Untuk kesekian kalinya Batari merasa ditinggalkan, baru saja kemarin kedua orangtuanya meninggal, kini Arian memberikan kabar jika laki-laki itu ingin bertunangan dengan seseorang.
Gadis itu menatap jendela kamarnya, matahari sangat terang hari ini, namun tidak dapat menembus kamarnya, mungkin matahari tau jika saat ini Batari sedang bersedih?
Ia menjulurkan tangannya kedepan, berharap bisa menggapai matahari, tawa kecil keluar dari bibir Batari, mentertawakan diri sendiri yang tampak menyedihkan.
Tok!tok!tok
"Batari ini aku Arian."
"Untuk apa kamu kesini? Bukannya kamu sama aja kayak ayah dan bunda?" Tanya Batari dengan suara pelan.
"Apa maksud kamu?" Tanya Arian tak terima.
Dibalik pintu Arian tampak khawatir dengan keadaan Batari sekarang, bagaimana pun juga saat ini gadis tersebut sedang berduka.
Jika dibiarkan sendiri, takut nya berbuat nekat dan melukai tubuhnya sendiri. Tentu saja Arian tidak ingin hal tersebut terjadi.
"Kalian ninggalin aku..."
"Kapan aku ninggalin kamu? Sekarang aku ada disini, sama kamu."
"Enggak Arian, kamu bukan orang yang aku inginkan, Arian yang aku inginkan itu Arian yang hanya sayang ke aku, sekarang kamu udah punya orang yang kamu cintai."
"Arian udah pergi, kamu bukan Arian."
"Batari, kita sahabat kan? Kenapa kamu jadi kayak gini?"
Dapat Arian dengar jika Batari sedang tertawa, "Kenapa kamu tertawa?"
"Ngetawain kamu yang bahkan gak tau kalo aku suka sama kamu!"
"Arian! Aku gak tau sebenernya siapa yang salah." Batari berteriak dibalik pintu.
"Perasaan aku? Atau kamu?" Suaranya melirih diakhiri kata.
"Aku juga gak mau gini! Tapi aku juga gak bisa nahan perasaan aku, dulu aku yang bodoh karena mikir perhatian kamu itu karna kamu suka sama aku."
"Ternyata enggak, aku yang terlalu berharap lebih..."
"Arian aku udah gak butuh kamu, ayah, bunda, semuanya udah gak ada, aku gak butuh siapapun dihidup ini!"
Batari menyeka air matanya yang terjatuh, "Seharusnya aku jangan pernah menyayangi manusia."
"Semakin sayang, semakin mudah kehilangan, dan semakin sakit jika ditinggalkan."
***
3TAHUN KEMUDIAN
"Eh tari kamu denger kabar gak?" Seorang perempuan menghampiri tari yang sedang berjalan soreh didekat rumah nya.
"Apa?" Tanya Batari dengan wajah cuek.
Perempuan yang bernama Amira memandang Batari dengan pandangan tak suka, "Batari kamu itu manusia bukan sih?"
"Kamu pikir?" Batari berjalan meninggalkan Amira.
Amira dengan cepat menyusul langkah kaki Batari, "Ini kabar tentang Arian! Kamu gak mau tau?"
"Enggak."
"Besok dia mau menikah!!" Teriakkan Amira mengundang perhatian warga yang sedang melakukan aktivitas diluar rumah.
Termasuk Batari yang kini sudah termenung dengan pandangan lurus kedepan, "Batari kamu kenapa?" Tanya Amira khawatir.
"Amira." Panggil Batari.
"Ya?"
"Sejak kapan kita deket?" Batari memandang wajah Amira yang terlihat gugup.
"Emm, kayaknya sejak aku baru pindah rumah."
"Salah."
Amira tampak kebingungan dengan ucapan Batari, "Apa?"
"Kita gak pernah deket."
Mulut gadis itu menganga lebar karna tak percaya akan apa yang dikatakan Batari, "BATARI KENAPA KAMU JAHAT BANGET?! KAMU MANUSIA BUKAN SIH?! PUNYA HATI NURANI GAK?!" Teriak Amira kesal.
Batari berbalik, "Hati nurani?" Lirihnya.
Gadis itu berjalan menuju rumahnya, dan mengunci diri dikamar, samar-samar ia mendengar teriakkan disamping rumahnya.
"AMIRA KENAPA KAMU SUKA TERIAK?!"
"MAMA JUGA TERIAK!"
Batari berjalan menuju meja yang berada dikamar nya, dan membuka laci yang isinya penuh dengan amplop surat.
17/02/2023
From Arian
For BatariMaaf, atas rasa sakit yang aku berikan kepada kamu selama bertahun-tahun, andai aku mengetahui nya lebih awal, aku gak akan biarin kamu menderita.
Batari meremat kertas tersebut, dan membakarnya menggunakan korek api yang berada diatas meja.
"Percuma menyesal, selain kamu mengulangi waktu dan jangan pernah bertemu lagi, baru bisa memperbaiki segalanya."
02/05/2023
From Arian
For BatariBatari kamu tau gak apa yang aku lihat hari ini? Aku lihat ada anak kecil yang jatuh dari pohon mangga, sama kayak kamu dulu kan?
"Sekarang pohon mangga adalah tempat yang paling aku benci, kamu tau itu?" Batari kembali membakar kertas tersebut.
Hingga sampai lah dirinya disurat terakhir, yang baru dikirim Arian beberapa hari lalu.
20/05/2024
From Arian
For BatariBatari kamu berubah, kamu bukan Batari yang aku kenal lagi, kamu kenapa kayak gini tar? Benci sama aku? Gakpapa, aku ngerti.
Tapi cara kemu membenci semua orang itu salah, mereka gak tau apa-apa, kenapa kamu siksa diri kamu sendiri? Kamu pikir Tante sama Om gak bakalan sedih diatas sana?
Mereka gak pernah berharap kamu bakal jadi gini, kamu bisa benci aku, tapi jangan benci diri kamu sendiri..
"Aku..." Ia menatap wajahnya didepan cermin.
Tak ada lagi wajah ceria seperti dua tahun lalu, benar kata Arian, dirinya telah berubah. Tak ada Batari yang dulu.
Gadis tersebut memejamkan matanya, mencoba mencari emosi yang pernah ia rasakan, namun semakin ia cari semakin hampa perasaannya.
Tidak ada perasaan, marah, sedih, dan bahagia, Batari seperti kehilangan dirinya sendiri dan kehilangan jiwanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's meet again [END]✓
FantasyBatari Astara kehilangan semua semua orang yang ia sayangi, cinta, keluarga bahkan dirinya kehilangan jati diri, suatu hari karna merasa kesepian Batari membeli buku kosong dan menuliskan semua hal yang ia inginkan didunia ini. Batari menginginkan c...