Chapter 13: Biggest Sacrifice

8.1K 744 55
                                    

Makasi ya atas vote dan comment nan indah dari kalian.

Jangan lupa mampir ke cerita Dramione baruku, judulnya MAGIC.

Selamat membaca ;)

***

Hermione hanya semakin terpaku ketika tubuh Narcissa menamengi dirinya dari lecutan sinar merah yang menuju ke arahnya.

Seketika waktu terasa melambat sepersekian detik bagi wanita itu. Dengan gerakan slow motion tubuh Cissy terhempas perlahan dan roboh di dekatnya membuat seluruh kerja otak dan tubuhnya terhenti seketika.

Dia bahkan terlalu terkejut untuk sekedar berteriak. Keadaannya sangat... entahlah. Dia bahkan terlihat mati namun hidup, hidup namun mati.

Hanya Draco yang marah. Kemarahan pria itu berbanding terbalik dengan Hermione. Hermione yang hanya diam terlihat kontras dengan Draco yang kini sedang meraung raung kepayahan.

Lucius hanya diam melihat tubuh istrinya jatuh. Draco benar benar marah sekarang... kenapa...

Kenapa...

KENAPA?!

Dia bahkan belum sempat membebaskan ibunya dari siksaan ini.

"Mum... mum... hiks" pertahanan pria itu runtuh ketika Cissy dengan lemahnya menarik ujung celana pria itu.

Draco segera bersimpuh didekat ibunya.

"Kau tidak perlu melakukan itu Cissy... hiks... aku... kau.." Hermione menangis seperti orang gila sedetik sebelumnya.

"Ti.. dak... aku... harus pergi.. jika kau mati disini... semua akan sia sia... uhuk..." dengan terbatuk batuk Cissy berbicara. Tenggorokannya terasa sakit karena tersedak darah.

Hermione mengusap pelan pipi Cissy sambil meneteskan air matanya. Air mata itu sekarang mengalir deras seperti sungai tanpa bisa dihentikan.

"Berjanjilah... ka.. lian.. har... harus.. hidup..."

"Tentu saja Mum. Kita akan lepas dari semua ini... bersama sama... Mum kumohon bertahanlah.. demi aku... demi kami" isak Draco seperti anak kecil yang ketakutan.

"Mum.. love... you, my son" percuma saja. Wanita itu meninggal saat itu juga.

"Ayo kita pergi" perintah Dark Lord tidak berkenan lagi melihat drama keluarga di depannya.

"Tapi bukankah kita harus membunuh si Mudblood lebih dulu?" Protes Bellatrix yang memang sedari tadi gatal ingin membunuh Hermione.

"Tidak tidak... biarkan saja dulu mereka. Aku merasakannya... Potter... dia akan semakin dekat..."

Bellatrix mengernyit bingung namun tidak bertanya lebih lanjut. Para death eaters itu melangkah pergi meninggalkan Draco dan Hermione serta Cissy dan pasangan Granger.

Lucius terhenti sejenak sebelum benar benar pergi. Dia melemparkan sebuah tongkat kepada Draco.

"Itu janjiku pada ibumu. Bertahanlah, nak." Dan bagai pria tak berotak ia melangkah pergi meninggalkan Draco yang saat ini benar benar marah.

***

Setelah itu Draco membaringkan jenazah ibunya serta mertuanya secara bersisian. Lalu ia membawa Hermione yang sekarang terdiam seperti patung karena shock ke tempat yang aman.

"Tunggu disini, Mione... aku janji akan kembali secepat mungkin kesini." Pinta Draco. Kemudian pemuda itu pergi meninggalkan Hermione.

Hermione hanya terdiam. Terbaring dengan lesu, diam menemani pikirannya yang melayang layang di tengah nyaringnya suara sihir sihir yang beradu di medan perang.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyWhere stories live. Discover now