79 - Ring

13.4K 1.5K 235
                                    

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

lagi mau up˘ ³˘

enjoy~

***

Hari ini adalah hari terakhir kegiatan kemah, semua murid di minta untuk berkumpul karena akan di adakan perlombaan antar kelompok seperti permainan kucing dan tikus, lompat tali, memasukkan paku dalam botol, tebak gaya, rebutan kursi dan masih banyak lagi. Perlombaan ini tak diwajibkan, hanya untuk yang ingin ikut saja, sisanya yang tak memiliki kegiatan diminta untuk menjadi supporter agar perlombaan semakin meriah.

Kegiatan seru itu berakhir tepat pada pukul 12.00 siang dan kelompok Ziel memenangkan permainkan tebak gaya dan rebutan kursi sehingga mereka mendapatkan hadiah berupa kipas portable dan hampers berisi jajanan.

Ziel dan Dion adalah duo yang paling bersemangat untuk membuka box hampers, keduanya tak sabar ingin melihat apa saja yang ada di dalamnya.

"Tuan kecil biar saya yang membawanya."

Ziel mendongak, melihat Tristan yang sudah berdiri tegak di sampingnya sambil mengulurkan tangan, "Heum boleh deh, tolong ya Tantan."

"Baik tuan kecil."

Tristan lalu berjalan diikuti oleh Ziel dan yang lainnya menuju ke sebuah tenda kosong yang memang sudah disiapkan untuk sang tuan kecil, tak lupa Felix dan Arkan serta beberapa bodyguard juga mengekori. Begitu sampai Tristan langsung meletakkan box itu di atas karpet.

"Yeay! Makasih tantan!"

"Sama-sama tuan kecil, ini memang sudah menjadi tugas saya tuan kecil."

Ziel mengangguk dan Tristan pun menyingkir, menyusul yang lain berdiri di sekitaran tenda untuk melakukan tugasnya yakni berjaga-jaga dan memastikan kenyamanan serta keselamatan sang tuan kecil.

"Buka bro!"

Tangan Dion yang ingin menyentuh box hampers dengan cepat ditepis oleh Arga, "Nanti bego, foto dulu!"

"Santai sat!" Ucap Dion sambil mengelus tangannya.

"Ziel atau gue yang foto?" Arga mengabaikan Dion dan bertanya pada Ziel yang dibalas dengan anggukan oleh si kecil.

"Gue aja."

"Ok bayi."

Ziel mengambil gambar dari berbagai sisi setelah selesai Dion tiba-tiba saja meraih penutup box dan membukanya membuat Arga tak segan memberikan geplakan penuh cinta pada empunya.

"Sih anjing lo ngerti sabar ga woi?!"

"Diem lo! Lagian buka ini doang lama banget anjir!"

Ravas menghela napas lalu mengambil posisi di tengah-tengah antara Arga dan Dion, "Sudah?"

Ziel Alexander Dominic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang