46. Pulang

4.4K 323 5
                                    

Happy reading!!! Jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

***

Dua malam sudah Genta tidak bisa tidur. Dia tidak bisa mendapatkan informasi terkini tentang Djenar. Sama sekali tidak ada yang bisa dia hubungi. BRC TV masih berusaha menjangkau tempat Djenar berada karena semalam gempa kedua yang lebih kencang kembali melanda.

Untungnya perkiraan tsunami tidak terjadi, tapi tetap saja Genta tidak bisa tenang. Kepalanya sakit karena kurang tidur. Sebentar-sebentar dia selalu bertanya pada Umi maupun Paula yang nomornya baru dia dapat dari BRC TV kemarin.

Tentu saja dia menginginkan kabar Djenar. Paling tidak dia harus tahu kalau Djenar baik-baik saja. Bahkan siaran televisi pun tidak menampilkan Djenar disana. Perasaan Genta semakin tidak menentu. Namun nyatanya dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Genta tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa meski hatinya tidak karuan. Tapi mau bagaimana lagi, siang ini dia harus menghadiri beberapa rapat dan latihan. Agus sudah menunggunya di depan mobil.

Genta bahkan tidak sempat lagi sarapan, dia sudah tidak memikirkan dirinya sendiri. Genta masih mencoba menghubungi Djenar, namun nihil. Djenar tidak dapat dihubungi. Ketika sampai di depan Genta langsung menyerahkan ponselnya pada Agus.

"Kamu coba hubungi Ibu lagi hari ini ya..."

"Siap Pak." Agus membukakan pintu untuk Genta, kemudian dia duduk di sebelah supir. Sesuai dengan arahan, saat di mobil pun Agus mencoba menghubungi istri Komandan nya itu. Seperti biasa juga, tidak ada nada sambung di sana.

Di kursi tengah Genta sedang memijat pelan keningnya. Pusing dan sakit kelapa. Genta berusaha meredakannya sedikit.

"Kalau masih belum bisa coba hubungi teman-teman Ibu di stasiun tv, cari kabar terbaru tentang Ibu..." lanjut Genta lagi.

Agus tentu saja mengingat semua yang diperintahkan Genta. Agus, ajudan Genta itu tahu bagaimana kehidupan pribadi Komandannya. Termasuk dengan pernikahan aneh Genta dengan Listia dan juga hubungan Genta dengan Arum. Agus tahu semuanya.

Hanya saja untuk kedua hal itu adalah hal yang paling dia jaga rapat dari siapapun, termasuk Ismi istrinya juga tidak dia ceritakan. Karena itu saat Genta akan menikah lagi, Agus pikir kali ini Genta akan kembali mencari wanita sebagai tumbal hubungannya dengan Arum.

Namun dia salah, Genta malah memutuskan hubungannya dengan Arum, dan memutuskan untuk benar-benar serius menjalankan pernikahan keduanya. Agus juga tahu siapa Djenar. Selain Djenar cukup terkenal karena sering ada di televisi, dia juga tahu kalau Djenar masih saudara dengan Listia, mendiang istri Genta.

Saat pertama kali bertemu Djenar di acara pernikahan dan kedua kalinya di rumah Genta, Agus tidak heran kenapa Genta rela melepaskan semuanya untuk Djenar, termasuk hubungan lamanya dengan Arum. Istri Komandan nya itu perempuan yang baik hati dan berprestasi, selain itu jangan ditanya perihal cantiknya. Rasanya tidak cocok hidup jadi istri seorang prajurit, Djenar lebih cocok hidup sebagai istri pengusaha atau artis.

Sampai dengan siang hari masih belum ada informasi yang bisa Agus dapatkan dari Djenar. Tidak dari stasiun tv tempat Djenar bekerja, tidak juga dengan nomor Djenar yang masih tidak aktif. Hingga hampir pukul setengah dua belas siang Agus menerima telepon dari istrinya, Ismi.

Agus sedikit bingung dan panik. Ismi tidak biasanya menelepon. Jangan-jangan ada hal yang buruk terjadi mengingat istrinya sedang hamil besar anak pertama mereka. Agus langsung mengangkat teleponnya dengan menutupi kepanikannya.

"Iya sayang?" sapa Agus setenang mungkin.

"Mas! Mas! Mbak pulang! Tadi aku lihat mobilnya, baru sampai!!!" Ismi di seberang sana berkata dengan semangat. Tapi Agus tidak mengerti.

Buku Resep Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang