Part 9

1K 95 5
                                    

..
.
..
.
..
Happy Reading
..
.
..
.
..




"Unnie palli." Seru Yeri yang tidak sabaran. Ia sudah berada di pintu dorm menunggu Seulgi.

"Sebentar, aku ambil jaket dulu." teriak Seulgi dari dalam kamarnya.

Tak lama perempuan si penyuka beruang itupun keluar dari kamarnya dengan pakaian hangatnya.

Yeri dan Seulgi memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Tujuan mereka saat ini pergi ke sungai Cheonggyecheon sekedar mencari udara. Di dorm hanya tinggal mereka berdua, sedangkan Joy dan Wendy masih belum pulang dengan kegiatan individunya. Karena Yeri bosan jadinya ia mengajak Seulgi pergi keluar. Lagian disana mereka tidak hanya berdua, akan ada Jennie dan Rose Blackpink.

Seulgi yang akan mengemudikan mobilnya, ia sudah punya surat izin mengemudi. Jadi ia sudah bebas dalam berkendara. Di grup hanya ia dan Irene yang bisa mengemudikan mobil.

Sesampainya disana, mereka berdua langsung pergi ke kafe yang dekat dengan sungai Cheonggyecheon.

Jennie dan Rose melambaikan tangannya ke arah mereka setelah melihat keduanya memasuki kafe.

"Kalian sudah menunggu lama?" tanya Seulgi setelah duduk.

"Tidak cukup lama." jawab Rose. Siapa yang tidak tahu, kedua girlgrup itu cukup dekat bahkan mereka saling berteman.

"Pesan dulu." Jennie memberikan buku menu kepada mereka.

"Aigo, sungai cheonggyecheon benar-benar ramai jam segini." kata Yeri berdecak sambil memandang ke arah luar jendela melihat orang-orang yang berada di sekitar sungai itu. "Ah bule disana tampan-tampan banget." tunjuk Yeri ke sekelompok pria turis Eropa yang tengah menikmati liburan disana. Yeri memandang mereka terpesona akan ketampanannya. Bahkan ia menjadikan tangannya sebagai pangkuan dagunya untuk memandang ke arah mereka.

Seulgi melihat ke arah yang ditunjuk Yeri. "Ah maja." balas Seulgi membenarkan. Sedangkan Jennie dan Rose tertawa geli melihat Seulgi dan Yeri yang sedang terpesona itu.

Rose dan Jennie sudah biasa melihat bule-bule yang seperti itu. Bahkan sebelum trainee Rose pernah berpacaran dengan seorang bule, teman sekolahnya dulu.

"Mingyu mau di kemanain hah." kata Rose mengingatkan Yeri kalau ia perempuan yang sudah punya kekasih.

"Dia kan tidak sedang ada disini." ucapnya santai tanpa memutuskan pandangannya terhadap sekelompok pria Eropa itu.

"Aku dengar Irene Unnie pulang ke Daegu ya." ucap Jennie setelah ia menyimpan ponselnya di tengah meja. Begitupun dengan semua ponsel mereka yang sudah di simpan di tengah meja.

"Iya, dia pulang dulu. Biasa setiap tahun pada tanggal yang sama selalu pulang." jawab Yeri beralih ke arah Jennie.

"Omo, ini?" seru Yeri terkejut yang tak sengaja melihat layar hp Jennie dan menunjuk ke layar walpaper miliknya. Ia lalu melemparkan senyum menggoda ke arah Jennie.

"Uwuwu, unnie. Akhirnya jadi juga heh." katanya dengan tatapan menggodanya dan menoel-noel pipi Jennie.

Seketika pipinya Jennie memanas dan menggaruk tengkulaknya yang tidak gatal itu.

"Ah, aku sebagai mak comblang berhasil dong ya." ucap Yeri lagi sambil menyadarkan tubuhnya ke sandaran kursi dengan santainya. Ia memutuskan menyudahi memandang ke sekelompok pria itu.

"Waw, kau jadi juga ya bersama Kai, wah pengorbananmu gak sia-sia dong ya." sahut Seulgi setelah melihat layar walpaper hp Jennie, yaitu foto selfie Jennie dan Kai yang tersenyum ke arah kamera, mereka bahkan saling merangkul. Sedangkan Rose hanya bersikap santai karena ia sudah mengetahuinya.

Behind Of UsWhere stories live. Discover now