Part 57

114 22 26
                                    

.
..
.
..
Selamat Membaca
..
.
..
.
"Jangan membiarkan masa lalu menghambat masa depan, kita bisa menyesalinya nanti."
.
..
.
..

🎶Like a dream - Minnie🎶


Jisoo telah sampai di rumah kediaman Suho dengan membawa tas Soyoong ditangannya. Namun tanpa di sangka tas yang ia pegangi terjatuh dan membuat tas yang belum sepenuhnya tersleting dengan baik itu bersorakan barang-barang sekolah Soyoong.

Jisoo menghela napas saat ia melihat barang-barang Soyoong berserakan di lantai. Segera saja ia membereskan dan menyimpannya kembali ke dalam tas. Saat barang terakhir akan ia simpan ke dalam tas, Jisoo tersenyum saat melihat sebuah tulisan yang tidak rapih tertulis disana.

'Soyoong sayang eomma'

Itu tulisan dari kertas foto yang saat ini tengah ia pegang. Anak seusianya sudah bisa menulis tulisan hangul dengan baik, walaupun belum terlihat rapih. Nampak penasaran ia pun segera membalikkan kertas foto tersebut. Betapa terkejutnya ia, foto yang di tampilkannya adalah foto adiknya. Kim Jisun.

Jisoo diam terkejut, ia mencerna apa maksud dari foto ini dan kenapa Soyoong memberikan sebuah tulisan tersebut pada fotonya dengan tulisan seperti itu?

Dengan cepat foto yang tengah di pegang Jisoo berpindah tangan pada Soyoong. "Bu dokter ini benda kesayangan Soyoong." Ujar Soyoong, ia merebut foto ibunya dari tangan Jisoo. Anak kecil itu terlihat takut kehilangan foto satu-satunya milik ibunya.

Yunho juga berada bersama Soyoong, ia juga tahu apa yang tengah Jisoo lakukan. Yunho bertekuk di depan Soyoong. "Sekarang tasnya sudah ada, berterima kasih dulu pada bu dokter, setelah itu di lanjut belajarnya lagi ya." Soyoong mengangguk menuruti ayahnya. Ia segera mengucapkan rasa terima kasihnya kemudian pergi dari sana.

"Oppa, apa maksud foto itu?" Tanya Jisoo kemudian setelah Soyoong tidak ada di antara mereka.

"Aku membohonginya dengan memberikan foto itu sebagai ibunya. Setidaknya dia memiliki sosok ibu yang bisa dia ingat." Jawab Yunho yang berhasil menemukan jawaban untuk pertanyaaan Jisoo. Padahal perasaannya saat ini sudah merasa cemas dan takut, takut semuanya diketahui oleh Jisoo siapa Soyoong sebenarnya.

"Kau bilang dia anak pacarmu di kanada, kau pasti memiliki fotonya kan? Setidaknya jangan membohongi anak kecil seperti itu." Jisoo nampak terlihat marah dengan pembohongan Yunho pada Soyoong.

"Aku tidak memilikinya, kenanganku dengannya sudah ia hanguskan. Dia yang meminta dilupakan. Dan ya aku terpaksa melakukan hal tersebut, aku tidak akan tega mengatakan hal yang sebenarnya tentang ibunya. Aku tidak mau merusak kenangan sebuah ibu di pikirannya menjadi buruk."

Mendengar penjelasan Yunho, Jisoo tidak terlihat marah lagi. Ia paham apa yang dijelaskan Yunho. Mendengarnya saja, ia mengerti bahwa ibunya Soyoong bukan perempuan baik-baik, sampai-sampai Yunho tidak mau menceritakan bagaimana ibu kandungnya dan malah memberinya sebuah foto palsu untuk dijadikan sosok ibunya.  "Ah begitu. Maafkan aku, aku tadi sedikit terkejut melihat foto Jisun. Kau tidak mengatakannya lebih dulu sih, jadi aku sedikit berfikir ke mana-mana." Jisoo merasa bersalah, pikirannya tadi sudah berkelana kemana-mana.

Yunho tersenyum tipis. Jisoo mempercayai ucapannya. "Mau masuk lebih dulu untuk sekedar minum teh atau langsung pergi?" Tanyanya.

"Ah iya, aku langsung pergi. Aku harus kerumah sakit, ada pasien yang harus aku operasi siang ini."

"Baiklah, hati-hati di jalan."

Yunho mengantar kepergian Jisoo sampai depan mobil perempuan itu, hingga mobilnya melaju pergi dari pekarangan rumahnya. Yunho menghela napas lega, Jisoo tidak merasa curiga terhadapnya dan mempercayai perkataannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 3 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Behind Of UsWhere stories live. Discover now