Lima Puluh Enam : Menuduh?

332 66 8
                                    

Angel kaget melihat Chiko yang tersungkur dibawah. Mendapati Lucas yang berdiri disampingnya, cowok itu baru saja memberikan satu pukulan telak pada Chiko. Terlihat dari sudut bibir cowo itu berdarah.

Tangan Angel langsung ditarik oleh Lucas kearah kursi penumpang. Merampas kunci mobil dari tangan Angel, Lucas menuntun Angel masuk kedalam mobilnya.

Angel masih syok. Ia belum sempat melihat keadaan Chiko. Setelah menutup pintu mobil untuk Angel, Lucas berjalan mendekati Chiko yang sekarang berusaha bangkit.

"Lo sadar, Angel itu siapa! Jangan seenaknya main peluk, sialan!" Umpatnya melempar tatapan tajam pada Chiko lalu masuk dalam mobil

Angel masih kaget didalam mobil. Ketika Lucas sudah masuk ke dalam mobil dan duduk disebelahnya, ia menatap keluar jendela melihat Chiko yang tengah kesakitan mengusap sudut bibirnya.

"Chiko.." Lirihnya

"Tanpa lo ketahui selama ini Veros nyuruh gue sama anak-anak buat jagain lo. Dan tugas gue mantau cowo brengsek itu" Ujar Lucas mulai menjalankan mobil. Ia melirik sekilas ke Angel yang menatap Chiko. Lalu ia berdecih.

Memang brengsek. Udah nyakitin terus ngilang, eh datang lagi bilang sayang.

Angel segera menatap Lucas.

"Kasian ya Veros berjuang mati-matian selama ini dan ini balasan lo?"

Angel terdiam

"Bukan git-"

"Veros tadi sempat sadar, tapi ada orang lain yang nyabut alat pernafasannya. Sekarang dia kembali koma dan kabar buruknya, kondisinya makin parah" Ujar Lucas tetap fokus ke depan.

Angel kaget. Ia benar-benar syok. "Lo nggak bercanda kan?" Tanyanya bergetar, ia menahan tangis sekarang.

"Ini nyawa sahabat gue. Gue bisa menghargai dan membedakan mana yang harus gue bercandain mana yang nggak. Bukan kayak lo!" Lucas benar-benar sakit hati melihat Angel yang pelukan bersama Chiko tadi.

Lucas memang sengaja kembali ke sekolah karna Angel yang tak kunjung tiba dirumah sakit. Belum lagi hp gadis itu yang tidak bisa dihubungi.

Angel tak sakit hati karna ucapan Lucas. Seharusnya tadi ia memang harus langsung pergi, bukannya malah meladeni Chiko. Ini salahnya dan dia menyesal.

°°°°°

Seorang perempuan sengaja pulang paling akhir. Ia baru saja melaksanakan sebuah aksi. Menarik sudut bibirnya, ia tersenyum puas.

Berjalan keluar kelas, ia merasakan ponsel disakunya bergetar tanda ada yang menelfonnya.

"Halo?"

"Kita bisa kerjasama. Apa lo mau?" Tawarnya langsung ke inti

"Maksud lo?"

"Kita punya tujuan yang sama, yaitu Angel"

Perempuan itu kaget. Berarti ada yang mengetahui rencananya tadi?

"Gue tunggu jam 8 malam nanti di festival taman kota. 15 menit lo nggak datang, gue akan bongkar apa yang barusan lo lakuin" Ucapnya mengancam

"Sialan lo!" Umpatnya mematikan telfon sepihak.

.
.

Angel dan Lucas kini sudah berada dirumah sakit. Berjalan menuju ruang ICU dimana Freon berada, Angel berlari agar cepat segera sampai.

Berbeda dengan Lucas yang hanya berjalan santai, ia terlalu malas untuk berlari-larian.

Setelah tiba, Angel langsung mendapati Trian, Aran, Ashel, Greesel, dan Indah disana. Cukup bingung mengapa Greesel dan Indah bisa ada disini, tapi Angel terlanjur khawatir akan Freon, ia langsung masuk kedalam ruangan mengecek keadaan Freon.

Angel's RebeliansHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin