi kamu tidak ingin mengakuinya po"

Apo terdiam, ternyata selama ini perkataan Jennie benar, apa diri nya memang ditakdirkan menjadi boti?

Tampa Apo sadari wajah mile sangat dekat dengan wajahnya.

Mata Apo membulat saat melihat wajah mile yang ada di depannya.

"Bolehkah aku mencium mu?" Tanya mile.

Apo yang segera sadar segera memundurkan kepala nya.

"Tidak bisa! Kamu mempunyai pacar dan jika aku memberikan kamu izin untuk mencium maka aku akan bersikap jahat kepada pacar mu" ucap Apo sekalian untuk mengetes apakah mile masih berpacaran dengan davika atau tidak.

"Aku tidak memiliki pacar untuk sekarang jadi aku bisa bebas untuk mencium mu" balas mile dan menarik tengkuk Apo.

"Mphhhh!" Apo kaget, bisa-bisanya mile mencium dirinya ditempat umum.

Mile dengan semangat, menghisap bibir apo, mengigit bibir milik apo agar lidah nya bisa masuk ke dalam mulut Apo.

"Enghhh hah~" lidah mile yang panas masuk kedalam mulut Apo, beradu lidah membuat air liur tercampur.

"Enghhh mphhh lepas ahhh" Apo berusaha melepaskan ciumannya tetapi karena tengkuk nya yang ditahan mile jadi susah untuk lepas.

Merasakan dirinya butuh oksigen, Apo memukul mile agar segera memutuskan ciuman mereka.

Hahh~

Benang Saliva terbentuk, apo dengan rakus menghirup udara.

"Ja-jangan lakukan itu lagi saat berada ditempat umum" peringat Apo.

"Jika di tempat sepi apa kita akan melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman?" Mile menjahili Apo.

"Diam! Sudahlah ayo kita pulang" ajak Apo.

"Kenapa ingin pulang? Padahal kita hanya beberapa menit disini" heran mile.

"Jika lebih lama bersama mu, aku akan kehilangan akal sehat ku"

"Apa kamu menikmati ciuman ku sehingga kamu akan gila?" Goda mile, yang digoda langsung panik, bukan begitu maksud Apo.

"Bukan seperti itu! Ahh sudahlah jika kamu tidak ingin pulang aku akan jalan kaki sendiri untuk pulang" Apo segera berdiri tetapi tangan nya ditarik oleh mile.

Srettt...

Mendudukkan Apo di atas pangkuan mile.

"YAKKKKKK!" Teriak Apo.

"Berteriak lah dan orang akan melihat ke arah sini" seketika Apo terdiam, bisa malu dia kalau nanti orang memperhatikan mereka.

"Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku ingin apo menjadi pacar ku" ajak mile, tidak ada romantis nya sama sekali pikir Apo.

"Tidak, aku tidak menyukai mu" tolak Apo langsung.

"Kenapa? Apa alasannya"

"Aku ini straight dan masih menyukai payudara yang besar" mile menganggukkan kepalanya bertanda mengerti.

"Tidak akan ada yang akan tahan dengan mu" komen mile.

Apo memicingkan matanya bertanda tidak terima dengan ucapan mile.

"Dengan ukuran penis sekecil ini tidak akan ada yang mau dan jika kamu menikah maka istri mu akan selingkuh karena tidak puas dengan ukuran mu"

Krekkk...

Harga diri Apo terasa diremas dan dibanting hingga kecil, kenapa mile dengan kejam mengatakan hal itu.

"Tidak usah sok tau! Pasti akan ada wanita yang mencintai ku apa ada nya" yakin Apo.

"Sthhh diam dan berhenti lah berharap, cukup terima aku dan aku akan memuaskan mu"

"Tidak akan lagian aku mendekati mu karena aku ingin balas dendam dengan davika agar dia diputuskan oleh mu!" Karena terlalu kesal apo sampai tidak sadar dengan ucapannya.

"Coba ulangi apa yang kamu bilang?" Tanya mile dengan wajah datar.

Apo yang sadar segera menutup mulutnya, kenapa dia begitu bodoh.

"Ak-aku tidak" Apo tidak bisa berbicara, suaranya terasa hilang.

Mile menghembuskan nafasnya, menurunkan Apo dari pangkuannya.

"Aku akan mengatakan mu pulang" berjalan terlebih dahulu meninggalkan apo yang terdiam.

Kenapa Apo merasa sangat bersalah setelah mengatakannya seharusnya dia senang.

Untuk sekarang Apo bingung dan juga terasa terbebani.


TBC

Oke segitu aja terima kasih.

KimLisa_14

Kok gitu?Where stories live. Discover now