52. Honeymoon

5.7K 311 5
                                    

Happy reading!!! Jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih.

***

Orang pertama yang Djenar kabari keesokan harinya adalah Sofia. Tante nya itu langsung menangis terharu. Dia bahkan langsung datang menemui Djenar dan tidak pulang sampai malam sebelum akhirnya Wisnu meneleponnya dan mencarinya. Mau tidak mau Sofia pulang dengan terpaksa.

Orang kedua yang dia kabari tentu saja orang tua Genta, siapa lagi memangnya. Andini lebih masuk akal responnya. Tidak berlebihan seperti Sofia. Mereka sempat berbincang-bincang sebentar sebelum akhirnya panggilan mereka harus terputus karena Sofia tahu-tahu sudah ada di depan pintu rumah Djenar.

Apakah Djenar bahagia? Tentu saja. Mengenai permintaannya untuk tidak datang di pernikahan Levian sudah ditolak Genta mentah-mentah. Selain itu dia juga tidak berani mengungkapkannya pada Sofia dan Wisnu.

Tapi sebenarnya Djenar memang malas. Bukan karena hal lainnya. Dia dan Levian punya hubungan yang sulit dijelaskan. Mereka selalu bertengkar sejak dulu saat masih kecil. Kemudian saat mereka berjauhan juga mereka tetap akan bertengkar.

Djenar tidak mengerti sebenarnya ada masalah apa dia dan Levian, tapi sejak dulu Levian memang menyebalkan, sangat. Level pertengkaran Djenar dan Levian bisa dibilang bukan hal normal lagi. Mereka tidak hanya sering sahut-sahutan, tapi juga main fisik.

Levian bukan lelaki yang lemah lembut kalau berhadapan dengan Djenar. Dia tidak segan-segan langsung menjambak Djenar saat mereka sedang bertengkar. Kalau dengan Listia, Levian masih takut. Kalau dengan Djenar, mereka seperti kucing dan anjing. Djenar dan Levian pernah jatuh berguling di tangga karena bertengkar. Membuat lengan Djenar memar dan kepala Levian benjol.

Bahkan setelah Levian pergi ke Akademi Militer pun dan tidak satu rumah lagi, mereka akan tetap bertengkar ketika bertemu. Apalagi sekarang Djenar sedang dengan perasaan yang naik turun karena hormon kehamilannya.

Dia jadi jauh lebih manja. Djenar sadar kadang dia keterlaluan. Dia cengeng dan gampang menangis. Melepas Genta untuk pergi seperti biasa saja Djenar menangis. Setelah siaran dan tidak terjadi apa-apa saja dia bisa menangis. Membuat semua orang khawatir dan bingung harus bagaimana.

Di pernikahan Levian bahkan Djenar tidak menyangka kalau dia akan menangis tersedu-sedu. Ya, Djenar benar-benar menangis. Entah mengapa dia jadi sedih Levian akan menikah. Seolah-olah Levian akan pergi jauh dan tidak kembali lagi. Mereka tidak akan bertemu lagi dan tidak akan saling adu mekanik lagi.

Untuk kali itu Levian memaklumi. Dia memaklumi kondisi Djenar dan tidak protes. Beberapa kali dia memeluk Djenar. Jujur saja kalau Djenar seperti ini dia jauh terlihat lebih manis dan lebih normal sebagai seorang adik. Namun yang membuat semua orang panik adalah Djenar tidak berhenti menangis.

Kehamilan membuat Djenar jadi tidak mengenali dirinya sendiri. Ini baru trimester pertama, belum berhubungan dengan berat badan, hanya masalah hormon. Tapi Djenar rasanya sudah tidak berdaya menghadapinya. Dia sedih jika ditinggal sendiri, tapi dia juga menangis saat dikelilingi banyak orang. Jadi sebenarnya apa yang dia inginkan.

Genta sendiri sekarang sudah mulai terbiasa dengan tingkah Djenar di usia kehamilannya yang menginjak tiga bulan. Cengeng nya masih belum hilang, tapi Genta menikmatinya. Dia menikmati Djenar yang jauh lebih manja padanya.

Tidak ada drama morning sickness di pagi hari atau malam hari, atau kapanpun itu. Djenar punya selera makan yang baik, tidak pilih-pilih makanan dan tidak mengidam sama sekali. Djenar makan seperti biasanya. Bangun pagi hari, bekerja dan beraktivitas seperti biasanya.

Bahkan Djenar terkadang masih sering tidur terlambat saat dia harus menyelesaikan beberapa berita. Tentu saja Djenar tidak hanya sekedar pembawa berita. Dia tetap seorang Jurnalis. Djenar masih dengan aktivitasnya mengumpulkan informasi, narasumber, opini, dan lain sebagainya.

Buku Resep Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang