Part 19

862 82 10
                                    

..
.
..
.
..
.
Selamat Membaca
..
.
..
.
..
.

"Seseorang bertanya padaku 'Pria seperti apa yang kau sukai?' Lalu ku jawab 'Pria yang selalu ada untukku, disampingku...,"

Bae Joohyun

..
.
..

Suho berhenti melangkah, ia mengusap wajahnya dengan kasar dan menyugar rambutnya. Ia menengok ke belakang, pandangannya ke arah tikungan yang ia lewati tadi. Suho seharusnya kau sadar Irene tidak menginginkanmu, hatinya bukan berlabuh untukmu. Bersikaplah seperti biasa lagi padanya, seperti sebelum kau mulai mengejarnya. Bersikaplah seperti dulu lagi, seperti yang selama ini kau lakukan, yaitu menganggapnya partner kerja demi menekan dalam perasaanmu.

"Aku harus meminta maaf padanya, terlalu berlebihan jika tadi aku memeluknya" Ia beranjak melangkah lagi kesana. Ia juga tidak melihat mobil Yunho terparkir di depan tadi, mungkin kakaknya sudah pergi.

Hati Suho yang sudah sesak semakin lebih sesak, dan sepertinya rasa sesak itu sulit sekali mengontrol pernafasannya. Di depannya, ia melihat Irene bersama Taehyung yang tengah berpelukan. Perempuan itu dengan nyaman bersandar di dada Taehyung, sedangkan kepala pria itu menelusup ke ceruk leher Irene.

Kedua tangan Suho sudah mengepal di bawah, dan rahangnya mengeras melihat pemandangan itu. Jangan tanyakan hatinya sesakit apa saat ini, tentunya emosinya begitu memuncak. Yang benar saja! ia baru meninggalkan Irene beberapa menit. Tapi lihatlah, sudah ada pria lagi yang bersamanya.

Mereka melepaskan pelukannya, kemudian Taehyung membawa Irene masuk ke dalam mobilnya. Suho cepat-cepat menghentikan sebuah taksi, ia akan mengikuti kemana mereka akan pergi.

"Kau tidak mau cerita nih?" tanya Taehyung yang tidak terlalu fokus pada jalanan, fokusnya terpecah pada perempuan di sampingnya.

Saat tadi sudah sampai di tempat yang Irene maksud, Taehyung langsung dikejutkan dengan sebuah pelukan tiba-tiba dari Irene, tentu saja membuat Taehyung terkejut. Dan Taehyung juga harus kecewa tadinya ia ingin mengajak Irene pergi makan malam, belum sempat Taehyung mengatakan keinginannya, Irene lebih dulu memintanya mengantarkan pulang.

"Aku tidak apa-apa" lirih Irene yang masih terdengar di telinga Taehyung.

Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Irene, ekpresi perempuan itu saat ini susah di tebak. Tatapannya terlihat baik-baik saja tapi gestur tubuhnya berbanding balik.

Ponsel Taehyung berdering, ia melihat nama RM tertera disana.

"Kau dimana sekarang?" tanya RM diseberang sana setelah panggilan tersambung.

"Aku ada di jalan"

"Cepat kemari, ada sesuatu yang harus dibicarakan"

"Tapi hyung, aku tidak bisa sekarang"

"Kau harus datang, semuanya sudah ada disini termasuk manajer dan Bang Si-Hyuk Sajangnim"

Taehyung mendesah, ia melirik ke arah Irene yang pandangannya menatap ke luar jendela "Baiklah, aku kesana. Tunggu"

Tadinya ia ingin mengajak Irene ke suatu tempat, seperti menghibur perempuan itu. Taehyung tahu saat ini Irene tidak terlihat baik-baik saja. Tapi leadernya malah menelponnya, memintanya datang. Kenapa harus sekarang sih rapatnya. Membuat Taehyung kesal sendiri. Kalau bukan membahas masalah konsernya yang akan di gelar itu, sudah dipastikan ia tidak akan datang.

"Aku akan meneleponmu nanti malam" kata Taehyung sebelum Irene turun dari mobil. Perempuan itu hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Sebelum keluar Irene juga mengucapkan rasa terima kasihnya pada Taehyung karena telah mengantarkannya.

Behind Of UsWhere stories live. Discover now