Chapter 30: Undeniable Scar

4.2K 507 44
                                    

Thx for the vote on the previous chapter.

Happy reading

***

Hermione dan Draco memperhatikan dengan seksama putri kecil mereka. Zee tertidur dengan damainya diantara mereka berdua. Setelah menangis lama, akhirnya anak itu tertidur juga karena kelelahan.

Di kanan dan kiri nya, Hermione dan Draco mengelus sayang pipi Zee, bersyukur karena keajaiban mempertemukan mereka kembali menjadi keluarga yang utuh.

"Jika Ginny dan Harry membuka ingatan kita kembali, bisakah kita saling berjanji akan suatu hal, Mione?" Draco membuka percakapan dengan suara yang pelan.

"Apa?"

"Apapun yang kita lihat nanti, yang kita ingat nanti, jangan ada diantara kita yang frustasi hingga lupa diri... Kau tahu, mungkin dulu kita masih bisa hidup masing-masing. Tapi sekarang ada Zee. Dia tidak bisa tanpa kita."

Hermione berpindah ke sisi Draco.

"Aku mengerti maksudmu, Draco. Aku berjanji akan menguatkan hatiku. Demi Princess kita..." Ucap Hermione sambil menggenggam tangan Draco lembut.

"Aku mencintaimu, Hermione."

"Aku juga, Draco."

Mereka pun beranjak dari sana, meninggalkan Putri mereka yang sudah terlelap damai.

***

Pagi harinya, saat Draco baru saja menyelesaikan sarapannya bersama Zee dan Mione, mereka kedatangan tamu lagi.

Namun berbeda dari kemarin, jumlahnya bertambah satu. Hermione melebarkan matanya ketika mengenali Ben. Draco hanya menatap pria itu lama tanpa bisa mengingatnya.

"Sungguh kejutan yang aneh saat tahu kau yang hanya hidup seminggu dengan Ben bisa mengingatnya daripada Draco yang sudah bertahun-tahun, Mione." ucapan Harry membuat Hermione tersenyum.

"Well, wajar saja karena dia tidak secerdas aku." sahutan Hermione membuat ketiganya tertawa dan Draco memutar bola matanya.

"Teruskan saja, Hermione." Gerutu Draco kesal.

"Sebelum kalian, membuka seluruh ingatan kami, bisakah kalian menunggu Draco mengantar Zee ke sekolah sebentar?" Tanya Hermione pada ketiganya.

"Tidak masalah, Mione.." Ginny menjawab Hermione. Draco pun langsung bergerak menggandeng Zee, membawa anak itu masuk ke mobilnya dan berangkat ke sekolah.

Di luar rumah, seorang wanita mengendap-endap bermaksud memata-matai rumah itu. Pikirannya tengah bergemuruh karena sesuatu yang ia bahkan tidak ketahui apa persisnya. Dari jendela samping ia mengamati isi rumah yang tengah ramai kedatangan tamu itu.

Suara mereka terdengar jelas dari tempatnya berdiri. Saat pandangannya berjelajah ke satu persatu wajah tamu Hermione, ia terkejut ketika pandangannya terhenti pada satu orang lelaki di dalam sana. Tubuhnya kekar namun tidak begitu tinggi. Rambutnya kecoklatan dengan rahang yang kokoh, terlihat cukup familiar di matanya.

Yang paling tidak berubah dari dulu adalah pandangannya yang mirip seperti anak bebek yang hilang. Wanita itu bergetar ketakutan. Bingung bisa melihatnya lagi setelah sekian lama.

Ben

Bisik wanita itu dalam hati nya. Kepalanya mulai mengeluarkan begitu banyak spekulasi-spekulasi mengerikan. Tangannya terkepal erat saat sebuah kemungkinan tertaut dalam benaknya. Ya, yang perlu ia lakukan sekarang hanyalah memastikan semua itu. Maka itu ia mulai masuk ke dalam rumah itu lewat sebuah jendela yang terbuka cukup lebar.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyOnde histórias criam vida. Descubra agora